Lumajang(lumajangsatu.com)- Ir Paiman kepala dinas Pertanian Kabupaten Lumajang membenarkan dirinya diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Lumajang terkait dengan dugaan penyimpangan dana Koperasi Wira Bhakti Pemkab Lumajang. Selaku pengurus, dirinya mempunyai kewajiban untuk memberikan penjelasan atas kondisi koperasi saat kepengurusannya 2006-2009. Saya mempunyai kewajiban untuk menjelaskan, sebagai pengurus tidak hanya saya saja, namun banyak yang lainnya, seperti mbak Yuli, pak Yulianto, pak Qodir dan juga badan pengawas, ujar Paiman Kepada sejumlah wartawan, Rabu (01/10/2014). Saat ini kata Paiman, Kejaksaan sedang fokus kepada dana dari Bank Niaga Surabaya yang memberikan pinjaman kepada Koperasi Wira Bhakti. Dimana, perjanjian bersama ditanda tangani tanggal 9 Mei 2006 sesuai dengan kebutuhan anggota. Penanda tanganan dilakukan tanggal 9 Mei 2006, sesuai dengan kebutuhan anggota yakni 5 miliar rupiah dengan dua kali pencairan 2,5 miliar pertama dan 2,5 miliar untuk pencairan kedua, tambah Paiman. Selama ini, dirinya dan sejumlah karyawan dan anggota juga telah dimintai keterangan oleh pihak Kejaksaan. Seijin Sekda Lumajang, dirinya juga telah melakukan koordinasi dengan Bank Niaga Surabaya, namun masih dijanjikan minggu depan untuk mendapatkan dokumen-dokumen resminya. Kita dijanjikan minggu depan untuk mendapatkan dokumen-dokumen resminya dari Bank Niaga Surabaya, ungkap mantan kepala Koperasi Wira Bhakti tersebut. Disinggung tentang adanya sejumlah dana koperasi yang masuk kepada PT Rizki Robbi Izzati (RRI), dirinya selaku ketua tidak pernah menanda tangani MoU dengan PT RRI yang saat ini sudah bangkrut. Namun, jika ada anggota yang memasukkan dananya ke PT RRI, hal itu adalah diluar kewenangannya. Yang jelas saya selaku ketua tidak pernah menandatangani, namun bila ada anggota yang melakukannya, hal itu diluar kewenangannya, tarangnya. Ia mencontohkan, jika ada anggota yang meminjam dengan alasan untuk membangun sekolah, namun malah dibuat membeli rokok hal itu diluar kontrolnya sebagai ketua. Kalau anggota meminjam buat membangun rumah tapi malah dibelikan rokok, hal itu diluar kewenangannya, pungkasnya.(Yd/red)
Author : Redaksi
Kecewa Dengan APTRI, Petani Tebu Lumajang Bentuk Wadah Baru
Lumajang(lumajangsatu.com)- Selama tiga bulan terakhir para petani tebu di Lumajang menjerit. Pasalnya, hingga kini sejak bulan Agustus Delivery Order (DO) dari PG Jatiroto belum keluar. Alhasil, para petani kesulitan pendanaan untuk membiayai produksi tebu, seperti biaya tebang dan biaya angkut serta biaya lainnya. Asosisasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang menjadi kepanjangan tangan para petani juga diangggap tidak bisa memberikan solusi yang dihadapi para petani. Sehingga, puluhan petani tebu di Lumajang membuat wadah baru yang diberi nama Himpunan Petani Tebu Rakyat Lumajang (HPTRL) yang diketuai oleh H. Muhammad Adli. Menurut Budi Santuso, wakil Sekretaris HPTRL, dalam waktu dekat HPTRL akan membentuk tim lelang gula yang akan berangkat ke Surabaya. "Jum'at ada lelang di Surabaya, ada 15 perwakilan dari HPTRL yang akan berangkat yang berasal dari 9 kasinderan dan KUD," papar Budi kepada lumajangsatu.com, Rabu (01/10/2014). Lebih lanjut Budi menjelaskan, hingga kini Do dari PG jatiroto tidak kunjung cair. Bahkan, gudang PG Jatiroto sampai tidak muat untuk menyimpan gula milik petani. "gudang PG sampai tidak muat, akibatnya DO petani tidak kunjung cair," terang Budi. Awalnya, kesepakatan antara APTRI dengan direksi menyepakati untuk penjualan gula Rp 8.250. Namun, terbit SK menteri yang menetapkan HPP gula sebesar Rp 8.500, namun investor hanya mampu membeli Rp 8.265 dan gula tidak dilepas. Saat ini, penawaran dari investor semkain menurun karena gula semakin murah yakni Rp 8.105. "Itu kemaren ditawar Rp.8.265 oleh investor, namun tidak dilepas, dan saat ini kita bentuk wadah baru agar gula segera bisa keluar dan DO bisa segera cair tanpa merugikan petani," pungkasnya. Dalam kepengurusan HPTRL, Ketua H. Muhammad Adli, Wakil Ketua H. Muhammad Iqbal, Sekretaris H. Efendi, Wakil Sekretaris Budi Santuso dan Bendahara H. Marzuqi.(Yd/red)
Duh...!!! Ambulance Desa Alun-Alun Ranuyoso Dibuat Angkut Sapi Curian
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Reskrim Polres Lumajang berhasil mengamankan dua ekor sapi hasil curian. Yang menarik, polisi juga mengamankan ambulance desa Desa Alun-Alun Kecamatan Ranuyoso dengan nopol N 8235 YP yang digunakan untuk mengangkut sapi curian tersebut, Selasa (30/09/2014). Dari informasi yang dihimpun di Polres Lumajang, bahwa sapi berasal dari desa Sumberjati Kecamatan Tempeh milik Muhammad Nurkhotib. Sapi hilang pada Jum'at Malam (26/08) dan diketahui oleh pemiliknya sekitar Sabtu jam 5 pagi. Dari penangkapan yang dilakukan polisi, informasinya ada 4 tersangka yang diamankan bersama dengan barang bukti beserta mobil ambulance desa. Saat ini mobil ambulan dan dua ekor sapi telah diamankan di Mapolres Lumajang Sementara itu, Nurkhotib menyebutkan bahwa sapinya hilang sekitar jam 5 pagi hari Sabtu. Pihaknya langsung melaporkan kepada polisi dan melakukan pencarian. "Setelah dicari dua hari, kita dikabari bahwa sapi kami ditemukan oleh polisi, kita langsung datang ke Polres," ujar Nurkhotib kepada lumajangsatu.com.(Yd/red)
Pensiunan PNS Dukung Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi Koperasi Wira Bhakti Pemkab Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pensiunan PNS Kabupaten Lumajang yang menjadi anggota Koperasi Wira Bhakti sangat mendukung langkah kejaksaan untuk mengusut dugaan korupsi uang koperasi sebesar 2,2 miliar rupiah. Sebab, penyimpangan tersebut sangat merugikan dan membuat koperasi mandeg untuk beroperasi. "Kalau memang ada penyimpangan kami sangat mendukung langkah Kejaksaan untuk melakukan pemeriksaan pada pengurus yang diduga terlibat," ujar Mudjasir salah satu pensiunan PNS Kabupaten Lumajang, Selasa (30/09/2014). Menurutnya, adanya dugaan penyelewengan yang membuat uang koperasi sebesar 2,2 miliar rupiah raib, berdampak pada para anggota. Dirinya yang bergabung sejak berdirinya Koperasi Wira Bhakti saat pensiun tidak bisa mengambil simpanan pokoknya. "Gimana kita mau mengambil, Koperasinya saja saya lihat lihat tutup. Aktifitas usahanya juga tidak lagi beroperasi," papar mantan kasi sarana di Kantor Pariwisata itu. Lebiha lanjut ia menuturkan, meski tidak terbilang besar sekitar 2 juta lebih, namun uang tabungan itu sangat ditunggu pencairannya oleh para pensiunan. Sebab, uang tersebut bisa dibuat usaha dan kebutuhan yang lainnya. "Uang tabungan itu sangat ditunggu, karena meerupakan jeripayah PNS menabung, kalau saya menabungnya sekitar 26 tahun," terangnya. Mudjasir berharap kepada para pengurus, baik yang baru ataupun yang lama untuk bertanggung jawab. Sehingga tanggungan kepada anggota segera bisa diselesaikan. "Pengurus harus bertanggung jawab, karena bukan hanya saja yang mengalami nasib seperti ini, banyak pensiunan PNS yang mengalami nasib serupa," pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Ir Paiman Kepala Dinas Pertanian sebagai mantan ketua koperasi dan Yuli Haris Kasubag Informasi Humas Pemkab selaku mantan Bendahara Koperasi telah diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Lumajang. Keduanya diperiksa atas dugaan korupsi dana koperasi sebesar 2,2 miliar rupiah.(Yd/red)
Pelantikan Ketua DPRD di Pendopo, Bupati Lumajang Dikirimi Al Fatihah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah SK dari Gubernur Jatim turun, DPRD Kabupaten Lumajang menggelar Rapat Paripurna Istimewa Dalam Rangka Pengambilan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Kabupaten Lumajang Masa Jabatan 2014-2019, di Pendopo Selasa (30/09/2014) Pengambilan Sumpah Jabatan dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Lumajang. Agus Wicaksono dari PDI Perjuangan kembali menjadi ketua DPRD Lumajang, H. Slamet dari PKB, Samsoel Huda dari Demokrat dan Sugiantoko dari Gerindra menjadi wakil ketua DPRD. Seluruh jajaran Muspida, Camat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, As'at Malik Wakil Bupati Lumajang meminta DPRD bisa menjadi mitra dalam membangun masyarakat Lumajang yang sejahtera dan bermartabat. DPRD juga diminta menjadi kontrol bagi Eksekutif dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Lumajang. "Kami meminta agar antara Eksekutif dan Legislatif bisa menjadi mitra, untuk membangun masyarakat Lumajang yang sejahtera dan bermartabat," ujar wabup. Diakhir sambutannya, wakil bupati menyampaikan permintaan ma'af dari bupati Lumajang karena tidak bisa menghadiri secara langsung acara pelantikan karena sedang berobat. Wabup kemudian meminta keikhlasan hadirin yang ada dipendopo untuk mendo'kan bupati agar segera cepat sembuh. "Saya minta keihklasan yang hadir ini, untuk memberikan do'a kepa pa bupati agar lekas sembuh, "Al-fatihah," ucap wabup diikuti pembacaan surat Al-fatihah oleh undangan yang hadir. Sementara itu, Agus Wicaksono S.Sos Ketua DPRD Kabupaten Lumajang menyatakan sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati. Semua rencana yang telah tersusun tidak akan tercapai tanpa seijin yang kuasa. "Namun, kita tidak boleh berpangku tangan dan terus berupaya untuk mewujudkan rencana tersebut," papar Agus.(Yd/red)
Lumajang Darurat Maling Sapi, Ambulance Desa Dibuat Angkut Sapi Curian
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Reskrim Polres Lumajang berhasil membekuk 4 tersangka pencuri sapi, beserta 2 ekor sapi curian serta mobil ambulance desa Alun-alun yang digunakan mengangkut sapi curian. Disamping 4 tersangka, polisi sedang melakukan pengejeran kepada 3 pelaku lain yang diduga ikut melakukan pencurian. Keempat pelaku antara lain, Rokib (35) warga Ranuyoso, Reza (26) Warga Jatirejo, Buari (45) warga Jatirejo dan Samad (50) warga Jatirejo Kecamatan Kunir. Sedangkan ketiga pelaku yang sedang buron masing-masing berinisial D, S dan AH warga desa Jatimulyo dan Jatirejo Kecamatan Kunir. "Ini menjawab keresahan warga atas maraknya pencurian sapi, kita berhasil tangkap empat pelaku dan tiga lainnya sedang dalam pengejaran," ujar AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang saat menggelar rilis dihalaman Mapolres, Selasa (30/09/2014). Pihak kepolisian kata Kapolres juga sedang melakukan pendalaman kasus, apakah ada keterkaitan antara pelaku dan penanggung jawab Ambulan Desa yakni Kepala Desa Alun-alun. Kriminalitas dengan menggunakan sarana publik juga baru terjadi kali ini saja. "Kita terus lakukan pendalaman kasus ini, dan selama saja jadi polisi, baru kali ini ada pelaku maling sapi yang pakai ambulan desa," terang Kapolres. Sementara itu, Dulhanan alias Holla Kades Alun-alun menyatakan bahwa dirinya tidak tahu bahwa ambulance milik desanya dijadikan alat untuk mengangku sapi curian. Pelaku meminjam ambulance untuk digunakan mengantarkan saudaranya yang sakit. "Saya tidak tau mas, dia minjam ambulance untuk antar saudaranya yang sakit, dipinjam Minggu pagi dan sore harinya sudah dikembalikan lagi dalam kondisi bersih," terang Holla kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)
Tumbal Pasir Besi, 13 Pejabat Pemkab Lumajang Diperiksa Kejaksaan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebanyak 13 pejabat Pemkab Lumajang diperiksa Kejaksaan Tinggi di kantor Kejaksaan Negeri Lumajang, Senin (29/09/2014). Mereka diperiksa terkait dengan dugaan kasus pemberian ijin tambang pasir besi yang diduga telah merusak lingkungan dan merugikan Negara milyaran rupiah.Satu persatu pejabat Pemkab Lumajang mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Lumajang untuk memenuhi panggilan dari penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Mereka masuk ke dalam ruang kantor penyidik Kejaksaan Negeri setempat untuk memberikan keterangan terkait dengan dugaan korupsi tambang pasir besi. “Ada 13 pejabat Pemkab Lumajang dilakukan pemeriksaan hari ini, mulia dari Kabag Ekonomi, Ninis Rahmawati, Asisten Administrasi Wisu Wasono Adi, Badan Perencanaan Daerah Lumajang, hingga Kabag Hukum Pemerintah Lumajang,” Ujar Taufiq Hidayat Kabag Hukum Pemkab Lumajang.Selaian itu, satu pejabat Lingkungan Hidup Propensi Jawa Timur Serta Pemegang Ijin Pertambangan Pt Indo Maining Sejahtera Gofur, juga ikut diperiksa. Pemeriksaan ini terkait dugaan korupsi penambangan pasir besi Di Lumajang. Namun yang dipanggil saat ini kapasitasanya sebagai Saksi. Sementara itu, menurut Adnan Sulistio Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Lumajang, ada satu tim dari kejaksaan tinggi melakukan pemeriksaan para pejabat Pemkab Lumajang. Hali tu terkait dugaan korupsi penambangan pasir besi yang diduga merugikan Negara miliaran rupiah.Setelah enam jam dilakukan pemeriksaan mereka enggan dikonfirmasi, para pejabat memilih meninggalkan wartawan yang sudah menunggu mulai siang.(Yd/red)
PT Pos Indonesia Resmi Luncurkan Prangko B 29 Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- PT Pos Indonesia Cabang Lumajang resmi menggelar louncing prangko dengan gambar wisata puncak B 29 desa Argosari, Kabupaten Lumajang. Louncing prangko B 29 dillakaukan dengan melakukan touring IMPI Jawa-Bali dan juga diikuti oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang. Anton Krisna kepala PT Pos Indonesia Cabang Lumajang menyatakan, louncing prangko B 29, merupakan bentuk kepedulian PT Pos Indonesia untuk memajukan pariwisata. Seperti diketahui, B 29 merupakan salah satu icon baru wisata Kabupaten Lumajang yang saat ini sedang banyak dikunjungi wisatawan. "Mulai besok, prangko B 29 bisa didapatkan di seluruh kantor cabang PT Pos di seluruh Indonesia," ujar Anton saat menggelar louncing di puncak B 29 bersama IMPI dan masyarakat Argosari serta para pengunujung, Minggu (29/09/2014). Sementara itu, Gawat Sudarmanto Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang menyambut baik louncing prangko B 29. Diharapkan, dengan prangko B 29, icon wisata Lumajang yang baru itu akan semakin banyak menyedot pengunjung baik dari lokal maupun manca negara. "Saya ucapkan terima kasih kepada PT Pos Indonesia Cabang Lumajang yang telah andil untuk mengenalkan wisata B 29 Lumajang," ujar Gawat. Louncing prangko B 29 juga disambut baik oleh warga Argosari, yang jelas akan merasakan dampak postifnya, jika B 29 menjadi jujukan wisata Nasional. "Saya atas nama warga Argosari berterima kasih kepada semua pihak, yang telah ikut andil mengenalkan wisata B 29 kepada masyarakat luas," ujar Ismail Kepala desa Argosari.(Yd/red)
Hati-Hati Ojek Gadungan, Ojek B 29 Hanya Tarik Biaya 50 Ribu Saja
Lumajang(lumajangsatu.com)- Wisata puncak B 29 desa Argosari Kecamatan Senduro Kebupaten Lumajang semakian hari semakin banyak menyedot para wisatawan. Pemandangan yang santa indah, membuat para pengunjung ketagihan datang kemabli. Semakin banykanya pengunjung berdampat kepada warga sekitar yang menjadi jasa ojek untuk mengantar para pengunjung ketas puncak. Namun, para pengunjung harus berhati-hati dengan ojek yang biasanya mematok harga sangat mahal. "Kalau ojek yang dibawah binaan Dinas Pariwisata semuanya sama harganya, yakni 50 ribu antar jemput ke puncak B 29," ujar Yanto salah seorang ojek puncak B 29 kepada lumajangsatu.com, Minggu (29/09/2014). Menurutnya, dalam kondisi apapun baik medan sulit atau medan gampang, hari yang ramai pengunjung atau saat sepi, para tukang ojek tidak akan menaikkan harga. Akan tetapi ada sebagin tukang ojek yang terkdang memanfaatkan saat ramai pengunjung dengan mematok harga sampai 200 ribu. "Kalau kelompok ojek kami tidak ada kenaikan tarif meskipun saat ramai pengunjung," paparnya. Biasanya para tukang ojek yang mematok harga tinggi membidik pengunjung yang baru datng pertama kali. Para tukang ojek terkdang menunggu di pintu masuk desa Argosari. "Biasanya mereka bilang jalur yang menuju tempat ojek kami longsor sehingga tidak bisa dilewati," paparnya. Sementara itu, Gawat Sudarmanto kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang mengaku akan terus melakukan pembinaan kepada para tukang ojek. Sebab, jika masih ada ojek yang tidak seragam B 29 lambat laun akan ditinggalkan pengunjung. "Kita akan terus lakukan pembinaan, sebab masih ada yang narget ongkos mahal B 29 pasti tidak akan pengunjungnya lagi," pungkasnya.(Yd/red)