Lumajang - Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan pentingnya penanaman nilai budaya lokal dalam pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal ini disampaikannya pada peringatan HUT ke-20 Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) di Stadion Semeru Lumajang, Kamis (4/9/2025).
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Menurut Bunda Indah, pendidikan sejak dini tidak cukup hanya menekankan kemampuan akademik, tetapi juga harus menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah.
“Pendidikan sejak dini tidak hanya soal angka dan huruf. Anak-anak kita harus dibekali kecerdasan sekaligus rasa bangga terhadap budaya dan identitas Lumajang,” ujarnya.
Ia menambahkan, anak-anak yang tumbuh dengan pemahaman budaya lokal akan memiliki karakter kokoh, mampu menghargai warisan leluhur, serta siap menjadi generasi emas yang membawa Lumajang maju tanpa kehilangan jati diri.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Bunda Indah menilai guru PAUD memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai budaya melalui metode pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Dengan demikian, anak-anak dapat memahami dan mencintai tradisi sejak usia dini.
Peringatan HUT HIMPAUDI ke-20 di Lumajang diisi dengan lomba kreativitas anak bertema tradisi lokal, pertunjukan seni budaya, hingga pameran karya PAUD yang menonjolkan nilai-nilai kearifan daerah.
Baca juga: Fish Cooking Festival 2025 Jadi Ajang Pertukaran Pengetahuan dan Penguatan UMKM Kuliner Ikan
Ia menekankan, penanaman budaya lokal sejak dini sejalan dengan program PAUD Berkualitas dan Gerakan Literasi Anak Sejak Dini yang digagas Pemkab Lumajang. Program ini tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter, kreativitas, serta penghargaan terhadap budaya.
“Generasi emas yang cerdas, kreatif, dan berbudaya akan menjadi modal penting pembangunan Lumajang. Anak-anak yang memahami budaya mereka akan mampu bersaing di dunia global tanpa kehilangan identitas,” pungkasnya (Ind/red).
Editor : Redaksi