Berbagai Upaya Dilakukan

Dinas PU Lumajang Sebut Kekeringan Sawah di Boreng Sudah Teratasi

lumajangsatu.com
Uapaya atasi kekeringan lahan pertanian di Desa Boreng dan sekitarnya

Lumajang - Sudah hampir tiga tahun area persawahan di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang kesulitan mendapatkan akses air. Hal tersebut terjadi lantaran jebolnya DAM Gambiran beberapa tahun lalu. Kondisi tersebut juga mengganggu hasil panen petani, karena petani harus mengeluarkan lebih banyak modal untuk kebutuhan pengairan.

Beberapa upaya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan irigasi persawahan di Desa Boreng dan sekitarnya.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUTR Kabupaten Lumajang, Hari Sudjoko menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan upaya pemenuhan kebutuhan air persawahan di Desa Boreng.

Lanjut dia, selain berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, pihaknya juga melakukan upaya darurat seperti pemasangan pipa dan beberapa upaya teknis lainnya.

"Kita sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan perbaikan DAM gambiran tapi keterbatasan anggaran masih jadi faktor. Ini kita tangani darurat dulu," jelas dia.

Selain itu, dijelaskan Hari, bahwa saat ini kondisi debit air dari aliran utama kali asem juga mengalami penurunan selama musim kemarau.

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Namun, dengan kebijakan normalisasi kali temi oleh SDA Provinsi Jawa Timur, DPUTR Kabupaten Lumajang bisa melakukan pengaliran air ke saluran sekunder yang menuju ke area persawahan Desa Boreng dengan debit air lebih besar.

"Pintu air yang ke kali temi sementara ditutup karena normalisasi, itu aliran air kita salurkan semua ke kali asem, ini sudah ada penambahan debit air yang menuju ke boreng, meskipun belum memenuhi kebutuhan semuanya, tapi sudah ada beberapa sawah yang bisa dialiri air," terangnya.

Ia menambahkan, bahwa material sedimen dari kali temi akan dimanfaatkan untuk meninggikan sedimentasi di DAM Gambiran dan memperkuat bronjong penahan DAM, sehingga aliran air akan lebih maksimal ke persawahan Desa Boreng.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

"Ini kita pakai sedimen dari normalisasi kali temi, nanti kita pasang di DAM Gambiran, nah itu harapannya limpasnya semakin tinggi kemudian aliran airnya masuk ke aliran sekunder yang menuju aliran persawahan boreng lebih banyak," imbuhnya.

Sampai hari ini, debit air yang masuk ke aliran irigasi Desa Boreng mencapai 115 liter/ detik. Debit tersebut bisa mengaliri sawah hingga luasan 40 hektare.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru