Lumajang – Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan komitmen mendukung eliminasi tuberkulosis (TBC) melalui tiga pilar utama: sosialisasi masif, penguatan layanan kesehatan primer, dan pelibatan komunitas, khususnya pesantren.
Baca juga: PKK Lumajang Dorong Deteksi Dini Kanker Payudara Lewat Jejaring Dasawisma
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan hal itu dalam audiensi bersama Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Lumajang di Ruang Mahameru, Kamis (7/8/2025).
“Upaya eliminasi TBC tidak cukup hanya medis. Kesadaran masyarakat harus dibangun dari hulu melalui edukasi berkelanjutan hingga desa dan komunitas berbasis agama,” ujarnya.
Pemkab mendukung kolaborasi lintas sektor untuk memperluas informasi, memperkuat layanan kesehatan tingkat pertama, dan menggerakkan partisipasi masyarakat.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh Saat Kita Menahan Kentut?
Ketua Lakpesdam PCNU Lumajang, Ahmad Hafidz Lubis, mengapresiasi komitmen tersebut. Ia menyebut pihaknya bekerja sama dengan NGO Wiratama menyalurkan 150 oxygen concentrator ke 50 fasilitas kesehatan di Jawa Timur, termasuk Lumajang, salah satunya ke Klinik Husada Mulia.
Lakpesdam juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan P2KB Lumajang untuk menggelar sosialisasi pencegahan TBC dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan pesantren.
Baca juga: Selain Buah Naga Merah dan Putih, Ternyata Ada Buah Naga Kuning Lho!
“Pesantren menjadi simpul penting dalam literasi kesehatan masyarakat, terutama di pedesaan yang minim informasi,” kata Hafidz.
Langkah ini sejalan dengan Strategi Nasional Penanggulangan TBC 2020–2024 yang menargetkan Indonesia bebas TBC pada 2030, dengan pelibatan multisektor dan jejaring sosial masyarakat sebagai kunci (Ind/red).
Editor : Redaksi