Bisa Timbulkan Penyakit

Pengaruh Imsonia Terhadap Kecanduan Internet Pada Pelajar di Malang

lumajangsatu.com
Mahasiswa S-1 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Lumajang - Insomnia adalah penyakit yang menyebabkan gangguan tidur atau insomnia bahkan ketika ada cukup waktu untuk itu. Gangguan ini dapat mempengaruhi pekerjaan pasien keesokan harinya. Waktu tidur dan kepuasan tidur memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan seseorang secara umum. Pada umumnya, manusia membutuhkan waktu tidur 8 jam sehari untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Pengertian lain Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur, sering terbangun di malam hari dan sulit tidur, bangun terlalu pagi, serta merasa lelah setelah bangun tidur. Insomnia dapat dibagi menjadi dua (jenis), yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Perbedaan antara kedua bentuk insomnia tersebut adalah hubungannya dengan masalah kesehatan lainnya. Pada insomnia primer, gangguan tidur tidak disebabkan oleh masalah kesehatan lain, sedangkan insomnia sekunder dikaitkan dengan masalah kesehatan lain seperti depresi atau gangguan kesehatan seperti asma.

Baca juga: RSUD Pasirian Lumajang Resmi Miliki Logo Baru

Gejala dan Komplikasi Insomnia

Insomnia ditandai dengan gangguan tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Penyakit ini dapat memicu gejala lain seperti kelelahan di siang hari dan mengantuk serta sulit berkonsentrasi dalam beraktivitas.

Gangguan tidur dapat menyebabkan orang yang menderita insomnia kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat mereka lebih mungkin mengalami kecelakaan saat mengemudi. Insomnia juga dapat merusak daya ingat dan dorongan seks serta menyebabkan gangguan fisik dan mental.

Faktor Penyebab Insomnia

Faktor penyebab gangguan tidur, seperti penyakit, stres, efek obat, lingkungan yang bising atau pencahayaan yang terlalu terang. Konsekuensi dari insomnia adalah kantuk di siang hari, kelelahan, lekas marah dan masalah dengan konsentrasi atau ingatan Masalah lain disebabkan oleh munculnya penyakit-penyakit berikut:

Kemunduran fungsi otak yang lambat, yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan otak.

a. Gemetar atau gemetar
b. Gangguan kejiwaan seperti depresi, paranoia, gangguan bipolar
c. Hipertensi
d. Gejala serangan jantung
e. Diabetes
f. Kanker
g. Tidur berbicara
Cara Penyembuhan Insomnia Secara Alami :
a.Tidur dan bangun pada waktu yang sama,
b. Hindari tidur siang, kafein, nikotin dan alkohol,
c. Olahraga teratur 3- jam sebelum tidur,
d. Hindari makan berat di malam hari,
e. Lakukan sesuatu yang santai sebelum tidur, mis. mendengarkan musik klasik, meditasi, dan latihan pernapasan
f. Minum segelas susu hangat sebelum tidur
g. Mandi air panas di malam hari

Selain orang tua,insomnia juga sering terjadi pada kalangan pelajar.Hal ini dikarenakan pelajar puasa sering menyebabkan berbagai msalah kesehatan, seperti tidak mengetahui cara mengatur gizi dengan baik, pelajar sering merasa stres dan sering tidak bisa tidur akibat kecepatan gangguan (insomnia, parasomnia, dan hipersomnia).

Banyak faktor lain yang memicu insomnia pada pelajar tersebut, seperti beban kerja wajah, stress psikis, merokok bahkan beberapa pelajar yang minum alkohol. Hal ini mungkin sudah umum atau diketahui oleh sebagian besar pelajar, dan hal tersebut mengganggu kebiasaan tidur pelajar, oleh karena itu mahasiswa sering mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur yang umum dialami oleh pelajar adalah insomnia.

Hampir setiap orang pernah mengalami gangguan tidur dalam hidupnya. Diperkirakan 20-
0% pelajar mengalami gangguan tidur setiap tahunnya dan 17% mengalami masalah serius.

PEMBAHASAN

1.Pemahaman Insomnia

Pengertian Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur, sering terbangun di malam hari dan sulit tidur, bangun terlalu pagi, serta merasa lelah setelah bangun tidur. Insomnia dapat dibagi menjadi dua (jenis), yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Perbedaan antara kedua bentuk insomnia tersebut adalah hubungannya dengan masalah kesehatan lainnya. Pada insomnia primer, gangguan tidur tidak disebabkan oleh masalah kesehatan lain, sedangkan insomnia sekunder dikaitkan dengan masalah kesehatan lain seperti depresi atau gangguan kesehatan seperti asma.

Gejala dan Komplikasi Insomnia

Insomnia ditandai dengan gangguan tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Penyakit ini dapat memicu gejala lain seperti kelelahan di siang hari dan mengantuk serta sulit berkonsentrasi dalam beraktivitas. Insomnia adalah gejala yang ditandai dengan kesulitan tidur atau mempertahankan tidur, sering terbangun saat tidur, sulit tidur setelah bangun atau bangun terlalu pagi, dan ketidakmampuan untuk tertidur kembali (Buysse, 2013).

Gejala insomnia merupakan gangguan tidur yang sering dialami oleh banyak orang dari berbagai usia, terutama orang dewasa. Namun, insomnia juga umum di kalangan anak muda. The Sleep Disorders and Research Center melaporkan bahwa sekitar 30% orang dewasa dari berbagai negara mengalami salah satu gejala insomnia, seperti sulit tidur, sulit tidur, bangun terlalu pagi, dan dalam beberapa kasus, kualitas tidur yang buruk (Roth , 2007) .
Perkiraan prevalensi insomnia bervariasi, dengan 30-3% orang melaporkan setidaknya satu malam gejala insomnia. Sebagian besar laporan menyatakan bahwa prevalensi gejala insomnia adalah antara 5 hingga 15 persen. Insomnia adalah masalah kronis bagi 31-75% orang, dengan lebih dari 2- 3 orang melaporkan gejala insomnia setidaknya selama satu tahun (Levenson et al., 201)

Usia dan jenis kelamin adalah faktor risiko yang paling jelas teridentifikasi, dengan prevalensi yang meningkat pada wanita dan lansia. Alasan meningkatnya insomnia pada lansia tidak jelas, namun prevalensi insomnia lebih tinggi pada wanita saat awal menstruasi dan menopause. Gangguan medis, gangguan psikologis, kerja malam atau pergantian shift merupakan faktor risiko yang sangat penting. Penyakit kronis merupakan faktor risiko utama insomnia, dan diperkirakan kebanyakan orang dengan gejala insomnia (sekitar 75-90%) berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi tersebut (Roth, 2007).

Di Indonesia sendiri prevalensi insomnia kurang lebih 10ri seluruh penduduk Indonesia. Insomnia juga ditandai dengan kelemahan yang signifikan atau kesulitan fungsional dan gejala siang hari seperti kelelahan, kantuk di siang hari, penurunan kognitif, dan gangguan suasana hati (Levenson et al., 201 Gejala insomnia dapat mempengaruhi fungsi dan produktivitas seseorang. Kurang tidur dapat menurunkan konsentrasi, yang pada gilirannya dapat menurunkan produktivitas. Setiap orang memiliki kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda
Macam-macam Insomnia

1. Insomnia Akut

Insomnia jangka pendek, atau bisa juga disebut insomnia akut, adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan tidur jangka pendek. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh situasi stres. Misalnya, kehilangan orang yang dicintai, didiagnosis menderita penyakit serius, atau perubahan hubungan atau pekerjaan.

Gangguan tidur ini biasanya berlangsung hingga tiga bulan. Tetapi insomnia akut dapat surut dan mengalir lebih cepat daripada yang dapat Anda atasi dari stresor ini. Namun jika kondisi tersebut tidak diatasi, insomnia akut bisa berubah menjadi insomnia kronis atau insomnia jangka panjang.

Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, insomnia jenis ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Jika seorang wanita mengalami insomnia jenis ini, mungkin karena kehamilan atau menopause.

2. Insomnia kronis

Jika ada insomnia akut, tentu ada juga insomnia kronis. Insomnia jenis ini biasanya terjadi dalam jangka waktu yang lama. Anda mungkin mengalami insomnia jenis ini jika Anda kesulitan tidur nyenyak lebih dari tiga hari seminggu atau jika berlangsung lebih dari tiga bulan.

Jika Anda menderita insomnia kronis, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur untuk waktu yang lama. Kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan dan kesehatan. Itu karena Anda kesulitan mendapatkan tidur yang cukup.

Insomnia kronis memiliki banyak penyebab. Penyebabnya bisa berupa situasi stres, gangguan tidur, mimpi buruk berulang, gangguan mental dan berbagai penyakit serta gangguan kesehatan yang berkaitan dengan otak dan saraf. Penggunaan narkoba dan gangguan tidur lainnya juga bisa menjadi penyebabnya.

3. Serangannsomnia Insomnia jenis ini biasanya ditandai dengan gejala sulit tidur, bahkan saat Anda mengantuk dan berusaha untuk tertidur. Biasanya orang dengan kondisi ini tidak bisa tidur meski sudah 20-30 menit di tempat tidur. Nyatanya, meski sudah menutup mata dan siap tidur, Anda tetap saja sulit tidur. Akibatnya, Anda berbaring berjam-jam menatap langit-langit hitam. Tak heran jika kondisi ini bisa mempersingkat waktu tidur dan menyebabkan rasa lelah dan kantuk keesokan harinya. Hanya saja kondisi tersebut sering membuat Anda terbangun di tengah malam dan tidak bisa kembali tidur. Insomnia jenis ini dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau masalah kesehatan mental yang sedang Anda alami. Misalnya, stres berat, gangguan kecemasan, depresi.

4. Insomnia pada Anak

Menurut American Academy of Sleep Medicine, anak sering mengalami dua jenis insomnia. Jenis pertama adalah insomnia, yaitu gangguan tidur yang terjadi ketika anak terbiasa tidur sambil digendong, diam-diam atau di tempat tidur orang tuanya. Artinya, anak tidak bisa tidur tanpa benda-benda tersebut.

Selain itu, risiko insomnia meningkat jika anak tidak memiliki waktu tidur yang tetap. Umumnya, anak-anak yang akan tidur saat orang tua atau walinya memaksa, lebih rentan terkena penyakit ini. Namun, anak yang terbiasa tidur pada waktu-waktu tertentu jarang mengalami hal tersebut.Maka biasakanlah anak-anak untuk mengatur waktu tidur. Artinya, anak harus tidur pada waktu tertentu dan

5. Insomnia karena obat-obatan atau bahan kimia tertentu

Insomnia jenis ini disebabkan oleh konsumsi zat perangsang akibat penggunaan obat-obatan tertentu: kafein, alkohol dan makanan tertentu. Misalnya, makanan pedas bisa membuat perut dan badan panas, sehingga sulit tidur. Salah satu cara untuk menghentikan jenis gangguan tidur ini adalah dengan berhenti menggunakannya.

Ini berarti Anda harus mengurangi atau sama sekali menghindari zat yang menyebabkan insomnia. Misalnya, Anda sulit tidur karena terbiasa minum alkohol. Yah, mungkin sudah waktunya untuk berhenti menggunakannya.

ni juga berlaku untuk zat lain yang dapat menyebabkan gangguan tidur dengan zat ini. Lebih baik berhenti agar Anda bisa tidur nyenyak. Tidak hanya itu, dengan menghentikan penggunaan zat-zat tersebut, Anda juga akan menjaga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.

2.Dampak Akibat adanya Kecanduan Internet

Kecanduan Internet (Internet Addiction) adalah suatu sindrom atau gangguan kompulsif yang ditandai dengan penggunaan waktu yang berlebihan atau tidak terkendali di Internet, yang mengarah pada gejala kecanduan, yang mengarah pada masalah psikologis, sosial, dan pekerjaan. Kecanduan internet telah menjadi masalah serius dan dianggap sebagai masalah kejiwaan.

Pecandu internet adalah individu yang memiliki kecenderungan kuat untuk terlibat dalam aktivitas soliter dan membatasi aktivitas sosial. Kecanduan internet pertama kali diperkenalkan oleh Ivan Goldberg pada tahun 1995. Kecanduan internet digambarkan sebagai kondisi patologis atau gangguan yang disebabkan oleh penggunaan internet yang berlebihan, termasuk berbagai perilaku dan kontrol impuls saat menggunakan internet.

Kecanduan internet adalah dorongan tak terkendali untuk menggunakan Internet, disertai dengan peningkatan waktu yang dihabiskan untuk online, lekas marah dan agresif dalam situasi di mana Internet tidak tersedia, dan gangguan keluarga dan kehidupan sosial secara bertahap. Menurut American Psychiatric Association (APA), definisi kecanduan internet adalah ketidakmampuan untuk mengontrol penggunaan internet, yang menyebabkan konsekuensi negatif dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak Kecanduan Internet

Menurut Young( 1996), kecanduan internet atau internet dependence dampak atau efek tidak baik bagi kehidupan seseorang, antara lain yaitu sebagai berikut

Akademik. Pelajar menjadi sulit untuk menyelesaikan tugas, belajar untuk menghadapi ujian, dan kurang tidur akibat penggunaan internet yang berlebihan di malam hari. Selain itu, penggunaan internet berlebihan pada pelajar menyebabkan menurunnya prestasi bahkan dikeluarkan dari sekolah.

Baca juga: TNI Aktif Dampingi Petani Pronojiwo Lumajang Jelang Musim Tanam

Hubungan inter particular. Hubungan seperti pernikahan, hubungan orang tua dengan anak, dan hubungan yang sangat dekat juga dapat terganggu akibat penggunaan internet berlebihan. Seseorang dengan internet dependence secara bertahap akan mengurangi waktu untuk bersosialisasi di dunia nyata. Pada ibu rumah tangga dijumpai adanya kelalaian dalam menjaga anaknya.

Finansial. Masalah finansial dijumpai akibat biaya penggunaan internet yang berlebihan tetapi sekarang dengan adanya penurunan tarif online menyebabkan pengguna dapat bebas menggunakan internet tanpa harus memikirkan biaya yang dikeluarkan.
Pekerjaan. Pekerja cenderung menggunakan jasa internet perusahaan untuk mengakses kebutuhan pribadi pada saat jam kerja. Hal ini menyebabkan para pekerja tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Fisik. Pengguna internet cenderung menjadi kurang tidur sehingga menyebabkan keletihan yang berlebihan dan menurunkan imun pengguna internet. Penggunaan internet berlebihan juga meningkatkan risiko terjadinya keletihan mata, nyeri pinggang, dan carpal lair pattern

3.Upaya Tindakan Pengaruh Insomnia & Kecanduan Internet Pada Pelajar

Kita tahu bahwa dijaman seperti sekarang semua kalangan sudah tidak asing terhadap internet, apa lagi bagi seorang pelajar internet bisa dikatakan sebagai sahabat mereka karena internet sangat membantu untuk mereka apalagi pembelajaran sekarang banyak mengguanakan internet. Dari sinilah pelajar sudah terbiasa selalu menggunakan internet entah untuk belajar ataupun bermain game, kebiasaan inilah yang terus dilakukan seorang pelajar baik di ssat pembelajaran dan saat dirumah,hal ini yang menyebabkan berubahnya sebuah kebiasaan seseorang karena terlalu seringnya digunakan sehingga lama kelamaan waktu yang di isi kegiatan lain malah digunakan bermain internet sampai lupa waktu, para siswa bermain internet bisa sampai 5-8 jam perhari bahkan lebih sampai tengah malam dari kebiasan ini selain seorang pelajar mengalami kecanduan internet juga mengalami insomnia karena bermain internet sampai larut malam dan dilakukan setiap hari.

Tindakan mengatasi Insomnia

1. Luangkan waktu untuk relaksasi

Anda bisa mencoba berbagai metode relaksasi sebelum tidur, misalnya dengan melakukan yoga atau pilates. Aktivitas tersebut dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan, sehingga Anda pun akan mudah terlelap.

Selain itu, beberapa aktivitas menenangkan, seperti membaca buku, mandi air hangat, dan mendengarkan musik dengan irama yang pelan juga dapat membuat Anda tidur lebih nyenyak.

2. Usahakan untuk terus berpikir positif

Wakefulness bisa lebih mudah dialami oleh orang yang sering cemas atau khawatir berlebihan. Oleh karena itu, cobalah untuk selalu berpikir positif agar pikiran bisa lebih tenang. Anda pun bisa mencoba meditasi untuk menenangkan pikiran.

Jika merasa kesulitan, Anda bisa berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk menjalani konseling dan psikoterapi. Salah satu metode psikoterapi yang banyak dilakukan untuk mengatasi susah tidur adalah terapi perilaku kognitif.

3. Konsumsi makanan sehat

Anda sebaiknya menghindari konsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi dan karbohidrat kompleks menjelang tidur. Hal ini dikarenakan jenis makanan tersebut dapat memperberat kerja sistem pencernaan, sehingga tubuh menjadi sulit beristirahat.

Jika Anda ingin mengonsumsi camilan di malam hari, pilihlah makanan ringan yang sehat, seperti cracker tawar atau yoghurt.

4. Kurangi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein

Untuk mengatasi wakefulness, Anda juga perlu menghindari konsumsi minuman beralkohol, kopi, teh, dan minuman ringan yang mengandung kafein, terutama pada sore hari dan saat menjelang tidur.
Berbagai jenis minuman tersebut dapat membuat Anda lebih terjaga, sehingga akan susah tidur di malam hari. Agar lebih sehat, Anda dapat menggantinya dengan susu atau air putih.


Tindakan Mengatasi Kecanduan Internet

1.Melakukan kegiatan yang Anda senangi( hobi), dengan begitu Anda dapat mengurangi intensitas penggunaan internet

2.Dapat melakukan detoks internet dengan cara tidak berhubungan dengan alat elektronik yang berhubungn dengan internet pada waktu- waktu tertentu. Ketika Anda sedang melakukan detoks internet Anda dapat mengisi waktu dengan kegiatan seperti berolahraga, membaca buka, atau melakukan hal- hal simple seperti menata ruangan.
Berinteraksi dengan teman secara langsung, dan membuat waktu yang berkualitas dengan tidak menggunakan contrivance.

3.Perbanyak ilmu dan pengetahuan mengenai dampak penggunaan internet, sehingga kita dapat membatasi diri dan menyadari mana hal yang baik dan hal yang buruk.

Baca juga: KPU Segera Tetapkan Paslon Bupati dan Wabup Pilkada Lumajang 2024

Jangan membiasakan menggunakan internet untuk mencari hiburan, karena dengan banyaknya hiburan yang kita lihat diinternet sepeti, game online, videotape online dan sebagainya akan menyebabkan berkurangnya waktu Anda untuk bersosialisasi dengan orang- orang terdekat anda.

4.Biasakan meluangkan waktu untuk Family Time setiap hari. Biasakanlah meluangkan waktu untuk sekedar berbincang, bercerita mengenai kegiatan Anda dalam satu hari bersama keluarga, atau hanya sekedar bercanda, hal tersebut cukup efektif untuk anda tidak berinteraksi dengan internet.
Kurangi intensitas penggunaan internet sedikit demi s Kebiasaan berlama- lama didepan internet seperti menghabiskan waktu seharian untuk browsing akan berdampak buruk pada kesehatan, maka mulailah kurangi kebiasaan tersebut secara perlahan.

5.Mengubah pola kebiasaan online. Jika kebiasaan online Anda menghabiskan waktu seharian untuk hal- hal yang tidak terlalu bermanfaat bagi Anda, maka mulailah mengubah prioritas online Anda, misalnya gunakan internet untuk membaca dispatch, membaca berita, dan mencari tugas.

4. Penyebab pelajar Mengalami Insomnia dan kecanduan Internet

INSOMNIA

Wakefulness manual

wakefulness manual dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satu penyebab wakefulness manual adalah hal yang memicu stres, seperti terlalu memikirkan pekerjaan, kondisi kesehatan, atau keuangan. Stres juga bisa disebabkan oleh peristiwa duka, seperti perceraian dan sakit atau kematian yang menimpa pasangan atau keluarga dekat.

Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan wakefulness manual adalah

1. Kebiasaan buruk yang dilakukan sebelum tidur, seperti makan terlalu banyak menggunakan komputer atau smartphone Menonton televisi

2. Faktor lingkungan, seperti Suara bising. Lampu yang terlalu terang Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas. Wakefulness sekunder Sejumlah penyakit atau kondisi medis yang dapat menyebabkan wakefulness sekunder, meliputi

1. Gangguan psikologi, antara lain Gangguan kecemasan Gangguan stres pasca trauma( PTSD) Gangguan bipolar Depresi.

2. Kondisi yang menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan saat malam hari, misalnya
Gangguan hormon, seperti hipertiroidisme yang menyebabkan jantung berdebar- debar bahkan saat istirahat, atau menopause yang menyebabkan badan terasa panas di malam hari,Gangguan otot dan sendi, misalnya radang sendi( artritis) dan fibromyalgia, yang menyebabkan nyeri,Gangguan berkemih, akibat pembesaran prostat atau diabetes, yang menyebabkan bolak- balik ke kamar mandi di malam hari Gangguan pencernaan, misalnya GERD, yang menyebabkan perut terasa panas dan penuh saat berbaring Gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat menyebabkan kecemasan karena sulit bernapas.

3. Gangguan kesehatan lain, seperti Gangguan saraf, seperti penyakit Parkinson atau penyakit Alzheimer, yang menyebabkan gangguan pada zat kimia otak yang mengendalikan rasa kantuk dan tidur Gangguan tidur, seperti restless leg pattern dan sleep apnea, yang menyebabkan penderita terbangun berkali- kali di malam hari

KECANDUAN INTERNET

a. Gender
Gender mempengaruhi jenis aplikasi yang digunakan dan penyebab individu tersebut mengalami kecanduan internet. Laki- laki lebih sering mengalami kecanduan terhadap game online, situs porno, dan perjudian online, sedangkan perempuan lebih sering mengalami kecanduan terhadap drooling dan berbelanja secara online.

b.Kondisi Ekonomi
Individu yang telah bekerja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kecanduan internet dibandingkan individu yang belum bekerja. Hal ini didukung bahwa individu yang telah bekerja memiliki fasilitas internet di kantornya dan juga memiliki sejumlah gaji yang memungkinkan individu tersebut memiliki fasilitas komputer dan internet juga di tempat tinggalnya.

c.Faktor Sosial
Kesulitan dalam melakukan komunikasi inter particular atau individu yang mengalami permasalahan sosial dapat menyebabkan penggunaan internet yang berlebih. Hal tersebut disebabkan individu merasa kesulitan dalam melakukan komunikasi melalui face to face, sehingga individu akan lebih memilih menggunakan internet untuk melakukan komunikasi karena dianggap lebih aman dan lebih mudah daripada dilakukan secara face to face. Rendahnya kemampuan komunikasi dapat juga menyebabkan rendahnya harga diri yang menyebabkan mengisolasi diri yang kemudian mengarah dalam permasalahan dalam hidup seperti kecanduan pada internet.

Faktor Psikologis
Kecanduan internet dapat disebabkan karena individu mengalami permasalahan psikologis, seperti depresi, kecemasan, obsesive obsessive complaint( OCD), penyalahgunaan obat- obatan terlarang dan beberapa sindrom yang berkaitan dengan gangguan psikologis. Internet memungkinkan individu untuk melarikan diri dari kenyataan, menerima hiburan atau rasa senang dari internet. Hal ini akan menyebabkan individu terdorong untuk lebih sering menggunakan internet sebagai pelampiasan dan akan membuat kecanduan.

KESIMPULAN

Insomnia dan kecanduan internet dijaman sekarang seperti bukan hal yang penting ,karena hampir semua orang mengalamimya tidak hanya pelajar dan malah bertambah pesat orang yang mengalami isomnia karena kecanduan internet, padahal hal ni sangat bahaya jika tidak adanya perubahan maka mengalami ketergantungan terhadap internet karena seseorang yang mengalami kecanduan internet maka waktunya tidak akan produktif untuk melakukan hal positif lainya menyebabkan lupa waktu kapansaja dan dimana saja selalu mengakses internet.(Red)

Penulis : Ahmad Bagas Triwardana Mahasiswa S1 Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru