Lumajang - Bupati Lumajang Thoriqul Haq, meninjau operasi perdana perusahaan tembakau PT IDS yang lambat, Senin (28/09/2020). Akibatnya, tembakau petani sempat menumpuk dirumahnya.
Thoriq mengungkapkan bahwa sempat ada laporan dari para petani yang mengeluhkan mengenai lambatnya operasi PT IDS, yang membuat hasil panen tembakau dari petani belum terbeli.
Baca juga: Harga Mahal, Petani Tembakau di Sukosari Lumajang Tersenyum Sumringah
"PT IDS ini, adalah perusahaan kemitraan dengan petani tembakau yang ada di kabupaten lumajang. Terutama rajangan kasturi,"ungkap Thoriq.
Dari laporan para petani Thoriqul Haq melakukan musyawarah dengan PT IDS. "Hari ini sudah dibuka, artinya jika PT IDS sudah beroperasi, hasil panen petani tembakau rajangan kasturi sudah di beli oleh PT IDS,"jelasnya.
Baca juga: Dana Cukai Tembakau Lumajang Bangun Saluran Irigasi Libatkan Warga
Cak Thoriq tetap yakin bahwa model kemitraan petani dengan perusahaan tembakau merupakan ikatan yang saling menguntungkan dan harus dikuatkan. Hal tersebut diyakini dari banyaknya kejadian di kota lain, hasil pertanian tidak terbeli.
"Petani dengan kemitraan terjamin pembelianya. PT IDS bisa menjamin stoknya dalam waktu pertahun, sehingga distribusi hasil tembakau betul-betul dalam satu jaminan kebersamaan,"jelasnya.
Baca juga: Kaliwungu Kampung Tembakau di Lumajang
Ditanya mengenai harga tembakau PT. IDS Cak Thoriq mengungkapkan bahwa saat ini petani tembakau tidak untung seperti tahun sebelumnya.
"Kita mengerti dan memahami bahwa, saat ini kondisi ekonomi semua produksi stagnan, tetapi bahwa saya berkeinginan harus saling menguntungkan. Petani mungkin tidak berada pada situasi untung sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,btetapi masih ada selisih bagi petani atas hasil panen tembaku saat ini,"pungkasnya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi