Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan Mahasiswa menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Lumajang. Mahasiswa yang berasal dari PMII, GMNI dan HMI, menolak pengesahan Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).Jalannya aksi sempat memanas dan terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan polisi serta Satpol PP. Setelah puas melakukan aksi dan menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD, ratusan mahasiswa membubarkan diri.Syahawal Ali, juru bicara dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menyatakan aksi ingin mengajak DPRD Lumajang menolak UU MD3. Aturan tersebut dianggap hanya menguntungkan dewan dan merugikan masyarakat."Kita dengan tegas menolak UU MD3 yang telah disahkan oleh DPR, karena merugikan rakyat," ujar Syhwal, Senin (19/02/2018).UU MD3 dianggap akan membungkam ruang kritik masyarakat kepada wakil rakyatnya. Telrbih lagi, dari sejumlah hasil survey, DPR masuk dalam katgori lembaga dengan nilai kinerja dan tingkat kepercayaan paling rendah."Undang-Undang MD3 akan membungkam ruang kritik masyarakat kepada wakilnya. Oleh sebab itu, mahasiswa tegas menolak aturan sewenang-wenang ini," pungkasnya.(Yd/red)
Author : Redaksi
Tangan Jahil Rusak Patung di Pura Mandara Giri Semeru Agung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kedamaian Lumajang menjelang Pilkada mulai terusik. Pasalnya, ada ulah tangan tak bertanggung jawab yang nampanya dengan sengaja merusak patung di Pura Mandara Giri Semeru Agung Kecamatan Senduro.Pura Mandara Giri merupakan simbol tempat suci dari umat Hindu dan masuk dalam Pura yang dituakan. Rusaknya patung diketahui sekitar jam 14.00 wib oleh pengurus Pura yang kemudian dilaporkan kepada pengurus yang lain."Mungkin ini adalah ulah orang jahil mas, yang tidak ingin Lumajang kondusif menjelang Pilkada," ujar Wira Dharma, salah seorang tokoh pemuda Hindu Senduro, Minggu (18/02/2018).Lokasi patung yang dirusak berada di pintu masuk utama Pura Mandara Giri Semeru Agung diposisi sebelah kiri. Bagian patung yang rusak hanya satu lengan saja seperti di pukul dengan benda keras."Patung yang rusak dibagian lengan saja dan hanya ada satu patung yang rusak. CCTV di Pura sudah tidak berfungsi karena rusak disambar petir," jelasnya.Wira menyebut, sejak Pura Mandara Giri didirikan, kehidupan warga Senduro yang mayoritas Muslim dan Hindu saling hidup rukun dan saling menghormati. Warga tidak pernah mempermasahkan tentang agama dan saling tolong menolong dalam setiap kegiatan."Selama ini kita bisa hidup rukun, saling membantu, gotong royong dan tidak ada gesekan sama sekali. Kita akan tetap mempertahankan itu dan kita tidak akan terpengaruh," pungkasnya.(Yd/red)
SCS SMAGA Gelar Pelatihan Jurnalistik Bersama L1
Lumajang (lumajangsatu.com) - Study Club Sejarah (SCS) SMA Negeri 03 Lumajang mengeglar pelatihan jurnalistik bersama Lumajangsatu.com. Kegiatan yang ditempatkan kantor L1 Perum Suko Blok N-3 Lumajang itu bertemakan "Mencetak Calon Jurnalis Profesional yang Berkarakter dan Berjiwa Nasionalis", Sabtu (17/02/2018).Thoriq, Ketua SCS SMAGA Lumajang menyatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan awal bagi anggota baru SCS. Setelah mengikuti kegiatan jurnalistik, dilanjutkan dengan kegiatan stady sejarah kesejumlah tempat bersejarah di Lumajang, baik jaman kerajaan, kolonial dan kemerdekaan."Kami sangat berterima kasih kepada L1, karena ini adalah kegiatan awal SCS dengan tujuan agar anggota SCS bisa paham tentang materi dasar juranlistik," jelas Thoriq.Yopi Aris Widianto, pembina SCS SMAGA menyatakan bahawa kegaiatan jurnalistik kali ini adalah untuk kedua kalinya. Angkatan pertama sudah mengikuti pelatihan jurnalistik dan ada yang saat ini terus menulis semua kegaiatan SCS."Ini adalah kegaiatan yang kedua kalinya, yang pertama sudah dilakukan dan ada satu anggota SCS yang hingga kini terus menulis semua kgiatan SCS dan kegiatan di SMA Negeri 3 Lumajang," paparnya.Babun Wahyudi, Pimred Lumajangsatu berterima kasih kepada SCS karena bersedia menggandeng L1. Lumajangsatu.com memang memiliki program citizen jurnlism (jurnalis warga) dan siap membimbing siswa-siswi di Lumajang untuk senang menulis."Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami, kita ingin warga Lumajang bisa ikut mengabarkan tentang Lumajang melalui program citizen jurnalism L1," pungkasnya.(Yd/red)
Agar Tak Cepat Rusak, Play Ground ALun-alun Lumajang Harus Dijaga
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak dibuka untuk umum, Alun-alun Kabupaten Lumajang tidak pernah sepi pengunjung. Namun, akibat pengunjung yang kurang tertib, sejumlah fasilitas seperti di wahana Play Groud sebagian ada yang rusak.Aris Santuso, salah seorang pengunjung mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah menyedikan fasitas umum untuk rekreasi murah. Namun, pengunjung berharap agar ada petugas khusu di play ground yang tugasnya mengingatkan pengunjung dan memperbaiki sarana jika rusak."Harus ada petugas khusus yang menjaga, semisal ada anak ditas 6 tahun naik maka diperingatkan. Jika ada fasilitas yang rusak langsung dibenahi agar tidak tambah rusak," papar Aris, Jum'at (16/02/2018).Yuli Haris, Kabid Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyatakan di Alun-alun sudah ada 21 petugas. 21 orang itu bertugas sebagai penyapu, perawat taman, penjaga malam dan lainnya."Sudah ada 21 petugas yang khusus menjaga dan merawat Alun-alun Lumajang yang saat ini ramai menjadi wisata keluarga," terangnya.Yuli berharap pengunjung bisa menjaga fasilitas umum yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut. Sebab, masih banyak tangan-tangan jahil yang sengaja merusak dan mencuri barang-barang yang dipasng di ALun-alun Lumajang."Kita berharap warga dan pengunjung ikut menjaga, memperingatkan pengunjung lain untuk buang sampah ditempatnya, tidak merusak fasiltas yang sudah disediakan agar Lumajang tambah tertib," pungkasnya.(Yd/red)
Longsor, Jalur Lumajang-Malang Piket Nol Terancam Putus
Lumajang (lumajangsatu.com) - Jalum KM 56 Piket Nol di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro masih menghawatirkan. Pasalnya, longsor disi bawah jalen berpotensi memutuskan jalur jika terjadi hujan dan terjadi longsor susulan.Samusl Arifin, Sekdes Sumberwuluh menyatakan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perhubungan telah memasang pembatas dan police line. Tujuannya agar kendaraan tidak menepi dan harus dilakukan satu jalur."Saat ini dilakukan buka tutup mas, jika terjadi hujan maka berpotensi terjadi longsor susulan dan bisa jadi jalan terputus," jelas Sasmsul, Jum'at (16/02/2018).Jika sampai terjadi longsor dan menghabsikan bahu jalan maka jalur Lumajang-Malang akan terputus. Dua Kecamatan yakni Pronojiwo dan Tempursari juga tidak bisa diakses oleh kendaraan roda empat."Kalau sampi putus maka Tempursari dan Pronojiwo tidak akan bisa diakses kendaraan. Ada jalur alternatif di Curah Kobokan namun jalannya hanya bisa dilalui oleh roda dua, itupun jika tidak terjadi banjir," pungkasnya.(Yd/red)
Warga Tangkap Maling Bebek di Desa Keloposawit
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga dan polisi berhasil menangkap maling bebek di Desa Keloposawit Kecamatan Candipuro. Korban bernama Saiful sering kehilangan bebeknya yang berada di kandang.
Ratusan Pemaian Ikuti Seleksi PSIL U-17 di Stadion Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan pemaian sepak bola U-17 mengikuti seleksi PSIL U-17 piala Soeratin, di Stadion Semeru Lumajang. Mulai pukul 14.00 wib, para pemaian dari penjuru Lumajang berkumpul untuk berlomba jadi skuad PSIL.
Komisi A: Jalannya Roda Pemerintahan Desa Salak Amburadul
Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi D DPRD Lumajang melakukan kunjungan ke Desa Salak Kecamatan Randuagung. Disamping melihat realisasi pembangunan, wakil rakyat itu juga bertemu dengan tokoh masyarakat, RT/RW, Kepala Dusun dan sejumlah warga.
Disidak Dewan, 2 Jalan Rabat Beton di Desa Salak Tak Tergarap
Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi A DPRD Lumajang mengunjungi Desa Salak Kecamatan Randuagung untuk melakukan pengawasan. Komisi A juga melihat realisasi anggaran tahun 2017, berupa pembangunan jalan rabat beton yang hingga kini belum tuntas.