Banyuwangi – Di tengah hiruk pikuk Kota Banyuwangi, berdiri megah sebuah gedung multifungsi yang kini menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat: Gedung Informasi dan Kreatif (GIC) Banyuwangi.
Berlokasi di Jl. Jenderal Ahmad Yani No.50, RT.1, Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68416, tempat ini bukan sekadar bangunan modern, tetapi juga simbol kemajuan dan kreativitas daerah ujung timur Pulau Jawa.
Baca juga: Pantai Pulau Santen Banyuwangi, Surga Tropis Bernuansa Religi di Ujung Timur Jawa
GIC Banyuwangi dirancang sebagai ruang terbuka bagi para pelaku ekonomi kreatif, seniman, dan masyarakat umum untuk berinovasi dan berkolaborasi.
Arsitekturnya yang futuristik berpadu dengan nuansa hijau dan konsep ramah lingkungan, menjadikan tempat ini spot favorit untuk berfoto dan bersantai.
Di malam hari, pencahayaan warna-warni di area taman dan dinding kaca gedung menambah suasana megah dan romantis.
Selain berfungsi sebagai pusat informasi pariwisata, GIC sering menjadi lokasi pameran UMKM, pertunjukan seni, workshop, hingga festival budaya lokal.
Baca juga: Waduk Bajulmati, “Miniatur Raja Ampat” di Ujung Utara Banyuwangi
Banyak wisatawan yang datang tidak hanya untuk berfoto, tetapi juga menikmati suasana kota Banyuwangi yang semakin maju tanpa meninggalkan identitas budaya Osing yang khas.
Untuk masuk ke area GIC, pengunjung dikenakan biaya Rp10.000 dan Rp20.000 untuk wisatawan, sehingga cocok untuk destinasi keluarga atau tempat nongkrong anak muda.
Fasilitas parkir pun luas dengan tarif terjangkau — Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil. GIC Banyuwangi buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB, memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati suasana siang maupun malam hari.
Baca juga: Menyapa Kearifan Lokal di Desa Wisata Osing Kemiren, Banyuwangi
Dengan konsep yang menggabungkan teknologi, seni, dan pariwisata, GIC Banyuwangi kini menjadi wajah baru kota yang kreatif, ramah, dan terbuka bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dekat keindahan serta potensi Banyuwangi dari sisi modernnya.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi