Kemarau Panjang

Harga Cabai Rawit Mahal Berkah Petani di Tempeh Lumajang

lumajangsatu.com
Tanaman cabai di sawah petani

Lumajang - Harga cabai rawit naik lagi akibat musim kering berkepanjangan. Hal ini menjadi keuntungan sendiri bagi petani cabai rawit seperti di Desa Besuk Kecamatan Tempeh.

Menurut salah satu petani Gito (63) harga cabai rawit memang mahal, kalau dari petani sendiri Rp 60.000/ kilo. Namun saat di pasaran sekitar Rp 75.000 per kilogram (kg).

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Sedangkan untuk cabai jenis keriting dan cabai besar, harganya masih relatif stabil. 

"Selama ini naik yang khusus harga cabai rawit merah, untuk cabai keriting dan cabai besar relatif stabil" Ungkapnya Minggu, (29/10/2023).

Hal senada juga diungkapkan petani cabai Sanit (50) warga Desa Pulo Kecamatan Tempeh. Bahwa harga stabil itu pemahamannya adalah harga Rp40.000–Rp. 60.000 per kg untuk cabai keriting dan cabai besar segitu. Akan tetapi, untuk cabai rawit memang harganya sudah tinggi.

Baca juga: Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

"Pertama itu Rp. 55.000 per kg,kalau di pasar sekitar Rp. 75.000 per kg"

Sedangkan untuk cabai rawit merah, aspek kekeringan dan penyakit ini sedang masif, sehingga menyebabkan pasokan cabai rawit merah berkurang.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

 "Saat ini, (penyebab harga cabai mahal) murni karena kekeringan, akan tetapi jika kita tarik dari awal, terdapat masalah budidaya. Budidayanya ada yang terkena penyakit dan cara menanamnya tidak bagus" kataSanit (Ind/red).

 

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru