Klarifikasi

Tiga Pemuda Nekat Mandi di Sungai Saat Banjir, Polsek Candipuro Bertindak Cepat Lakukan Pembinaan

Reporter : Indana Zulfa
Klarifikasi permintaan

Lumajang-  Di tengah derasnya arus Sungai Leprak yang meluap akibat hujan deras, aksi berbahaya tiga pemuda justru menjadi sorotan publik. Mereka nekat mandi di aliran sungai yang sedang banjir dan rekaman aksinya pun viral di media sosial.

 

Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40

Video berdurasi singkat itu memperlihatkan tiga pemuda tertawa lepas sambil bermain air di tengah derasnya arus. Namun di balik keceriaan itu, bahaya besar mengintai. Banjir lahar dingin dari Gunung Semeru kerap melanda kawasan tersebut, dan sedikit kelengahan bisa berujung maut.

 

Menyikapi viralnya video itu, Polsek Candipuro bersama Pemerintah Desa Jugosari bergerak cepat. Rabu (5/11/2025), mereka memanggil ketiga pemuda yang ada dalam video tersebut untuk diberikan pembinaan dan edukasi langsung di Balai Desa Jugosari.

 

Kegiatan dipimpin oleh Bripka Bachtiar, anggota Polmas Desa Jugosari Polsek Candipuro, bersama Kepala Desa Jugosari. Ketiganya Yoga Trioferdiansyah (20) warga Desa Sumberwuluh, serta David Nusantoro (20) dan Muhamad Adi Susilo (16) warga Desa Jugosari  tampak menunduk saat diberi arahan.

 

Kapolsek Candipuro AKP Lugito menjelaskan, aksi itu terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 13.30 WIB. Awalnya, ketiganya hanya bermain hujan di sekitar tanggul. Namun rasa penasaran mendorong mereka turun ke sungai yang tengah meluap.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam

 “Ketiganya mandi di pinggiran sungai, kemudian aksinya direkam oleh dua orang lain dan diunggah ke media sosial hingga viral,” terang AKP Lugito, Kamis (6/11/2025).

 

Tak ingin peristiwa itu menimbulkan keresahan, pihak Polsek segera bertindak melakukan klarifikasi sekaligus pembinaan.

 

“Kami bersama pemerintah desa memberikan imbauan dan edukasi agar warga tidak bermain atau mandi di sungai saat banjir. Arus sungai bisa sangat berbahaya dan berpotensi menelan korban jiwa,” tegas Kapolsek.

Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan

 

Dalam pembinaan tersebut, ketiga pemuda mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Mereka juga menandatangani surat pernyataan dan meminta maaf kepada masyarakat.

 

 “Alhamdulillah, persoalan sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua, agar lebih bijak dan berhati-hati di tengah cuaca ekstrem,” pungkas AKP Lugito (Red).

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru