Sidak Alun-alun, Komisi B : Bisa Selesai Saat Puncak Harjalu 761 Jika Punya Mukjizat Nabi Sulaiman

lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi B DPRD Lumajang melakukan sidak pembangunan Alun-alun. Wakil rakyat ingin memastikan bahwa pembangunan yang menelan anggaran rakyat 6,4 itu tidak asal-asalan karena mengejar target waktu dan bisa digunakan saat puncak Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-761 tahun.

"Kita minta tanggal 10 Desember 2016 sudah rampung, karena pihak rekanan sudah mendapatkan perpanjangan waktu karena cuaca hujan," ujar Nur Fadila, Sekretaris Komisi D DPRD Lumajang, Senin (28/11/2016).

Baca juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, NU Lumajang Kompak Satu Barisan

Enggal, salah satu konsultan pengawas proyek pembangunan Alun-alun menyatakan terus mendesak rekanan menambah pekerja. Sebab, sudah ada keterlambatan pembangunan yang diakibatkan faktor cuaca dan sudah ada penambahan waktu pengerjaan.

"Kita terus minta pihak rekanan menambah jumlah pekerja dan dilakukan lembur siang malam. Kendalanya memang cuaca mas, sehingga saat ini pekerjaan baru 75 persen, kalau sudah hujan pasti berhenti," jelasnya.

Baca juga: Puluhan Ribu Warga Lumajang Padati Kampanye Akbar Cak Thoriq-Ning Fika di Stadion Semeru

Sementara itu, Harunur Rosyid anggota Komisi B DPRD dari Fraksi NasDem menyebut pekerjaan belum 75 persen. Sebab, dari sidak dewan yang pertama, belum nampak perubahan signifikan. "Saya kira belum 75 persen, karena kita lihat masih sangat jauh dari kata jadi," paparnya.

Disinggung apakah tanggal 15 Desember 2016 bisa selesai, Harun menyebut bisa dengan catatan pihak rekanan memiliki mukjizat seperti Nabi Sulaiman. Dimana, Nabi Sulaiman bisa membangun istana ratu Bilqis hanya satu malam saja.

Baca juga: Santri Pilar Peradaban Masa Depan

"Bisa selesai kalau pihak rekanannya memiliki mukjizat seperti Nabi Sulaiman. Kalau seperti ini mana bisa selesai saat puncak Harjalu," pungkas politisi asal Kecamatan Tempeh itu.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru