Abrasi Akibat Tambang Pasir Illegal, Puluhan Hektar Sawah di Watu Pecak Gagal Panen

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat tambag pasir illegal di Watu Pecak, benteng alam berupa gundukan pasir hilang. Akibatnya, saat terjadi ombak besar, air laut masuk ke persawahan dan menghantam sejumlah rumah penduduk yang berada di pinggir pantai.

"Ratusan hektar sawah terendam, termasuk sawah milik alm Salim Kancil juga ikut terendam," ujar A'ak Abdullah Al-Kudus, koordinator Lasakar Hijau, Senin (06/06/2016).

Baca juga: Kecelakaan di Desa Sentul Lumajang, Pengendara Motor Tak sadarkan Diri Usai Tabrak Truk Parkir

Ombak besar beberpa minggu terkahir terjadi di pantai selatan. Namun, dipantai yang benteng alamnya masih utuh, meski ada ombak besar namun tidak berdampak pada lahan pertanian atau rumah penduduk.

Baca juga: Empat Truk Penambang Pasir Terjebak Banjir Lahar Semeru di Lumajang

"Di Desa Wotgalih juga terjadi ombak besar, namun benteng alamnya masih banyak, sehingga air laut tidak sampai masuk ke persewahan dan juga rumah penduduk," jelasnya.

Hendro Wahyono, Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan ada puluhan bahkan ratusan hektar sawah yang gagal panen. Meski direndam hanya sebentar, namun karena air laut maka tanaman padi langsung rusak.

Baca juga: Diterjang Gelombang, Nelayan Muda Hilang di Perairan Watu Pecak Lumajang

"Ada puluhan bahkan mungkin ratusan hekata lahan pertanian yang gagal panen mas, karena lautnya itu tambah masuk ke daratan," terangnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru