Pronojiwo - Kabar hilangnya, Mbok Bunari, sosok tokoh sentral masyarakat Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo dalam hal situasi bahaya Gunung Semeru masih belum diketahui. Dia saat kejadian masih berada di kebunnya.
"Mbok Bunari ini tokoh sentral yang dipercaya masyarakat mengenai Semeru bahaya atau tidak," kata Purn. Peltu Sugianto, SAR Senior Lumajang pada lumajangsatu.com.
Baca juga: Selamat STIH JS Lumajang Raih Akreditasi Baik Sekali dari BAN PT
Masih kata dia, jadi Mbok Bunari ini sebagai penanda, apakah Semeru berbahaya atau tidak. Saat ada banjir lahar atau awan panas sebelumnya.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Warga waktu itu tenang, karena Mbok Bunari tidak turun dari kediamannya," jelasnya.
Mbok Bunari memiliki tempat tinggal paling barat dan dekat dengan puncak Semeru. Ada warga yang mengetahui saat peristiwa kelam itu, Bunari sedang berada di ladanganya saat hujan mengguyur.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Kita masih mencari keberadaan beliau, jika sudah menjadi korban awan panas Semeru," Suagianto.
Selain Mbok Burani diduga jadi korban Awan Panas Guguran Semewu. Tim SAR juga mencari penambang pasir yang juga jadi korban saat beraktifitas di lokasi penambangan pasir di atas Dusun Curah Kobokan. (har/red)
Editor : Redaksi