Musim Penghujan Banyak Nyamuk

Warga Lumajang Diminta Waspada DBD, Kenali Fase Kritisnya

lumajangsatu.com
Gambar Nyamuk

Lumajang - Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang harus diwaspadai, terutama karena penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Untuk itu, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Lumajang mengajak masyarakat untuk lebih waspada serta aktif dalam pencegahan dan pengendalian DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes-P2KB Lumajang, dr. Marshall Trihandono, menjelaskan bahwa DBD memiliki tiga fase perkembangan yang penting untuk dikenali sejak dini.

Baca juga: Satlantas Polres Lumajang Tilang Puluhan Pengendara Tak Patuh

Fase Demam (Hari ke-1 hingga ke-7): Penderita mengalami demam tinggi disertai nyeri otot, sakit kepala, mual, serta muncul bintik-bintik merah pada kulit.

Fase Kritis (Hari ke-3 hingga ke-5): Suhu tubuh mungkin mulai menurun, namun ini adalah fase berbahaya karena bisa terjadi kebocoran plasma yang berisiko menyebabkan syok.

Fase Pemulihan (Hari ke-5 hingga ke-7): Gejala mulai mereda, tubuh berangsur pulih, dan sel darah putih serta trombosit kembali meningkat.

"Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, terutama saat memasuki fase kritis, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat," ujar dr. Marshall dalam Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Selasa (11/02/2025).

Ia juga menekankan bahwa salah satu kunci utama dalam mempercepat pemulihan adalah menjaga kecukupan cairan tubuh dengan banyak minum air putih, mengonsumsi vitamin, serta beristirahat cukup.

Baca juga: Pasar Agropolitan Senduro Miliki Wajah Baru, Gerbang Masuk Semeru Arah Lumajang

Sementara itu, Askap Hariyanto menyoroti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah utama dalam mencegah penyebaran DBD. Menurutnya, nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air, sehingga diperlukan langkah pencegahan yang dikenal sebagai Gerakan 3M Plus, yaitu:

Menguras tempat penampungan air secara rutin.

Menutup rapat wadah air agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.

Baca juga: IPK Menurun, Enam Mahasiswa Diputus Tak Lagi Terima Beasiswa Pemkab Lumajang

Plus, langkah tambahan seperti menebar ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan melalui gotong royong.

“Pemberantasan sarang nyamuk harus menjadi kebiasaan yang dilakukan secara mandiri dan rutin di lingkungan masing-masing,” tegasnya.

Dengan deteksi dini, penanganan yang tepat, serta kepedulian bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan, diharapkan angka kasus DBD di Kabupaten Lumajang dapat ditekan. Mari bersama-sama melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit ini.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru