Tempeh - Pemerintah Kabupaten Lumajang dibawah pimpinan Thoriqul Haq dan Indah Amperawati berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata. Baik wisata alam, pertanian, perkebunan dan wisata lainnya.
Lumajang memiliki tanah yang subur dan sektor perkebunan yang luas, seperti kopi, pisang, durian dan lainnya. Tak hanya itu, ada juga kebun buah kelengkeng yang mulai dikenalkan sebagai sektor penunjang majunya wisata Lumajang.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Cak Thoriq bersama dengan sejumah pejabat Pemkab, melakukan blakra'an dan memetik buah kelengkeng di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh, Minggu (28/06). Kebun kelengkeng milik H. Suwardi itu memiliki luas 7 hektar dengan 1.300 pohon kelengkeng yang berumur 3 tahun dan baru berbuah.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Kelengkeng ini produk asli dari pertanian Kabupaten Lumajang yang teksturnya tebal, manis, bijinya kecil dan tidak banyak mengandung air. Ini tidak kalah dengan kelengkeng ekspor. Ini usia pohonnya berumur 3 tahun dan saat ini merupakan panen perdana," ujar Cak Thoriq.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Kelengkeng H. Suwardi merupakan jenis kelengkeng Kateki, yakni varietas baru kelengkeng lokal dengan kualitas buah premium. Perawatannya tidak menggunakan bahan kimia sama sekali, tetapi menggunakan pupuk organik. Untuk itu, Bupati berharap pemilik lahan dapat mengirimkan sample buah kelengkeng ke Kementerian Pertanian RI, dengan harapan nantinya dapat dipromosikan dan pengembangan lahan pertanian kelengkeng khususnya di Lumajang.(Hms/yd/red)
Editor : Redaksi