Author : Redaksi

BPK Temukan Perjalanan Dinas Diduga Fiktif, 14 Anggota DPRD Diminta Mengembalikan Uang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Hasil laporan dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), Sekretaris DPRD Lumajang diminta mengembalikan dana perjalanan dinas diduga fiktif. Pasalnya, ada anggaran yang keluar dari APBD 2014 yang tidak sesuai pergunaaan dan laporan administrasinya. Dari temuan BPK, ada 14 Legislator yang diminta mengembalikan dana perjalanan dinas yang diduga fiktir. "Ya itu, temuan BPK, kita akan koordinasikan dengan pimpinan DPRD dulu," ungkap Sekretaris DPRD Lumajang, Yos Sudarso kepada wartawan dilobi Pemkab Lumajang, Rabu(29/4) siang. Menurutnya, ada perjalanan dinas yang diduga menggunakan pesawat terbang. Sehingga perlu dikembalikan, dikarekana tidak ada bukti kwintasi tiket. "Ya dikembalikan, karena itu temuan BPK," jelasnya. 14 Legislator yang dikabarkan untuk mengembalikan dana APBD itu, diduga juga ada wakil rakyat baru. "Saya belum cek mas, nanti saya lihat dulu ya," terangnya. (ls/red)

Toilet Bau dan Petugas Puskesmas Pelit Senyum, Rangking Teratas Pelayanan Buruk

Lumajang (lumajangsatu.com) - Forum Lumajang Sehat dan Dinas kesehatan membuat kuesioner tingkat kepuasaan masyarakat atas pelayanan kesehatan di dua Puskesmas yakni Kota dan Yosowilangun. Hasilnya, banyak warga yang merasa tidak puas karena banyak fasilitas dan pelayanan yang tidak baik. "Kuesionernya itu dibuat terbuka dan tertutup sebanyak 1.294 di Kota dan 400 di Yosowilangun. Kita minta masyarakat menulis keluhan pelayanan kesehatan di kuesioner itu," ujar Muhammad Eko Romadhon ketua Forum Lumajang Sehat, Selasa (29/04/2015). Dari hasil catatan masyarakat tersebut keluhan toilet puskesmas bau dan air sering mati menempati rangking pertama. Diikuti oleh petugas kesehatan dipuskesmas juga tidak memberikan senyum alias pelit senyum kepada para pasien. "Toilet bau dan air sering mati serta petugas puskesmas jarang tersenyum, banyak dikeluhkan oleh masyarakat," terangnya. Setelah dua keluhan tersebut, masyarakat juga mengeluhkan pelayanan dipuskesmas jika sudah jam  1 siang tutup, padahal, orang sakit tidak mengenal waktu. "Parkir, antrian dan BPJS juga masuk dalam catatan yang disampaikn oleh masyarakat," jelasnya. Sementara itu, dr Triworo kepala Dinas Kesehatan Lumajang menyatakan bahwa keluhan masyarakat tersebut yang melatar belakangi terbentuknya masyarakat peduli kesehatan (MPK). Nantinya, MPK akan memberikan masukan agar pelayanan kepada pasien semakin membaik. "Tadi kita telah kukuhkan pengurus MPK Kabupaten dan di Kecamatan Kota dan Yosowilangun juga kita kukuhkan," papar Triworo.(Yd/red)

Kursi Wabup Lumajang, Demokrat Akui Belum Koordinasi Dengan PAN dan Golkar

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kursi Wakil Bupati Lumajang nampaknya akan masih sangat lama untuk terisi. Pasalnya, tiga partai pengusung pasangan SA'AT pada Pemilu 2013 belum melakukan koordinasi sama sekali. "Karena hasil konsultasi DPRD ke Mendagri baru muncul dan Frkasi baru melapor hasilnya kemaren mas, jadi kita belum melakukan koordinasi dengan partai pengsusung lainnya," ujar Moch. Sofi Sekretari DPC Demokrat Lumajang, Selasa (28/04/2015). Dalam waktu dekat, setelah kegiatan internal Demokrat sudah dilakukan maka barulah Demokrat akan melakukan koordinasi. Koordinasi tentunya untuk menentukan dua nama yang akan diajukan menjadi calon wabup menggantikan As'at Malik yang saat ini sudah menjadi Bupati. "Secepatnya kita akan koordinasi dengan PAN dan Golkar, saat ini kita sedang sibuk kegiatan internal menyambut Kongres Demokrat mas," papar politisi asal Randuagung itu. Sebelumnya, ketua DPD Golkar Lumajang Sujatmiko juga menyatakan bahwa belum ada koordinasi antara partai pengususng. Nama kader dari Golkar juga belum muncul, meskipun santer tiga nama kuat dari kader Golkar yang akan diajukan menjadi calon wakil Bupati. Agus Wicaksono S.Sos Ketua DPRD Lumajang meminta agar partai pengusung segera melakukan koordinasi dan segera mengusulkan dua nama. Jika tidak segera diajukan, tentunya kursi wabup akan semakin lama kosong. "Kita hanya bertugas memilih, jika tidak ada nama yang diajukan oleh partai pengusung maka tentunya kita tidak bisa memilih wakil bupati Lumajang," terang politisi PDI Perjuangan itu.(Yd/red)

Insiden Tumpukan Sampah Sisa Perkemahan di Lapangan Penanggal, Diknas Lumajang Akui Salah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Insiden tumpukan sampah bekas perkemahan pramuka di lapangan Desa Penanggal kecamatan Candipuro tanggal 18-23 April membuat Dinas Penddikan Lumajang meminta ma'af. Pasalnya, meski diarea perkemahan sudah dibersihkan, namun disekitar lokasi akibat banyaknya orang berjualan masih meninggalkan sampah yang berserakan. "Ya kami minta ma'af dan kita akan jadikan evaluasi setiap kegiatan Pramuka agar tidak lagi meninggalkan sampah," ujar Asep Bambang Sekretaris Dinas Pendidikan Lumajang saat dihubungi lumajangsatu.com, Selasa (28/04/2015). Pihaknya langsung memerintahkan panitia untuk segera melihat kondisi bumi perkemahan di lapangan Penanggal. Dinas Pendidikan juga meminta agar sisa-sisa sampah yang tertinggal agar segera dibersihkan. "Kita akui mungkin para pembina dan panitia saat itu kelelahan sehingga tidak sempat membersihkan sampah diluar area perkemahan," paparnya. Asep berharap kedepannya setiap kegiatan yang dilakukan Pramuka tidak akan lagi meninggalkan sampah. Sebab, Pramuka diajarkan agar tidak merusak alam salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Kita berharap insiden ini tidak terjadi lagi, sebab disekolah sebenarnya sudah diajarkan materi tentang lingkungan dan sekolah Adiwiyata juga diperlombakan hingga tingkat pusat," pungkasnya. Sebelumnya diberitkan, tumpukan sampah sisa perkemahan Pramuka di lapangan Penanggal heboh di media sosial facebook. Sebuah akun meng-upload foto-foto tumpukan sampah yang akhirnya ramai menjadi perbincangan fecebooker.(Yd/red)

Kasus PSK Online di Jakarta, Warga Lumajang Minta Pemkab Buat Perda Rumah Kost

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus pembunuhan PSK Online di Jakarta ternyata mendapatkan perhatian warga Lumajang. Sejumlah masyarakat Lumajang meminta polisi dan Pemkab melakukan razia dan pendataan rumah kost yang mulai menjamur di Lumajang. "Iya, saat kita talk show di radio, banyak warga Lumajang yang menyarankan agar Lumajang memiliki Perda rumah kost," ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang, Selasa (28/04/2015). Masukan dari masyarakat tersebut tentunya akan disampaikan kepada Kapolres untuk kemudian menjadi masukan kepada Pemkab Lumajang. Sebab, di Lumajang banyak rumah kost baik di kota maupun di kecamatan yang ada pabrik besar. "Rumah kost tidak hanya di kota saja, namun juga ada di kecamatan di daerah yang ada persuhaan besarnya pasti ada pekerja yang nge-kost," paparnya. Saat ini, untuk mengantisipasi kasus seperti di Jakarta, penghuni kost atau tamu sebenarnya harus melapor ke RT/RW 1X24 jam. "Sebenarnya kita bisa terapkan aturan tamu wajib lapor 1X24 jam itu, sehingga bisa dikontrol oleh RT/RW," pungkasnya.(Yd/red)

PSIL Ditantang Persema Malang 1 Mei Besok, Ayo Rek Penuhi Stadion Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com) - PSIL tim kebanggaan masyarakat Lumajang ditantang tim Persema Malang di Stadion Semeru, Jam 14.30 WIB, Jum'at(01/05/2015) sore, dalam laga uji coba. Tantangan tim Persema diterima oleh PSIL sebagai ajang menguci mental pemain berlaga di depan The Bless Mania. Assisten Manajer PSIL, Mikko Agus Pribadi mengatakan, laga uji coba ini sebagai persiapan bergulirnya Liga Nusantara pada 9 Mei 2015. Pasalnya, PSIL harus memperbanyak laga uji coba untuk bisa lolos dari Grup I Regional Jatim. "Kita akan menghadapi tim berpengalaman dengan pemain yang matang di internal Persema," ungkapnya. Laga melawan Persema berharap dukungan Supporter yang datang lebih banyak dibanding saat launchig. "PSIL akan diuji lagi bermain dihadapan pendukungnya, seperti apa kesiapan pemain," paparnya. (ls/red)

Penerimaan Anggota Polri di Mapolres Lumajang di Banjiri Pendaftar

Lumajang(lumajangsatu.com) - Penerimaan anggota Polri jalur tamtama, bintara dan akpol di Mapolres Lumajang dibanjiri pendaftar. Banyaknya pendaftaran dikarenakan masa penerimaan diperpanjang hingga 4 Mei 2015. Pengamatan lumajangsatu.com di Mapolres Lumajang, Selasa(28/4) siang, sejumlah pendaftara baik pria dan wanita yang baru lulusan SMA terlihat antri untuk mendaftar ke petugas. Bahkan, untuk mempermudah pendaftaran, para calon anggota Polri di ukur dulu tinggi badannya. Sejumlah polwan yang bertugas tampak sibuk mengecekan kelengkapan adminitrasi pendaftar. "Ramai sekali mas," ujar Bripda Tiara. Para pendaftar anggota Polri tidak banyak yang diantar oleh orang tuanya. Kebanyakan, para pendaftaran calon polri, ingin memberikan pelayana pada masyarakat. "Ya ingin membantu masyarakat mas," ujar salah seorang pendaftar.(ls/red)

Eni KDI Konser Hari Ini, Bupati Lumajang Ajak Masyarakat Mendukung

Lumajang(lumajangsatu.com) - Salah satu anak Lumajang yang kini berjuang di Kontes Dangdut Indonesia (KDI), Eni Hamdiyah berjuang untuk masuk 20 besar. Eni yang kini mempopulerkan nama Lumajang di seantero Indonesia terus berjuang dan perlu dukungan. Eni Hamdiyah mengajak masyarakat Lumajang untuk memberikan dukungan lewat media sosial, Facebook, Tiwtter, Isntagram dan media online. " Bapak, ibu, mbak, mas, adek, serta rekan2 semua.. Jgn lupa dukung dan saksikan penampilan Eni di Gerbang KDI 2, MALAM ini pukul 20.00 wib @MNCTV. Dukung sms dg cara Ketik KDI (spasi) ENI kirim ke 95151," ungkap Eni. Bupati Lumajang, As'at Malik berharap dukungan besar dari masyarakat untuk memberikan SMSnya untuk Eni Hamdiyah. "Siapa lagi yang mau mendukung kalau bukan orang Lumajang, ayo rek," ungkap As'at. (ls/red)

Jumlah Tower Bodong Antara Catatan Strategis DPRD dan Satpol PP Tak sama, Kok Bisa ya..?

Lumajang (lumajangsatu.com) - Data tower tidak berijin alias bodong di Lumajang antara catatan strategis DPRD dan Satpol PP tidak sama. Tower bodong versi satpol PP hanya berjumlah 30 tower saja, sedangkan versi DPRD jumlah tower bodong mencapai 181 tower. "Ooo.. tidak sebanyak itu, saat hearing KPT dengan Komisi A disebutkan ada 151 tower yang telah tercatat di KPT," ujar Totok Suharto Kasatpol PP Lumajang, Selasa (28/04/2015). Terkuaknya adanya tower bodong itu karena data antara KPT dan Bappekeb Lumajang tidak sama. Di Bappekab se-Lumajang ada 181 tower, sehingga ada selisih antara data jumlah tower di KPT dan Bappekab. "Berdasarkan data Bappekab ada 181 tower sedangkan yang tercatat di KPT hanya 151 sehingga yang tidak berijin 30 tower," terang Totok. Pihaknya saat ini sedangan mendata 30 tower tak berijin itu untuk kemudian melakukan pemanggilan pemiliknya. Satpol PP juga akan mematikan aliran listriknya kemudian melakukan penyegelan. "Kita sedang data, dan kita akan panggil serta mematikan aliran listriknya, karena biasanya pemilik tower kalau di surati saja tidak datang," pungkasnya. Sementara itu, saat penyampaian catatan strategis DPRD Lumajang menybutkan ada 151 tower bodong namun membayar pajak. Sedangkan 30 tower lainnya tidak membayar pajak dan juga tidak berijin, sehingga total tower bodong di Lumajang 181 tower.(Yd/red)