Tim City Branding Lumajang Studi Benchmark ke Kabupaten Banyuwangi

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Alumni workshop city branding Kantor Diklat kabupaten Lumajang melakukan kujungan dan studi banding banchmark ke Kabupaten Banyuwangi. Kedatangan 50 orang dari Lumajang itu disambut langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

"Kita disuguhi bagaimana pengalaman dan strategi Banyuwangi dalam membuat brand sehingga Banyuwangi menjadi terkenal," ujar Nur Wakhid Ali Yusron, kepala Kantor Diklat Lumajang, Senin (21/12/2015).

Baca juga: Berpura-pura Bertamu, Maling Motor Diringkus Polsek Tempeh Lumajang

Jika ingin bisa meniru Banyuwangi dalam mencipatkan brand, maka harus dimulai dari merubah pola pikir, bahwa birokrasi tidak hanya pelayanan publik saja. Namun, harus menciptakan cultur coorporete, dimana kedua kunci tersebut tidak bisa dicapai tanpa kekompakan.

"Kuncinya adalah kompak telebih dahulu, jika sudah kompak maka kita yakin akan bisa memebrikan pelayanan publik dan juga cultur coorporate," terangnya.

Baca juga: PWI Lumajang Gelar Konferensi Pilih Nahkoda Periode 2024-2027

Semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harus saling bahu membahu dalam mensukseskan kegitan satu sama lain. Misalnya, lokasi wisata pasti tidak akan lepas dari yang namanya sampah, maka koordinasi antar SKPD harus terjalin baik dan tidak boleh ada putus komunikasi.

"Harus menghilangkan ego sektoral, misalnya penumpukan sampah pada tempat wisata, maka harus diselesaikan secara bersama-sama," paparnya.

Baca juga: Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Koordinasi tidak perlu dilakukan secra formal atau bertatap muka, namun bisa dialkukan menggunkan tekhnologi seperti grup WatsApp. Sehingga akan terus terjalin komunikasi dan pemecahan masalah dalam sebuah persolan.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru