Lumajang (lumajangsatu.com) - Maraknya aksi kejahatan seksual yang menimpa anak dan perempuan jadi keprihatinan ketua TP PKK Lumajang Tutuk Fajriatul Mustofiah. PKK akan menggandeng MUI, TNI dan Polri untuk ikut melakukan sosialisasi dan menjaga anak-anak dan perempuan jadi korban kekerasan seksual.
"Kita akan ajak Babinsa dan Babinmas untuk ikut melakukan pengawasan, karena keberadaan polisi dan TNI cukup berpengaruh mencegah terjadinya aksi kejahatan itu." ujar Tutuk kepada lumajangsatu.com, Jum'at (13/05/2016).
Baca juga: Ini Jawaban Pemerintah Soal Minimnya Belanja Modal Jalan dan Irigasi Pada R-APBD Lumajang 2025
Yang lebih miris lagi, pelaku dan korban tak jarang sama-sama dibawah umur seperti kasus Yuyun dan pencabulan di Surabaya. Kebanyakan, saat ditanyakan kepada para pelaku, karena dalam pengaruh miras, narkoba hingga karena sering melihat film porno.
Baca juga: Asyik Main Judi Online, Warga Banjarwaru Lumajang Diciduk Polisi
"Makanya dalam setiap kesempatan kita mengajak orang tua perhatian pada anak-anaknya, membekali anak dengan agama dan keimanan agar tidak jadi korban atau pelaku," terang ketua PC Muslimat NU Lumajang itu.
Tugas memberantas aksi kejahatan seksual adalah tugas bersama. Yang penting juga, bagi kaum perempuan juga dihimbau agar tidak berpakaian yang mengundang birahi atau mengundang niat orang untuk melakukan pencabulan.
Baca juga: Pengurus PWI Lumajang Periode 2024-2027 Resmi Dilantik
"Kita minta anak perempuan juga tidak memakai pakaian yang ketat, celena pendek yang mengundang orang beniat jelek, itu juga jadi salah satu penyebab banyaknya aksi kekerasan seksual," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi