Lumajang - Polemik lelang gula milik petani di PG Jatiroto mulai ada solusinya. Difasilitasi H. Suigsan ketua Golkar dan H. Rofiq anggota DPRD Jatim yang juga petani tebu, akhirnya ada kesepakatan harga lelang gula.
Pertemuan dengan GM PG Jatiroto, Dinas Pertanian, APTR, APTRI dan para petani menhasilkan kesepakan lelang gula harus dilakukan secara terbuka. Lelang gula harus sesuai dengan edaran Kementrian Perdagangan Rp. 11.200.
Baca juga: Pelaku Carok di Ranuyoso Lumajang Tertangkap
"Alhamdulillah, bisa disetujui harga lelang gula milik petani Rp. 11.200," ujar Suigsan kepada Lumajangsatu.com, Jum'at (18/09/2020).
Baca juga: Viral Video Carok di Ranuyoso Lumajang Korban Meninggal Dunia
Jika harga lelang gula hanya Rp. 10.400 maka petani akan merugi dan mengancam keberlangsungan ketersediaan tebu di Lumajang. Petani bisa beralih kepada komoditi lain atau bisa menjual tebunya ke pabrik gula yang lain.
"Kalau harga lelang gula di angka 10.400, maka petani akan merugi dan bisa mengancam ketersediaan tebu di Lumajang," terang politisi Golkar itu.
Baca juga: Pemerintah Terus Konsolidasikan Percepatan Pengentasan Kemiskinan dengan Berbagai Macam Program
Jika sempat ada lelang dengan harga 10.400 dan kemudian di protes oleh para petani, Suigsan tidak tahu siapa yang mewakili petani tebu saat lelang. Kedepan, lelang harus dilakukan secara terbuka, karena petani tebu yang memiliki gula dan wajib mengetahui gulanya dijual dengan harga pantas.(Yd/red)
Editor : Redaksi