Lumajang - Cak Thoriq lakukan aktifitas perdananya setelah dinyatakan sembuh dari paparan Covid 19. Cak Thoriq lakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Lumajang, Anang Akhmad Syaifuddin beserta beberapa OPD atas penerimaan penghargaan Nlirwasita Tantra 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Dalam kesempatan itu pada awak media Cak Thoriq menyampaikan beberapa penyebab dirinya dinyatakan positif Covid 19 hingga proses penyembuhanya. Cak Thiriq mengungkapkan jika paparan Covid diawali dari keletihanya akibat padatnya rutinitas.
Baca juga: Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning
"Aktivitas erupsi Semeru itu memang betul-betul menyita waktu, menyita tenaga, menyita pikiran, saya sehari itu bisa bolak balik ke candipuro Pronojiwo tidak terhitung,"kata Thoriq, Senin (21/12/2020).
Dia juga mengatakan pernah melakukan perjalanan malam hari, sekitar pukul 01 dini hari, naik sepeda motor ke lokasi lahar, guna ingin cepat langsung ke titik lokasi ketika ada kabar tanggul yang terkikis akibat arus lahar Semeru.
"Kemudian ada Pak Doni Monardo yang datang bersama ibu Gubernur, Kapolda dan Pangdam melihat kondisi erupsi dan masyarakat di sekitar Candipuro dan Pronojiwo,"paparnya.
Dia mengatakan bahawan selama waktu 34 hari dirinya beraktifitas sangat padat, Cak Thoriq juga harus membagi kegiatan yang sudah terjadwal. Dia mengatakan kondisinya menurun pasca melakukan kegiatan di Ranu Pane.
"Nah setelah datang dari Ranu Pani itu saya merasakan bahwa ada yang beda dengan saya jadi capeknya itu sudah terasa Setelah dari Ranu Pani itu,"terangnya.
Dirinya juga mengatakan jika pada waktu malakukan kegiatan, dirinya tidak sarapan dan sampai dilokasi makan stik kentang sebelum akhirnya makan siang. Kegiatan juga berlangsung saat terjadi hujan, di melakukan survey pembangunan ditengah terpaan hujan.
"Hujan-hujan itu sambil lihat sambil memantau. Pulangnya saya tidak berpikir panjang ya sudah tidur saja di mobil,".
Setelah itu Bupati merasakan capek kemudian demam dan mulai muncul batuk sampai di Pendopo dirinya istirahat dan menyampaikan ke teman teman Opd untuk minta waktu istirahat beberapa hari.
Baca juga: Strategi Cak Thoriq Ning Fika Turunkan Angka Stunting di Lumajang dan Dukung Program Presiden
"Karena batuk saya gak selesai-selesai, gereges dan deman, kemudian saya bekam, kerokan, demam tetap, batuk tetap,"curhatnya
Dari hal tersebut dirinya mulai curiga takut ada paparan Covid 19, dia juga kawatir jika beneran Covid dan tidak segera periksa, aka terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Sebelum memutuskan melakukan Swab, Bupati lakukan rapid tes 2 kali yang menyatakan hasil non reaktif.
Akhirnya dirinya memutuskan melakukan Swab karena, sakit yang diderita tak kunjung reda, Akhirnya dia memanggil dokter spesialis paru dr Yuli di Rs Haryanto.
"Begitu melihat kondisi saya kayaknya dokter Yuli sudah curiga melihat batuknya, demamnya lihat pernafasanya, ditanyaberapa hari batuk,"katanya.
Hari Rabu (09/12/2020) Cak Thoriq lakukan Swab dan hasilnya negatif namun diriya mengatakan jika, dr Yuli minta Swab ulang di esoknya karena curiga dengan kondisi Cak Thoriq. Akhirnya dia melakukan Swab keduanya dan dinyatakan positif Covid 19.
Baca juga: Cak Thoriq-Ning Fika Tandatangani 6 Kesepakatan Bersama Komunitas Sound Horeg Lumajang
Dia mengatakan jika proses penyembuhanya dia lakukan dengan senang-senang, bahagia, berpikir yang bahagia.
"Saya minta ada microwife, ada pemanas air, ada mie instan, telur sekiranya saya pingin makan langsung makan,"katanya.
Dia juga menjelaskan selalu patuh dengan intruksi dokter mengenai apa saja obat yang harus di konsumsi, dan untuk masyarakat dia berpesan agar sama-sama menjaga protokol kesehatan, karena Covid 19 benar adanya.
"Hingga sampai saat ini saya masih belum merasa kembali bugar seperti sedia kala, dan pernafasan juga belum kembali seperti sebelum terpapar Covid 19,"pungkasya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi