Harjalu ke 763

Tari Bedoyo Disparbud Sambut Penguasa Lumajang

lumajangsatu.com
Tari Bedoyo Lumajang beraksi di prosesi Harjalu ke 763.( foto indana)

Lumajang (lumajangsatu.com) -Tari Bedoyo LamajangSebelum acara upacara prosesi Harjalu digelar, ada persembahan Tari Bedoyo Lamajang oleh para penari Disparbud Kabupaten Lumajang.

Khusus tari Bedoyo di Lumajang yang dianggap sebagai tari yang masih amat sakral lantas diperagakan oleh 11 penari dan harus ganjil. Para seniman Lumajang berinisiatif menciptakan gerakan-gerakan tari yang disesuaikan dengan alunan gending yang pernah didengar dalam semadinya itu. Alhasil, gerakan-gerakan tari itu bisa dihasilkan dengan sempurna yang kemudian dinamakan tari Bedoyo Lamajang.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

“Karena tari Bedoyo lamajang ini benar-benar masih disakralkan , makanya tari ini hanya digelar setahun sekali setiap diadakannya upacara tertentu. Penarinya yang berjumlah ganjil itupun bukan sembarang orang, melainkan mereka harus benar-benar masih gadis,” kata Indriyanto, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

Koreografi serta iringan musik yang terangkai secara apik, mampu menyihir ribuan penonton yang memadati Alun-alun Lumajang.

Dalam karya yang ditampilkan ini, dia mengambil beberapa tema, salah satunya adalah tarian bedoyo yang terispirasi dari Sunan Kalijogo.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

"Saya ciptakan tarian yang ada pengaruh dari Jawa dan beberapa daerah lain, misalkan Banyuwangi, kemudian Betawi dan juga Bali," kata dia. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru