Lumajang – Suasana birokrasi Pemerintah Kabupaten Lumajang dipastikan akan bergejolak. Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, mengumumkan bahwa dalam bulan ini akan dilakukan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemkab Lumajang.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Langkah tersebut bukan sekadar rotasi jabatan biasa, tetapi bagian dari upaya Bunda Indah untuk membersihkan dan menata ulang sistem kerja aparatur sipil negara (ASN), khususnya pada dinas yang dinilai telah mengganggu kinerja organisasi pemerintahan.
“Bulan ini akan ada mutasi. Akan ada perombakan besar-besaran, terutama pada salah satu dinas yang telah mengganggu kinerja. Ini bukan soal kemampuan, tapi soal karakter dan mental yang perlu dibenahi,” tegas Bunda Indah.
Menurutnya, mutasi kali ini merupakan mutasi pertama di tahun ini dan bersifat uji coba. Ia ingin melihat sejauh mana sistem dan personel mampu bergerak lebih cepat dan adaptif terhadap perubahan.
“Agar kita bisa berlari lebih cepat. Ini mutasi pertama dan sekaligus uji coba. Saya ingat dulu, tahun 2003, tanpa pemberitahuan tiba-tiba menerima surat pelantikan. Tapi saya santai, karena hal seperti ini wajar bukan hanya di Pemda, tapi di semua organisasi,” ujarnya mengingat masa lalu di birokrasi.
Bunda Indah kemudian menceritakan pengalamannya saat pertama kali mendapat jabatan sebagai Kabag Keuangan, meski berlatar belakang pendidikan insinyur pertanian.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
“Saya tidak pernah berpikir akan jadi apa. Saat hari H saya dilantik jadi Kabag Pemda, saya kaget, tapi tidak menolak. Saya ini ASN, siap ditempatkan di mana saja. Walau saya bukan ahli keuangan, saya belajar, saya jalani, dan saya berhasil mengubah sistem pelaporan manual menjadi berbasis akuntansi,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pengalaman itulah yang kini menjadi dasar sikapnya dalam melakukan reformasi di tubuh birokrasi Lumajang. Bunda Indah menilai, perubahan mental dan karakter aparatur jauh lebih penting daripada sekadar posisi jabatan.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
“Dulu saya minta waktu enam bulan untuk membuktikan diri. Kalau tidak bisa bekerja, saya siap mundur. Prinsip itu yang saya pegang sampai sekarang. ASN harus punya semangat tangguh, bukan sekadar menunggu perintah,” katanya tegas.
Melalui kebijakan mutasi ini, Bupati Lumajang menegaskan komitmennya untuk membentuk pemerintahan yang solid, cepat, dan profesional dengan ASN yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan karakter kerja yang kuat.
Langkah reformasi ini diyakini akan menjadi titik balik kinerja birokrasi Lumajang, menjelang tahun-tahun penting pembangunan daerah yang semakin kompetitif dan dinamis (Ind/red).
Editor : Redaksi