Baca juga: Warga Lumajang Diajak Proaktif Laporkan Aksi Kejahatan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Maraknya kejahatan yang melibatkan anak dibawah umur dan pelajar mendapat keprihatinan dari Nahdlatul Ulama Lumajang. Menyelamatkan generasi bangsa merupakan tugas bersama, aparat penegak hukum, guru, orang tua dan masyarakat umum.
"Kami sungguh sangat prihatin dengan fenomena kriminalitas yang melibatkan anak dibawah umur dan pelajar," ujar Samsul Huda Ketua PC NU Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (06/03/2015).
Dunia pendidikan saat ini tertantang untuk bisa mencetak anak didik yang tidak terlibat dengan aksi kejahatan dan obat-obatan terlarang. Meskipun, dari ribuan siswa mungkin hanya beberapa saja yang terlibat menjadi pelaku kejahatan, namun itu menjadi persoalan yang harus dicari akar masalahnya.
"Kepala sekolah dan guru harus ikut melakukan pengawasan dan memberikan pemahaman bahwa menjadi seorang penjahat tidak akan menguntungkan sampai kapanpun," terangnya.
Yang lebih penting lagi, adalah peran orang tua untuk bisa mengawasi pergaulan dan aktifitas putra putrinya. Sebab, anak yang terlibat dalam aksi kejahatan biasanya berasal dari keluarga yang tidak harmonis (broken home).
"Orang tua dan lingkungan keluarga sangat berperan untuk mencetak seorang anak, oleh sebab itu orang tua harus benar-benar mengawasi pergaulan anaknya," jelasnya.
PC NU juga meminta kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli keamanan. Pasalnya, aksi begal yang marak di Lumajang bukan lagi aksi kriminalitas biasa, namun sudah mengarah kepada teror karena mengancam nyawa.
"Aksi begal hari ini bukan hanya aksi kejahatan biasa, namun sudah mengarah kepada aksi teror karena mengancam nyawa korban," pugnkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi