Author : Redaksi

Putut Widjanarko Siapkan Strategi Redam Celebest

Lumajang (lumajangsatu.com) - Putut Wijanarko sang Arsitek Semeru FC sudah mempelajari gaya permainan dari Celebest FC dari melihat videonya. Dirinya sudah menyiapkan permainan keras yang menjadi karakter Tanduk Anoa."Saya sudah menyiapkan strategi permainan keras Celebest," ungkap Putut saat dihubungi lumajangsatu.com,Sabtu(22/4).Bagi dia, sebelum ke Celebest dirinya sudah memperbaiki pertahanan timnya. Pasalnya, lawan akan bermain ngotot untuk bisa menembus jantung pertahanan."Antisipasi strategi dan pemain yang kita bawa sudah pas," jelasnya.Untuk meredam Celebest sebagai tuan rumah, Semeru FC akan lebih menguasai bola dan melakukan serangan balik cepat. "Kuncinya bermain sabar dan clean di pertahanan," terang mantan pemain Persebaya itu. (ls/red)Daftar 17 Pemain Semeru FC:Kiper: M. Pujiantoro, Guntur Egi SaputroBelakang: Abdul Haris Wenas, Fadel Mohamad, Septian Nugroho, Nugroho Mardiyanto, Agil PramonoTengah: Jajang Paliama, Ahmad Indra Pattikupa, Feri Firmansyah, Jefri G Derek, Dwi Andika Cakra Yudha, Dhanu Syah Putra, Yogi Syaiful RizalDepan: Reza Mustofa, Wahyounal Rizki Biya, Apri Setya

Duh..! 2 Pemain Inti Semeru FC Tidak Bisa Main Lawan Celebest

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sebanyak 17 pemain Semeru FC dibawa ke kadang Celebest dalam laga perdana Liga 2 Indonesia Grup 7. Satu pemain inti tidak bisa berangkat lantaran Ibunya meninggal dunia.Selain itu, penjaga gawang utama Semeru FC, Pujiantoro juga diperkirakan tidak bisa main meski berangkat ke Palu. Pasalnya, saat latihan terakhir mengalami cidera dengan otot bagian belakang lutut kiri tertarik."Sebenarnya ada 18 pemain, tetapi Ono Rosadi tidak bisa berangkat dan masih berduka," kata Manajer Semeru FC, Mikko Agus Pribadi, Sabtu(22/4).Masih kata Mikko, coach Putut tidak masalah, karena pemain cadangan untuk posisi Oni masih ada. Sehingga, skema permainan tidak jauh berubah."Sabtu sore tadi, uji coba lapangan," jelasnya.Manajemen berharap do'a restu masyarakat Lumajang laga tandang perdana agar memperoleh poin. "Laga ini sangat penting, target mencuri poin adalah wajib," paparnya.(ls/red)

Main Trengginas, PSIL Hajar Jember United 2-0

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bermain Trengginas dan tidak mudah emosi, PSIL Lumajang berhasil menggalahkan Jember United dengan skor 2-0 di Stadion Semeru, Sabtu(22/4). Meski bertajuk, laga uji coba skuad Bledug Semeru mampu bermain apik dihadapan pendukungnya.Dua gol PSIL dicetak oleh, Akhmad Ridwan sang kapten yang juga striker haus gol dibabak kedua. "Anak-anak bermain bagus," Ujar Junaidi, Assisten Pelatih PSIL.Bagi dia, anak asuhnya hanya kurang sabar dalam bermain dan belum fokus. Sehingga, banyak peluang yang hadir dibaba pertama terbuang percuma."Ini kita perbaiki terus," jelasnya.Permainan PSIL mampu menghipnotis supporter dan penonton yang hadir di Stadion Kebanggaan masyarakat Lumajang.(ls/red)

Inilah Ciri-ciri Mayat Perempuan Yang Membusuk di Hutan Burno

Lumjang (lumajangsatu.com) - Polisi dari Polsek Senduro dan Polres Lumajang langsung melakukan olah tempat kejadian perka (TKP) penemuan mayat perempuan di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Posisi penemuan mayat berada di blok Lemah Abang masuk Desa Burno Kecamatan Senduro.Awalnya, seorang perempuan bernama Seneti (50) warga Desa Burno sedang mencari jamur dan mencium bau busuk yang menyengat. Setelah dicari, bau itu berasal dari mayat perempun yang sudah membusuk dalam posisi tertelungkup."Awalnya ditemukan seorang warga yang mencari jamur mas, setelah itu dilaporkan kepada perangkat Desa Burno dan kita langsung lakukan olah TKP," ujar AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang, Sabtu (22/04/2017).Ciri-ciri perempuan saat ditemukan memakai baju warna hitam, celana legging motif bunga dan lengan kiri menggunakan gelang warna kuning berjulah 6 buah dan kalung. Saat ini, mayat sudah di otopsi di RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk mengetahui penyebab kematian korban.Polisi menghimbau warga yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melapor. Diharapkan dengan bantuan warga, identias korban segera bisa terungkap. "Warga yang merasa ada anggota kelaurganya hilang bisa menghubungi kami," pungkasnya.(Yd/red)

Target Juni 2017, PC Ansor Lumajang Gelar Muscab

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengurus Cabang (PC) Ansor Kabupaten Lumajang melakukan konsultasi ke Pengurus Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur. Pasalnya, bulan Februari 2017 masa bhakti PC Ansor sudah berakhir, namun belum menggelar Musyawarah Cabang (Muscab)."Kita sudah lakukan konsultasi ke PW Ansor Jatim dan diberi kelonggaran untuk menunda Muscab, sambil menghidupkan kembali sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) yang ada di Kecamatan dan Ranting Ansor yang ada di Desa," ujar Adam Bahiro, Ketua PC Ansor Lumajang, Sabtu (22/04/2017).Saat ini, banyak SK PAC dan Ranting Ansor yang sudah mati dan perlu segera menggelar Musayawarah Anak Cabang (Musancab). Dari 21 PAC, baru 9 saja yang menggelar Musancab dan tim dari PC terus turun untuk mendampingi PAC menggelar Musancab."Tim terus turun ke PAC untuk mendampingi menggelar Musancab dan baru 9 saja yang sudah melakukan Musancab," jelasnya.Dalam waktu dekat kata Adam, PAC Candipuro, Seduro, Pasrujambe dan Padang akan segera menggelar Musancab. Sedangkan PAC yang sudah menggelar Muascab, SK kepengurusannya masih dalam proses pengajuan kepada PW Ansor Jatim."Kita inginnya dalam pengajuan SK ke PW Ansor Jatim tidak satu persatu, karena Muasncabnya kan bersamaan, paling tidak tiga atau lima ke Jatim, sehingga bisa efektif," terangnya.PC Ansor Lumajang juga ingin segera menggelar Konfercab, namun karena berdekatan dengan bulan Puasa, maka kemungkinan baru bisa digelar usai hari raya. Sebab, saat bulan puasa PW Ansor Jatim tidak menggelar kegiatan, kecuali agenda kerohanian saja."Kurang lebih bulan Juni kita gelar, jadi masih ada waktu untuk mempersiapkan, mungkin seluruh PAc sudah bisa menggelar Musancab semua," pungkasnya.(Yd/red)

Belajar dari Kartini Kita,  Diera Kemajuan Jaman

Kartini, nama yang sudah menjadi bunga nusantara ini tak hanya familiar di bumi pertiwi ini. Bersahabat dengan teman di belahan bumi yang berbeda menjadikan kemajuan cara berpikirnya yang menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai moral leluhur bangsa. Tidak sedikit  orang yang memaknai  tentang isi surat-suratnya yang terangkai dalam “Habislah Gelap Terbitlah Terang,” hingga meluncurlah istilah emansipasi.