Kunir (lumajangsatu.com)- Subhan Fariduddin (29) warga Desa Krai Kecamatan Yosowilangun yang tak lain adalah oknum guru honorer di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lumajang, nekat bobol mesin ATM milik Bank Negara Indonesia (BNI) di jalan raya kunir Desa Kunir Kecamatan Kunir Lumajang, Selasa (31/03/2015). Sayang aksinya tidak membuahkan hasil, sebelum ia membobol brangkas ATM aksinya berhasil diketahui pemilik rumah yang merupakan karyawan bank, yang selanjutnya pelaku sempat melarikan diri sebelum tertangkap Jajaran Reserce Polres Lumajang. "Tersangka ini kan sempat lari, setelah kami melakukan penyelidikan alhamdulillah tidak lama kemudian tersangka berhasil kita tangkap di rumahnya," ungkap AKP Heri Sugiono, Kasat Reskrim Polres Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Lebih lanjut ia mengatakan peralatan yang digunakan oleh tersangka cukup sederhana, yakni sebilah palu dan cat pilok. Palu yang digunakan untuk membobol brangkas, sementara cat pilok digunakan untuk menghilangkan jejak agar aksinya tidak terekam cctv. "Palu dan cat pilok yang disemprotkan ke cctv di ruang atm," tambah pria murah senyum itu. Sementara tersangka sendiri mengaku nekat membobol mesin ATM lantarann terbelit hutang yang cukup besar, ia terlebih dahulu belajar dari internet yang kemudian langsung dipraktekkan. "Baru pertama kali, belajarnya dari internet dan langsung saya coba," papar oknum guru itu. Meski tak berhasil membawa kabur uang dalam mesin ATM, namun mesin ATM BNI mengalami rusak parah pada bagian pintu depannya. "Rusak dipatahkan mas, mungkin di palu itu," ungkap Muhammad Ilyas petugas bank. Akibat perbuatannya itu tersangka akan dijerat dengan pasal 53 junto 363 tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman 7 tahun penjara. (Mad/red)
Author : Redaksi
Memilukan, Tiga Bersaudara Warga Kandangtepus Lumpuh Tak Dapat Perhatian
Lumajang (lumajangsatu.com) - Derita memililukan menimpa keluarga Suwandi warga dusun Glagah raum Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro. Pasalnya, ketiga putra kesayangannya tiba-tiba lumpuh dan tidak seperti anak-anak yang lain. "Saya sudah berusaha untuk mengobati anak saya mas, tapi belum berhasil hingga saya sudah tidak punya biaya lagi," ujar Suwandi kepada sejumlah wartawan, Selasa (31/03/2015). Sebelum lumpuh Misman (25) anak pertama Suwandi kemudian Rohmad (21) dan Giman (12) tidak pernah mengeluh sakit namun tiba-tiba jatuh dan kemudian lumpuh diusia tiga tahun. Yang sangat parah adalah anak pertama Suwandi yang nyaris tidak bisa beraktifitas sama sekali. "Anak-anak saya tidak mengeluh sakit mas, tiba-tiba diusia 3 tahun lumpuh dan tidak bisa jalan lagi," papar pria setengah baya itu sambil berkaca-kaca. Kepada sejumlah media, Rohmad anak kedua suwandi mengatakan sebelum lumpuh menyerang dirinya dan kedua saudaranya, Rohmad mengaku bisa berjalan. Serangan lumpuh sudah terjadi beberapa puluh tahun yang lalu dan hingga detik ini dirinya mengaku tidak bisa berjalan. "Saat berobat mas, dokter menyatakan saya dan kedua saudara saya terkena kangker tulang," paparnya. Ironisnya, pemrintahan desa, kecamatan dan kabupaten tidak mengetahui ada tiga warganya yang menderita kelumpuhan. Kasianto Kades Kandangtepus mengaku baru mengetahui warganya menderita lumpuh menahun setelah rombongan media mengunjungi warganya itu. "Saya berharap pemerintah kabupaten ada perhatian serius agar kasus yang menimpa warga saya ini bisa segera ditangani dengan baik," terang Kasianto.(Yd/red)
Duh...!! Guru Jarang Masuk, SD N 1 Ranu Pane Sering Libur Sendiri
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kunjungan kerja Komisi D DPRD Lumajang ke SD Negeri 1 Ranu Pane berakhir mengecewakan. Pasalnya, saat tiba di sekolah itu sekitar jam 11.00 wib, kondisi sekolah sudah kosong melompong, tidak ada satupun murid atau guru. "Saat komisi D DPRD melakukan kunjungan hari Senin (30/03) ke SD N 1 Ranu Pene, kita merasa kecewa karena sekolah sudah tutup jam 11 siang," ujar Idris Marzuqi anggota Komisi D DPRD Lumajang, Selasa (31/03/2015). Setelah mendapati sekolah kosong melompong, rombongan dewan kemudian bertemu dengan sejumlah warga Ranu pane. Dari keterangan warga, kondisi tersebut bukan hari itu saja, namun sudah berlangsung sejak lama. "Keterangan warga kondisi itu sudah lama, kalau muridnya ada, namun yang sering tidak ada adalah gurunya," terang ketua Fraksi Demokrat itu. Dari hasil kunjungan itu, ketua Komisi D DPRD kata Idris akan memanggil Dinas Pendidikan. Sebab, diperoleh informasi bahwa guru yang mengajar di SDN 1 Ranu Pane juga mendapatkan tunjangan profesi berupa sertifikasi guru. "Lah kalau sering gak masuk, kan percuma negera membayar mahal mas, pak ketua Komisi berencana segera manggil Diknas," pungkas pria berkaca mata itu. Jika pendidikan di Ranu Pene seperti itu, maka yang akan jadi korban adalah generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, semua elemen baik orang tua siswa dan pemerintah harus turun tangan dengan cepat.(Yd/red)
Besok Hari Rabu, Bupati Lumajang Dilantik, Warga Sambut Antusias
Lumajang (lumajangsatu.com)- Setelah sekian lama menunggu turunnya SK dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akhirnya Bupati Lumajang segera dilantik. Rencananya, pelantikan akan digelar di Provinsi Jatim hari Rabu (01/04/2015). Mendegar kabar pelantikan As'at Malik menjadi Bupati Lumajang sejumlah masyarkat langsung memberikan ucapan selamat. Warga berharap dibawah nahkoda As'at Malik Lumajang akan semakin sejehtera dan bermartabat. "Selamat kepada pak As'at yang akan dilantik menjadi Bupati Lumajang, semoga menjadikan Lumajang lebih baik dan bisa memanfaatkan sumberdaya alam dengan bijak dan adil," ungkap Sukaryo, aktifis pecinta alam asal Senduro. Hal senada juga disampaikan oleh Ustazd Fahrur Rozi pengasuh ponpes Ulul Albab candipuro. Dengan Lumajang memiliki Bupati yang definitif, diharapkan semua pembangunan dan kebijakan strategis bisa kembali berjalan untuk kepentingan rakyat. "Semoga bisa mengemban amanah warga Lumajang hingga akhir masa jabatan," terang pria berjenggot itu. As'at Malik mengucapkan terima kasih atas dukungan semua warga Lumajang. "Syukron, marilah kita jaga Lumajang dan kita bangun Lumajang bersama untuk kepentingan warganya," jelasnya.(Yd/red)
Diduga Miliki Ilmu Santet, Maryati Tewas Dibondet Di Jalan Setapak Desa Sidomulyo-Kunir
Kunir (lumajangsatu.com) - Seorang wanita ditemukan tewas di jalan setapak persawahan Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Senin(30/03) dini hari. korban yang meninggal Akibat di bom bondet tersebut, mengalami luka serius di punggung  Kanan, untuk kepentingan penyelidikan korban dibawa kerumah Sakit Umum Dokter Haryoto Lumajang. Warga Desa Jati Mulyo Kecamatan kunir  langsung gempar dengan Ditemukannya maryati(50) yang tewas di jalan setapak menuju areal persawahan desa setempat.Korban tewas dengan luka parah di punggung sebelah kanan akibat bom bondet orang tak dikenal. Informasi yang berhasil dihimpun dari warga dan keluarga, Kejadian berawal saat korban pergi ke sawah miliknya. Ketika berada di jalan setapak, korban tewas di bom bondet oleh orang tak dikenal hingga akhirnya meninggal di lokasi kejadian. Warga sekitar pun sempat mendengar ledakan keras dari jalan menunju sawah. Setelah di cek dan warga mendapati maryati sudah dalam Kondisi tak bernyawa. Polisi yang mendapat laporan dari masyarakat langsung menuju Lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi mengamankan barang bukti pakaian korban yang berlumuran darah serta sabit yang dibawa korban ke sawah. Kita selidiki dan olah TKP dengan memeriksa saksi-saksi, kata Kasat Reskrim Polres Lumajang. Dari keterangan sejumlah warga, Maryati diduga di bunuh dengan cara dibondet lantaran memiliki ilmu santet.(ls/red)
Wow..Korban Banjir Bandang Terseret Sejauh 25 Km dan Ditemukan di Sungai Bondoyudo
Sukodono (lumajangsatu.com) - Latif, warga Desa Jeruk Kecamatan Gucialit yang merupakan salah satu korban terseret banjir Bandang di Sungai Sentono ditemukan di Sungai Bondoyudo. Korban ditemukan oleh warga saat hendak mandi di Sungai Bondoyudo, Senin(30/03) pagi. "Saya tak menyangka kalau yang mengambang itu manusia," ujar Suhaimi, warga Desa Urang Gantung Kecamatan Sukodono. Proses evakuasi korban dilakukan oleh Tim SAR bersama BPBD Dibantu oleh Polisi, TNI dan warga. Proses evakuasi berjalan cepat lantaran korban ditemukan mengambang disisi barat Sungai Bondoyudo. Korban terseret di Sungai Sentono Perbatasan Desa Sawaran Kulon Kecamatan Klakah dengan Desa Jeruk Kecamatan Gucliat. Korban diduga terserat banjir bandang sejauh 25 Kilometer. Kini korban dibawa ke kamar Jenazah RSUD Dr Haryoto Lumajang untuk dirawat dan dibawa ke rumah duka.(ls/mad/red)
Melawan, Maling Motor Spesialis Putus Kabel Contak di Tembak Polisi
Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Jajaran Polsek Pronojiwo berhasil membekuk dua pelaku spesiali maling sepeda motor matic dengan modus memutus kabel kontak. Salah satu pelaku ditembak kaki kanannya lantaran melawan dan hendak kabur dari petugas. Dua pelaku berasal dari Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo yakni, Ali Muhammad Sodiki (ditembak) dan Adi Prayitno. Kedunya dibekuk usai beraksi dan membawa kabur motor hasil curian ke kawasan obyek wisata Goa Tetes. Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin mengatakan, dua pelaku ini sangat piawai dalam mengasak motor yang ditinggal pemiliknya. Pelaku memotong kabel kontak dan dihubungkan kembali untuk menyalakan. "Selain dibawa ke Goa Tetes, pelaku juga menyembunyikan motornya di Tempusari," ujar Kapolres. Kini dua pelaku dijebloskan ke dalam tahanan Sel Mapolres Lumajang untuk mempertanggung jawabkan perbuatanyya.(ls/red)
Kakek Ngatmanu Di Vonis Bersalah Hakim PN Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ngatamnu (73) warga Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono yang didakwa mencuri kedelai 2,5 kilogram divonis 14 hari penjara oleh Majelis Hakim di pengadilan Negeri Lumajang. Putusan Majelis Hakim yang diketuai oleh Frisella Simanjuntak dengan beranggotakan Purnomo Wibowo dan AA Gede Agung sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Ngatmanu yang divonis sesuai dengan masa penahanan hanya bisa terdiam dan menerima putusan majelis Hakim. Ngatmanu langsung menanda tangani berita acara putusan majelis Hakim. "Saya terima putusan," Aku Ngatmanu dengan polos. Dalam persidangan di sejumlah anggota keluarga, para pemerhati dan aktivis mahasiswa PMII juga hadir untuk memberi support kakek 73 tahun. Nurkhoyin selaku JPU mengaku sangat puas dengan putusan majelis hakim yang sesuai dengan tuntutannya. "Ya sesuai dengan tuntutan dan hakim sependapat," ujar pria asal Jember itu.(ls/red)
Divonis 14 Hari Hukuman dan Langsung Bebas, Ngatmanu Sujud Syukur
Lumajang (lumajangsatu.com) - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Lumajang yang diketuai Frisella Simanjutak beranggotakan Purnomo Wibowo dan AA Gede Agung mevonis bersalah Kakek Ngatmanu pencuri kedelai 2,5 Kilogram. Hakim menjatuhkan Hukuman 14 hari penjara dan Ngatmanu langsung bebas dengan potong tahanan. Mengetahui divonis hakim 14 hari dan bisa langsung bebas. Kakek Ngatmanu bersama anaknya, Hikmawati langsung sujud syukur. Alhamdulillah, sidangs udah selesai dan bapak kembali kerumah, ujar Hikmawati. Kakek Ngatmanu usai persidangan langsung pulang dengan didampingi kerabat dan para pemerhati kasus kedelai.(ls/red)