Blitar — Gong Perdamaian Dunia yang berlokasi di Jl. Ir. Soekarno No.244, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, menjadi salah satu destinasi wisata ikonik yang sarat akan pesan persatuan dan toleransi.
Monumen ini berdiri megah di kawasan wisata Makam Bung Karno dan menjadi simbol perdamaian antarbangsa serta kerukunan umat beragama.
Baca juga: Bukit Teletubies Blitar, Panorama Perbukitan Hijau yang Menenangkan
Gong Perdamaian Dunia memiliki desain unik berupa gong berukuran besar yang dihiasi lambang negara-negara di dunia serta simbol berbagai agama.
Di sekelilingnya terdapat relief dan ornamen yang merepresentasikan keberagaman budaya dan keyakinan. Suasana kawasan yang luas dan tertata rapi membuat tempat ini nyaman untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan.
Untuk menikmati wisata Gong Perdamaian Dunia, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Wisatawan hanya perlu membayar biaya parkir, dengan tarif sekitar Rp2.000–Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000–Rp10.000 untuk mobil.
Area parkir tersedia cukup luas karena berada satu kawasan dengan kompleks wisata sejarah Bung Karno.
Baca juga: Kalikebo Camping Ground, Wisata Alam dan Kemah Favorit di Gandusari Blitar
Gong Perdamaian Dunia buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Waktu pagi dan sore hari menjadi pilihan favorit pengunjung karena cuaca lebih sejuk dan pencahayaan alami mendukung aktivitas berjalan santai maupun berfoto di sekitar monumen.
Tujuan wisatawan datang ke Gong Perdamaian Dunia cukup beragam, mulai dari wisata edukasi sejarah, wisata religi, hingga refleksi nilai-nilai toleransi dan perdamaian.
Banyak pelajar dan mahasiswa yang datang untuk belajar tentang pentingnya persatuan bangsa dan hubungan antarumat beragama. Selain itu, lokasi ini juga kerap dijadikan tempat berfoto karena memiliki nilai simbolik yang kuat.
Baca juga: Bendungan Wlingi Raya, Destinasi Wisata Air dan Panorama Alam di Kabupaten Blitar
Sebagai salah satu ikon wisata Kota Blitar, Gong Perdamaian Dunia tidak hanya berfungsi sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai ruang publik yang menyampaikan pesan universal tentang perdamaian.
Keberadaannya melengkapi kawasan wisata sejarah Bung Karno dan memperkuat citra Blitar sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai kebangsaan, toleransi, dan persatuan.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi