Penanganan

BNPB Tekankan Mitigasi Menyeluruh Pasca-Erupsi Semeru

Reporter : Indana Zulfa
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah) bersama jajaran pemerintah daerah dan aparat keamanan meninjau wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang

Lumajang - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, meninjau Desa Supiturang dan Posko Pengungsian di SMPN 2 Pronojiwo, Selasa (25/11/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia menekankan pentingnya strategi mitigasi komprehensif pasca-erupsi Gunung Semeru, mencakup relokasi warga, penguatan infrastruktur, serta edukasi kebencanaan.

 

Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40

Suharyanto menyampaikan bahwa erupsi Semeru cenderung terjadi berulang setiap November hingga Desember sejak 2020 dengan intensitas berbeda. “Tahun 2021 skalanya besar, 2022 cukup besar, 2023–2024 kecil, dan tahun ini lebih besar namun terkendali,” ujarnya.

 

Ia memastikan penanganan terbaru berjalan baik. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan tiga warga yang luka ringan telah mendapat perawatan,” kata Suharyanto.

 

Menurutnya, keberhasilan mitigasi tidak hanya ditentukan relokasi fisik, tetapi juga kesiapsiagaan masyarakat melalui penyebaran informasi dan edukasi kebencanaan. Warga yang memahami risiko, jalur evakuasi, dan titik aman dinilai mampu bereaksi lebih cepat saat erupsi terjadi.

 

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam

“Relokasi yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir terbukti efektif mengurangi risiko korban. Sebagian besar warga wilayah rawan kini tinggal di zona aman,” tambahnya.

 

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang turut mendampingi, menyebut edukasi kebencanaan menjadi bagian penting dalam program mitigasi. “Kami tidak hanya memindahkan masyarakat, tetapi juga memastikan mereka memahami cara melindungi diri saat bencana,” ujarnya.

 

Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan

Kunjungan ini juga menjadi agenda pemantauan lapangan untuk memastikan penanganan pengungsian, pelayanan publik, dan mekanisme mitigasi berjalan dengan baik.

 

“Data historis erupsi, relokasi terencana, dan edukasi masyarakat menjadi tiga pilar utama mitigasi Semeru ke depan. Dengan sinergi ini, penanganan bencana dapat dilakukan lebih terukur dan berkelanjutan,” tutup Suharyanto (Red).

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru