Lumajang (lumajangsatu.com) - Maraknya peredaran narkoba dan obat keras berbahaya, membuat Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban penasaran aktor utama pemasoknya. Pasalnya, daerah kecil seperti Lumajang bisa dijadikan pasar dan bisa menimbulkan aksi kejahatan dari pemakaian narkoba.
BACA JUGA : Pesta Sabu 3 Warga Kunir Ditangkap Polisi
Baca juga: Piala BTC 2025 dan Ketum GABSI Jatim di Malang Akan Diikuti Ratusan Atlet Bridge se Indonesia
Kasus terungkapnya peredaran sabu dari Senduro ke Sukodono hingga ke Kunir. Kemudian peredaran pil Koplo mencapai ribuan di Tempeh bisa jadi tangga memburu para bandar-bandar serta pemasoknya.
Kapolres memang mencium ada permainan bandar. Terungkapnya beberapa kasus makin membenarkan serta menegaskan bahwa beliau dan jajaran tak kan pernah rela membiarkan wilayah Lumajang menjadi pangsa pasar barang haram tersebut.
Baca juga: Dinas Pendidikan Lumajang Minta Lembaga Sekolah Lebih Teliti Dalam Mencetak Ijazah Siswa
"Sesuai janji saya, kami tak sudi berbagi tempat dengan para kartel barang haram tersebut. Kita akan cari terus siapa dalang dibalik mewabahnya peredaran shabu shabu, ganja serta obat obat terlarang tersebut. Kami akan buru terus siapapun mereka yg berada dilingkaran narkoba ini," Tegas Arsal saat dikonfirmasi melalui sambungan telfon.
BACA JUGA : Satreskoba Polres Lumajang Tangkap 2 Pengedar Sabu di Pinggir Jalan
Kapolres memerintahkan pada Satreskoba untuk terus melacak peredaran narkoba hingga pada bandar besarnya. Karena, permainan narkoba bisa menimpa saja dan berkaitan dengan aksi kejahatan.
Baca juga: 35 Objek Wisata di Lumajang Tidak Aktif Akibat Pengelolaan Tak Maksimal
"Usut dan terus kembangkan," kata pria mantan kanit Reskoba Polda Metro Jaya itu.
Dia akan menggunakan pelacakan menggunakan telpon para pengguna dan bandar yang ditangkap sebelumnya. Rekam jejak percakapan dan pesan singkat bisa membawa ke seorang bandar. (ls/red)
Editor : Redaksi