Setelah Ditutup Akibat Covid 19

Wisata Alam Hutan Bambu Lumajang Kembali Dipadati Pengunjung

lumajangsatu.com
Pemandangan wisata alam hutan bambu Desa Sumbermujur, Lumajang, yang terdapat ribuan bambu dan mata air abadi yang jernih

Candipuro - Setelah ditutup selama masa pandemo Covid 19, obyek Wisata Alam Hutan Bambu, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang kembali dibuka. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bersama Heppiii Communiti Lumajang juga sudah rampung dibersihkan agar pengunjung semakin betah.

Wisata yang dikelola oleh Desa Sumbermujur yang desanya masuk dalam Heppiii Community mulai menggeliat lagi sejak dua pekan terakhir ini. Tempat wisata alam ini dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti pengunjung harus menggunakan masker dan tetap menjaga jarak.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

"Efektifnya baru seminggu ini, karena seminggu pertama kami gunakan untuk bersih-bersih lokasi wisata," kata Rudi Mulyono Selaku Bendahara Pokdakwis yang juga Kepala Dusun Umbul Sari, Desa Sumber Mujur, Minggu (19/07/2020).

Daya tarik utama obyek wisata Hutan Bambu adalah pemandangan ribuan bambu yang asri. Selain itu, tempat wisata tersebut juga dihuni oleh kera yang membuat lokasi ini semakin alami. "Pengunjung bisa berinteraksi dengan kera, seperti memberikan makan," imbuhnya.

Kawasan wisata ini semakin lengkap berkat adanya sumber air abadi. Sumber air yang juga menjadi konsumsi masyarakat dan mengairi area pertanian ini sangat jernih dan bersih. Adanya sumber air itulah kemudian dibangun kolam renang bagi pengunjung.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

"Setiap pengunjung yang datang pasti akan rindu dengan keindahan hutan bambu dan permainan air di sini. Alam yang indah inilah yang terus kami rawat untuk kesejahteraan warga," terang Rudi.  

Upaya untuk menjaga kawasan ini terus dilakukan oleh Pokdarwis. Warga di desa yang tergabung dalam Heppiii Community ini juga diberdayakan. "Hari biasa ada 12 orang yang bekerja, sementara hari Minggu dan hari besar sampai 40-60 orang," urainya.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

Untuk menimati pemandangan bambu yang tertata asri ini, pengunjung dewasa cukup merogoh koceknya Rp 5.000 dan anak-anak Rp 3.000 untuk tiket masuk. Untuk parkir sepeda motor Rp 3.000, sedangkan mobil Rp 5.000.

"Jumlah pengunjung tergantung hari. Sebelum ada corona setiap hari bisa sampai 12 ribuan wisatawan," katanya.

Pengunjung lokasi wisata ini masih didominasi wilayah Tapal Kuda, seperti Probolinggo, Banyuwangi, Jember, Pasuruan, serta daerah Malang juga. Obyek wisata yang mulai dirintis tahun 2014 ini semakin hari makin dikenal dikawasan Jawa Timur.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru