Author : Redaksi

Isu Penculikan Anak Mulai Resahkan Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Isu penculikan anak yang menyebar dari mulut ke mulut dan Broadces BBM mulai membuat resah warga Lumajang. Pasalnya, isu itu mulai membuat para orang tua panik dan mulai membatasi kegiatan anak di luar rumah. "Disini sampai-sampai anak saya tidak bolah masuk malam untuk mengaji dan diganti sore hari, karena isu penculikan anak yang ramai dibicarakan oleh warga," ujar Sagit, warga Kalidilem Kecamatan Randugaung, Sabtu (27/08/2014). Sementra itu, AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang menyatakat bahwa isu teresbut sama sekali tidak benar. Masyarakat diminta tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan isu yang tidak jelas sumbernya. "Itulah buruknya warga kita, terkadang mudah percaya dengan isu yang tidak jelas sumbernya," ujar Kapolres kepada lumajangsatu.com. Namun, Kapolres mengambil segi positif dari kejadian tersebut, bahwa masyarakat kembali meningkatkan kewaspadaannya. "Kita ambil segi positifnya saja, bahwa masyarakat mulai waspada dan melakukan penjagaan lingkungannya," jelasnya. Lebih lanjut Kapolres menegaskan, bahwa isu itu tidak benar dan tidak ada laporan bahwa di Lumajang ada penculikan anak yang juga diisukan diambil organ tubuhnya. Kapolres meminta kepada warga Lumajang jika melihat aktifitas yang mencurigakan, agar segera dilaporkan kepada perangkat desa atau pihak keamanan. "Mari kita tingkatkan kewaspadaan lingkungan, jika ada yang mencurigakan segera laporkan kepada kami," pungkasnya.(Yd/red)

Gunung Lemongan Terbakar, Sekda Lumajang Turun Pantau Kobaran Api

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sehari setelah terjadinya kebakaran hebat di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan, sabtu 27 september 2014, Sekkab Kabupten Lumajang, Buntaran Suprianto meninjau langsung lokasi kebakaran didampingi oleh koordinator Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus. Meskipun dengan tertatih-tatih di bawah sengatan terik matahari, dengan penuh semangat, Buntaran Suprianto mendaki hingga ke lokasi kebakaran di ketinggian 600 mdpl. A’ak menyatakan bahwa ini adalah kali pertama pejabat tinggi kabupaten Lumajang menjejakkan kakinya di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan. “ini penting, dan kami akan mencatatnya dalam sejarah gerakan konservasi Gunung Lemongan,” ujar A’ak kepada lumajangsatu.com. Dalam kunjungan ke Gunung Lemongan tersebut Buntaran Suprianto didampingi oleh Asisten Administrasi Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi dan tiga orang personil dari BPBD Kabupaten Lumajang yang menunggu di Posko Laskar Hijau. Selama pendakian ini, Buntaran Suprianto bisa melihat langsung tanaman konservasi milik Laskar Hijau yang selamat dari kebakaran dan yang hangus terbakar oleh kobaran api yang berasal dari pembukaan lahan secara liar oleh warga dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab tersebut. "Kebakaran yang menghanguskan sekitar 500 hektar kawasan hutan lindung ini melalap habis sekitar 1000 tanaman bambu petung hitam, dan ribuan pohon mente, sirsak, dan lain-lain yang ditanam oleh Laskar Hijau pada akhir tahun 2013 lalu dengan kerugian diperkirakan mencapai 350 juta rupiah," jelasnya. Setelah melihat langsung kondisi hutan lindung yang ada di Gunung Lemongan, Buntaran Suprianto tidak bisa menyembunyikan rasa keprihatinannya, dan berkomitmen untuk membantu Laskar Hijau dalam upayanya untuk melakukan rehabilitasi kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan ini. Secara tegas Buntaran Suprianto untuk tahun ini akan membantu pengadaan bibit Bambu Petung Hitam (Dendracalamus Asper Black) sebanyak 10 ribu bibit. Juga akan membantu pengadaan papan larangan menebang pohon, membakar kawasan dan berburu satwa di 20 titik akses masuk ke kawasan hutan lindung Gunung Lemongan yang ada di kecamatan Ranuyoso, kecamatan Klakah dan kecamatan Randuagung, serta fasilitas-fasilitas lain yang dibutuhkan oleh Laskar Hijau untuk kepentingan pelestarian kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan ini. "Buntaran Suprianto juga berjanji untuk bisa membantu gerakan pelestarian kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan secara kontinue setiap tahunnya melalui APBD," pungkasnya.(Yd/red)

Dugaan Korupsi Koperasi 2,2 M, Kasubag Informasi Humas Pemkab Diperiksa Kejaksaan Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dugaan kasus korupsi koperasi Wirabhakti Pemkab Lumajang tahun 2006 yang diduga melibatkan sejumlah pejabat pemkab kembali dihidupkan oleh Kejaksaan Negeri Lumajang. Jum'at Pagi, (26/09/2014) Yuli Haris Kasubag Informasi Humas Pemkab diperiksa oleh tim pidsus Kejaksaan Negeri. Yuli Haris diperiksa untuk dimintai keterangan seputar kewenangannya sebagai bendahara koperasi. Dugaan kerugian akibat korupsi itu mencapai 2,2 miliar rupiah. Saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan Yuli enggan untuk memberikan komentar. Yuli langsung tancap gas dan keluar dari kantor kejaksaan setelah diperiksa selama hampir tiga jam. "Gak ada apa-apa kok rek," saut Yuli saat dihampiri oleh awak media yang telah menunggu diluar kantor Kejaksaan sejak pagi hari. Sebelumnya, Tim Pidana Kusus Kejaksaan Negeri juga melakukan pemeriksaan kepada Ir Paiman, Kepala Dinas Pertanian yang saat itu menjabat sebagai ketua koperasi Wirabhakti Pemkab Lumajang. "Untuk sementara ini, Yuli diperiksa sebagai saksi, karena kita yakini dia tahu aliran dana koperasi Wirabhakti yang mencapai 2,2 miliar rupiah yang hingga kini tidak ada pertanggung jawabannya," ujar Adnan Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Lumajang kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)

Gunung Lemongan Kembali Terbakar, Api Berkobar Hingga Puncak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Musim kemarau dengan suhu yang sangat panas, membuat hutan di Gunung Lamongan kembali terbakar. Api terlihat di lereng sebelah barat dan utara hingga ke puncak Gunung Lemongan. "Saat ini sedang terjadi kobaran api yang sangat besar, dan terlihat dari bawah di lereng sebelah barat dan utara," ujar A'ak Abdullah Al-kudus, koordinator Laskar Hijau, Jum'at (26/09/2014). Menurutnya, hampir setiap tahun ketika musim kemarau di Gunung Lemongan yang ditumbuhi semak belukar selalu mengalami kebakaran. Kebakaran hutan itu mengancam tanaman konserfasi yang ditanam oleh aktifis lingkungan. "Kalau sudah kebakaran seperti ini, pasti banyak tanaman yang ditanam para aktifis mati," terang aktifis lingkungan itu. Karena lokasi kebakaran berada di lereng yang sulit dijangkau, aktifis kesulitan untuk melakukan pemadaman. Laskar hijau biasanya melakukan pemadaman api dititik yang mudah dijangkau dan tidak membahayakan para aktifis. "Lokasi kebakarannya sangat sulit untuk dijangkau dan kita hanya bisa berharap api segera padam," pungkasnya.(Yd/red)

Ikut Pameran Museum, Buah Genitu Lumajang Populer di Jatim

Lumajang(lumajangsatu.com)- Disamping terkenal sebagai kota Pisang, Lumajang juga mulai dikenal sebagai kota penghasil buah langka yakni Genitu atau yang juga disebut dengan Manicu. Buah tersebut berbentuk bulat dan agak kecoklatan ketika sudah matang. "Saat pameran dan lomba museum ekpo 2014 di Jawa Timur kita juga kenalkan buah asli Lumajang yakni Genitu," ujar Aries Purwanti, Arkeologi yang mengelola museum daerah Lumajang, Kamis (25/09/2014). Buah yang dibawa dari kaki Gunung Semeru tersebut menjadi rebutan peserta dan warga yang datang. Pasalnya, buah itu sangat manis dan tidak banyak ditemukan didaerah lain dengan kualitas sebagus di Lumajang. "Buah itu hanya ditemukan di Sekitar Bromo, Bondowoso dan sebagian Jember dan di daerah aslinya Lumajang" terangnya. Meski tanaman itu bisa tumbuh dimana saja, namun buahnya tak semanis dan tak sebanyak pohon Genitu yang tumbuh di Lumajang. Sehingga buah Genitu bisa disebut sebagai buah langka yang hanya bisa tumbuh baik dibeberapa daerah saja. "Di Bali pohon Genitu juga ada, tapi buahnya tidak semanis yang ada di Lumajang sehingga buah itu tidak begitu diminati," jelasnya. Di Bojonegoro buah genitu dikenal sebagai sawo susu, karena bentuknya mirip sawo namun isinya putih dan banyak mengandung air seperti susu. Buah Genitu juga dikenal sebagai buah yang bisa menambah fitalitas bagi kaum pria. "Kalau di Bojonegoro Genitu disebut sebagai Sawo Susu," pungkasnya.(Yd/red)

B 29, Puncak Kutukan Yang Dihuni Mahluk Ghaib Jokoniti

Lumajang(lumajangsatu.com)- Booming tempat wisata puncak B 29 yang berada di Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata dikenal dengan sebutan lain oleh warga sekitar. Dari ceritanya, B 29 sebelum terkenal warga menyebut dengan puncak kutukan. "Orang sekitar menyebut B 29 sebagai puncak kutukan karena memiliki tempat yang dikeramatkan," ujar Sukaryo, anggota pecinta alam semeru (PAS) kepada lumajangsatu.com, Rabu (24/08/2014). Puncak Kutukan juga diyakini oleh warga sekitar dihuni mahluk gaib yang dikenal sebagai Jokoniti. Setiap Jum'at Legi, warga sekitar biasanya menggelar upacara sesajen. "Wilayah puncak kutukan info warga juga dijaga oleh Jokoniti," papar cak Yo. Tak hanya itu, puncak kutukan juga dikenal sebagai jalur perjalanan suci yang dilewati umat Hindu Tengger  saat upacara Kasada menuju Gunung Bromo. Warga yang melewati tempat itu berasal dari tiga desa dari dua Kabupaten. "Yakni dari warga desa Argosari Kabupaten Lumajang, desa Wonokerso dan Ledok Ombo dari Kabupaten Probolinggo," terang laki-laki berambut gondrong itu. Setelah melewati puncak kutukan, perjalanan suci menuju watu kuto, sebagai salah satu keabsahan melakukan perjalanan suci. "Jika sudah sampai di watu kuto, baru perjalanan suci dianggap sah," tuturnya. Karena dikeramatkan oleh warga sekitar, maka bagi pengunjung tidak boleh melakukan hal-hal yang negatif, karena diyakini akan terkena musibah.(Yd/red)

Operasi Pekat, Polisi Sisir 16 PSK di Lumajang Selatan

Lumajang(lumajangstau.com)- satuan Sabhara Polres Lumajang berhasil menjaring belasan pekerja seks komersial (PSK) melalui operasi pekat yang dilakukan oleh Polisi. Belasan PSK tersebut berasal dari beberapa lokasi yang ada di wilayah Lumajang seletan.AKP Edi Santuso, Kasat Sabhara Polres menyatakan, dalam operasi pekat yang digealar Selama sehari, polisi menjaring 16 PSK dari tiga titik eks lokalisai, 10 PSK dijaring dari eks lokalisasi Asem Telu desa Jarit, 4 dari lokalisasi Gunung Tambudesa Condro, dan 2 PSK dari wialayah desa Penaggal."10 dari Asem Telu, 4 dari gunung Tambu dan 2 dari desa Penanggal kecxamtan Candipuro," papar Edi kepada sejumlah wartawan, Rabu (24/09/2014).Setelah terjaring melalui operasi pekat, belasan PSK tersebut kemudian didata untuk dilakkukan sidang tipting. Sidang akan digelar di Pengadilan Negeri Lumajang. "Setleh diperiksa, mereka hari ini langsung disidang tipiring," jelasnya.Kasat Sabhara menuturkan, akan terus melakukan operasi pekat untuk menjaring para pejaja seks tersebut. Disamping itu polisi juga akan melakukan operasi premanisme disejumlah titik seperti terminal dan jalan lintas timur.(Yd/red)

Tak Mengantongi Ijin, Satpol PP Lumajang Segel Dua Tower

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dua tower milik PT. Tower Bersama Group (TBG) yang terletak di Desa Klanting Kecamatan Sukodono dan Desa Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung disegel Satpol PP, Senin (22/09/2014). Pasalnya penyegelan atas kedua bangunan tower tersebut lantaran tak mengantongi Ijin dari Pemerintah Daerah melalui Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Lumajang. Penyegelan dua tower itu, diawali dari Desa Klanting yang pembangunannya masih masuk pondasi. setelah itu berlanjut ke Desa Banyuputih Lor yang kondisi bangunannya sudah berdiri namun belum dioperasionalkan. Kasatpol PP Lumajang, Totok Suharto mengatakan, pihaknya melakukan penyegelan terhadap pembangunan tower itu karena telah melanggar Pemda No. 15 dan Pemda No.16 yakni tentang Ijin Mendirikan Bangunan dan Retribusi daerah. "Tidak ijin pada KPT, ya jelas melanggar mas, maka harus kami hentikan proyek pembangunan ini untuk sementara waktu," paparnya Totok pada sejumlah wartawan. Semantara, pihak pekerja mengaku tidak tahu. Proyek pembangunan Tower Bersama Group itu belum mempunyai ijin mendirikan. "Kami ini hanya pekerja mas, jadi gak tahu soal perijinan itu," Ungkap Zainuri. Penyegelan ini akan terus dilakukan sampai kedua tower tersebut melakukan ijin terlebih dahulu terhadap Pemerintah Derah Lumajang. (Mad/red)

Empat Kuli Bangunan Tersengat Listrik, Satu Tewas Dirumah Sakit

Lumajang(lumajangstau.com)- Keberadaan kabel listrik PLN yang menggantung antar tiang kembali menelan korban jiwa. Imam, Warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko tewas kesetrum saat bekerja dilantai dua Ruko di jalan MT Hariyono Lumajang, Senin (22/09/2014). Nyawa korban tidak berhasil diselamatkan dan akhirnya meninggal di rumah sakit umum DR Hariyoto. "Saya amat menyesalkan dengan kejadian tersebut," ujar Kutum Hadi Lurah Jogoyudan kepada sejumlah wartawan. Menurutnya, beberapa hari yang lalu, pihak PLN telah mengingatkan agar pembangunan ruko tersebut tidak terlalu dekat dengan kabel listrik. Namun, peringatan itu tidak digubris sehingga sampai menelan korban jiwa. "Infonya satu meninggal sedangkan tiga yang lainnya selamat, kami cukup menyesalkan juga" paparnya. Sementara itu, Ngatiwan salah satu teman korban menyebutkan, empat orang sedang bekerja di lantai dua roko dan dirinya berada dibawah untuk mengaduk bahan bangunan. Tiba-tiba satu korban yakni Imam terjatuh dari lantai dua karena tersenagt listrik. "Aku dek nisor dhadi ladhen, Imam teruse loghor, "saya dibawah dan tiba-tiba Imam terjatuh," jelas Ngatiwan dengan bahasa Jawa. Saat itu ada empat orang yang berada diatas, saat tersenget setrum listrik PLN, hanya Imam yang terjatuh dan akhirnya meninggal. Sedangkan tiga yang lainnya selamat dan tidak mengalami cidera serius. "Kenek setrum kebel PLN mas," pungkasnya.(Yd/red)