Lumajang (lumajangsatu.com) - Arofik (24) warga Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan-Jawa tengah meningal di gunung Semeru. Tim SAR dan tim dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akhirnya bisa mengevakusi jasad korban.
Dari pengakuan teman korban, Arifik mengaku sakit kepala dan tidak badan. Namun, karena meras kondisinya baik, akhirnya korban melanjutkan pejalnan ke pos Kali Mati setelah bermalam dua hari di Ranu Kumbolo.
Baca juga: Waduh, Dua Warga Desa Tegalrandu Lumajang Terlibat Carok
Saat sampai di Kali Mati, rombongan korban dihdang hujan dras dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Karena cuaca buruk dan kondisi tidak baik, korban akhirnya meninggal di Kali Mati.
Baca juga: Penemuan Mayat di Jembatan Sungai Sriti Pronojiwo Lumajang Diduga Bunuh Diri
"Kita rencananya mau naik semua (kepuncak) terus dia bilang gak enak badan, terus ya udah dia kami suruh ditenda dan kita kita naik. Pada saat kita pulang itu malamnya hujan dia gak kerasa jadi tenda itu basah. Saat kita selesai packing mau pulang ternyata dia gak kuat jalan, ya sudah akhirnya kita bagi menjadi 2 tim, temen ber-3 yang besok mau masuk kerja suruh lapor siang itu. Kita ada harapan nanti sore bisa datang jemputan itu, ternyata sampai sore belum datang-datang jemputan bahkan sampai malam, ujar Rifki, teman korban, Rabu (14/09/2016).
Baca juga: Shodiq Diduga Pelaku Curanmor Babak Belur Dihajar Massa Lumajang
Agung Siwoyo, Kepala Resor Ranupane menyatakan kemungkinan korban meninggal karena cuaca burruk. Porter sempat membuatkan api unggun agar korban hangat di selter. "Kalau suhu secara persis tidak tahu ya, tapi cuacanya sangat mudah sekali berubah, kalau minus kayaknya tidak ya karena hujan, pungkasnya.(Mad/red)
Editor : Redaksi