Lumajang – Di balik hijaunya perbukitan Desa Bodang, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, terdapat sebuah destinasi alam yang menawan, yaitu Air Terjun Antrukan Trap Sewu.
Nama “Trap Sewu” yang berarti “seribu aliran” mencerminkan keunikan air terjun ini, karena alirannya melebar di antara bebatuan, menciptakan pemandangan seperti tirai air yang berlapis-lapis.
Baca juga: Dari Desa Sumberurip untuk Indonesia: Pronojiwo Hadirkan Taman Bunga Puspa Adi Warna
Air Terjun Antrukan Trap Sewu memiliki ketinggian sedang, namun keindahannya terletak pada aliran air yang menyebar di permukaan batu, seolah menampilkan ratusan bahkan ribuan pancuran kecil.
Suara gemericik air yang berpadu dengan udara sejuk pegunungan menjadikan tempat ini cocok untuk melepas penat dan menenangkan pikiran.
Selain menikmati panorama, wisatawan juga bisa bermain air di kolam dangkal di bawah air terjun. Spot ini juga kerap menjadi lokasi favorit untuk berswafoto, karena keindahan aliran air yang unik jarang ditemukan di air terjun lain di Lumajang.
Fasilitas Meskipun masih tergolong alami, pengelola lokal sudah menyiapkan area parkir sederhana, toilet, serta beberapa warung milik warga yang menjajakan makanan dan minuman.
Baca juga: Inflasi Berdampak pada Anggaran Daerah, Bupati Lumajang Fokus Kembangkan Sektor Wisata
Jalan menuju lokasi membutuhkan sedikit perjuangan dengan berjalan kaki menyusuri jalur setapak, namun sepanjang perjalanan pengunjung akan disuguhi panorama hijau yang menyejukkan mata.
untuk Harga masuknya gratis cuma diperkenakan bayar parkir Rp5.000 jika membawa kendaraan bermotor
Dengan biaya yang terjangkau, pengunjung bisa menikmati keindahan alami yang masih asri sekaligus menambah pengalaman berwisata alam di Lumajang.
Baca juga: Polsek Pronojiwo Kawal Pengelolaan Bumdes Air Tumpak Sewu Sidomulyo
Air Terjun Antrukan Trap Sewu menjadi bukti bahwa Lumajang bukan hanya dikenal dengan gunung, ranu, atau pantainya, tetapi juga menyimpan permata tersembunyi berupa air terjun unik yang sayang untuk dilewatkan.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi