Lumajang – Aksi damai ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Lumajang, Sabtu (18/10/2025), menarik perhatian publik. Namun sorotan utama tertuju pada Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah) yang turun langsung menemui para santri di depan Pendopo Aryawiraraja untuk menyampaikan dukungan dan empatinya.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Dengan langkah mantap, Bunda Indah mendekati barisan santri yang sejak siang telah memadati halaman pendopo. Di tengah lantunan shalawat dan poster bertuliskan pesan damai, ia berdiri berdampingan dengan para kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama Lumajang, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam ketika marwah pesantren dilecehkan.
“Saya datang bukan hanya sebagai bupati, tapi sebagai bagian dari keluarga besar pesantren. Tidak boleh ada yang merendahkan kiai dan nilai-nilai pesantren, karena di situlah sumber pendidikan moral bangsa,” tegasnya disambut sorak takbir ribuan santri.
Dalam momen yang penuh keharuan itu, beberapa santri tampak menitikkan air mata. Suara Bunda Indah terdengar mantap namun bergetar ketika ia menegaskan bahwa kritik boleh disampaikan, tetapi tidak dengan cara menyinggung nilai luhur dan tradisi agama.
“Kami menghargai kebebasan media, tapi kebebasan itu harus disertai etika. Pesantren adalah benteng moral, bukan bahan tontonan,” ujarnya dengan nada tegas namun lembut.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Kehadiran Bunda Indah di tengah massa menjadi penyejuk suasana. Ia tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga menegaskan komitmen Pemkab Lumajang untuk melindungi pesantren dari segala bentuk pelecehan atau pemberitaan yang menyesatkan.
“Saya bangga karena para santri menyampaikan aspirasi dengan damai dan penuh kesantunan. Inilah bukti bahwa pesantren adalah pusat pendidikan karakter yang sejati,” tutur Bunda Indah disambut tepuk tangan dan lantunan shalawat.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Setelah berdialog singkat dengan perwakilan santri dan PCNU Lumajang, Bunda Indah enutup pertemuan dengan ajakan doa bersama. Suasana berubah khidmat saat lantunan ayat suci Al-Qur’an bergema dari pengeras suara pendopo.
Aksi damai pun berakhir dengan tertib, meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat. Bagi para santri, kedatangan Bupati Indah bukan sekadar bentuk dukungan, tetapi simbol bahwa pemerintah dan pesantren berdiri dalam satu barisan menjaga martabat, etika, dan cahaya moral bangsa (Ind/red).
Editor : Redaksi