Konflik Tambang

Diduga Rusak Alat Berat Pasir, 5 Warga Sumberwuluh Lumajang Diamankan

lumajangsatu.com
Lima warga Sumberwuluh saat diamankan di Mapolres Lumajang

Candipuro - Setelah melewati tahapan penyelidikan atas laporan dugaan pengerusakan terhadap alat berat excavator di wilayah pertambangan CV Duta Pasir Semeru Dusun Kamarkajang Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro,akhirnya penyidik Satreskrim Polres Lumajang menetapkan 5 orang tersangka. Lima orang tersebut diantaranya MA, MI, MY, US, UM warga setempat. Saat ini sudah diamankan petugas, ditahan untuk keperluan proses hukum berikutnya.

Kepala Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Lumajang Ipda Muljoko dikonfirmasi mengatakan bahwa peristiwa pengrusakan itu terjadi pada Selasa (9/2/2021) pagi. Saat alat tersebut hendak memindahkan bongkahan batu yang menghalangi aliran air kemudian dihadang oleh empat tersangka MY, US, UM dan MI.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Mereka meminta agar alat berat tersebut berputar arah. Sang pengemudipun menuruti kemauan para tersangka, selang beberapa waktu tiba-tiba tersangka MA bersama-sama dengan yang lain datang ke arah alat berat langsung melemparkan batu sehingga mengakibatkan kaca jendela sebelah kanan dan belakang pecah.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

"Kelima orang itu setelah di tetapkan sebagai tersangka sesuai hasil gelar, selanjutnya dipanggil sebagai tersangka dengan panggilan I akan tetapi para tersangka mangkir," Kata Ipda Muljoko.

Selanjutnya kemarin, Sabtu (27/3/2021) dikirimkan panggilan kedua dengan disertai surat perintah membawa para tersangka ke Polres Lumajang untuk dilakukan pemeriksaan dan tersangka ditahan.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

Selain amankan tersangka, petugas juga menyita barang bukti diantaranya 8 buah batu, 1unit Excavator cobelco SK200 warna biru juga pecahan kaca jendela dari alat berat tersebut serta sebuah handphone.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru