Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang belum menentukan lokasi tambang di Desa Lempeni yang renggut sata nyawa berijin atau tidak. Pasalnya, Polres Lumajang masih menunggu surat jawaban dari Dinas ESDM Jatim tentang lokasi tembang tersebut.
"Kita masih tunggu balasan surat dari Dinas ESDM Jatim, apakah lokasi tambang yang longsor di Desa Lempeni itu berijin atau tidak," ujar AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang, Selasa (02/08/2016).
Baca juga: Pemkab Lumajang Tinjau Progres Pembangunan Jalan Menuju Pura Patirtan Watu Klosot
Namun, Kasatrerkrim memastiakan bahwa kasus yang menewaskan satu penambang tradisional itu akan terus di sidik. Jika lokasi tambang illegal, maka tentunya harus ada yang bertanggung jawab. "Kita sudah periksa sejumlah saksi, termasuk pemilik dan Kantor Pelayanan Terpadu (KPT)," jelasnya.
Baca juga: Waduh, Akhir Januari 2025 Lumajang Diprediksi Dilanda Cuaca Ekstrim Warga Diminta Waspada
Sebelumnya diberitakan, Budi Purwanto (45) warga Desa Lempeni tewas seteleh tertimbun pasir. Budi dan temannya Wahyu menambnag pasir secara manual dibawah tebing pasir setinggi 5 meter.
Baca juga: Ansor Sukodono Lumajang Istighosah Bersama dan Pra Raker Peringati Harlah NU ke-102
Nahas, saat menambang tiba-tiba tebing pasir longsor dan menimbun kedua korban. Wahyu tidak mengalami luka dan sadar saat diberi minum oleh warga. Sedangkan Budi tidak bisa ditolong karena tertimbun pasir cukup lama.(Yd/red)
Editor : Redaksi