Lumajang (Lumajangsatu.com)-Bedah buku Cinta Semanis Kopi Sepahit Susu karya Bunda Novi berjalan sukses. Sejumlah peserta terlihat sangat antusias mengikuti pemaparan narasumber maupun pembanding. Lain padang lain belalang, lain penulis lain pula cara menuangkan isi hati dan pikirannya dalam tulisan. Pengalaman sejumlah penulis mungkin menarik untuk diikuti, bagaimana pahit getir pengalaman hidup mereka kemudian dituangkan menjadi novel biografi yang hangat dibicarakan.
Mereka mengolah pengalaman pribadi seraya berlinang air mata menjadi buku terlaris yang diburu saat pameran gramedia di Gedung Sudjono Lumajang.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Selaku narasumber, Novi Istina menjelaskan, dewasa ini telah banyak keanehan terjadi dalam diri manusia. Di antaranya, terjadi banyak dekadensi baik secara fisik maupun psikis yang sejatinya jauh dari hakikat tujuan penciptaan manusia.
”Pengalan pribadi itulah yang melatarbelakangi saya menulis buku ini ,” terangnya.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
E. Poerwaning sebagai pembedah yang mendapat predikat Kepala Sekolah Berprestasi PK -PLK se Jawa Timur 2018. Mengapresiasi buku yang sudah dibedah, karena mampu mengintegrasikan pengetahuan umum dan agama untuk menjelaskan tentang refleksi diri manusia meraih kesempurnaan hidup.
”Buku ini mampu memberikan nuansa baru. Terutama dari sisi epistemologi,” ujar dia.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Pembedah ke dua yaitu Hasyim Asy'ari menyampaikan bahwa isi dari buku ini berdasarkan karena cinta. Seperti Quote Bunda Novi yang telah tertuangkan dalam bukunya bahwa, Cinta adalah amalan hati, jika kamu bisa menerima kelebihan dan kekurangannya sekaligus itulah kesejatian cinta.(Ind/red)
Editor : Redaksi