Author : Redaksi

Perampok Bercadar Teror dan Resahkan Warga Kunir, Lumajang

Lumajang(lumajangsatu,com)- Rumah pedagang Cabe Rawet di Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir disatrono perampok bercadar. Tak hanya menyekap korban, peramapok juga menggasak uang Rp. 30 juta dan sejumlah barang-barang berharga lainnya. "Uang tunai 30 juta dan barang berharga lainnya," Ujar Sudiryo, warga kabuaran yang menjadi korban perampokan, Jum'at (04/10/2013). Menurut korban, kejadian bermula saat dirinya nonton TV. Alangkah kagetnya, tiba-tiba sejumlah orang menggedor pintu rumahnya dan meminta uang. Karena takut terjadi sesuatu, maka korban terpaksa memberikan uangnya kepada para pelaku. Namun, para pelaku tidak puas dengan uang pemberian korban yang dinilai oleh para perampok yang berjumlah 5 orang, masih terlalu sedikit. dengan menodong korban menuggunakan celurit, palaku meminta uang yang disimpan oleh korban. karena kalah banyak dan anak serta istri korban diikat oleh para pelaku, korban pun tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali menunjukkan uang yang disimpannya. "Pelaku bisa membawa kabur Uang 30 juta, Motor, eman 1 ons, HP, Laptop mas," Terangnya. Tetangga yang mengetahui korban kerampokan berbondong datang dan melihat kondisi rumah dan korban. Korban perampokan berharap agar polisi bisa cepat mengungkap kawanan perampok, yang sudah meresahkan warga. Saat ini, kasus perampokan bercadar itu sedang ditangani satuan reskrim polsek Kunir.(Yd/red)

Lumajang Raih Piala WTN ke 9, Persoalan Parkir Masih Jadi Kendala

Lumajang(lumajangsatu.com)- Prestasi membanggakan kembali diraih Kabupaten Lumajang. Pasalnya, untuk kali ke 9, Lumajang kembali mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). "Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat Lumajang, rekan-rena pers, para petugas yang telah ikut mensukseskan Kabupaten Lumajang mendapatkan piala WTN," Ujar BEP Winarno, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Kamis (03/10/2013). Menurutnya, piala WTN kali ini adalah piala yang kesembilan kalinya. Sedangkan piala WTN yang berurutan sebanyak 8 kali. Pada piala WTN yang ke lima, Lumajang telah mendapatkan Piala WTN utama higga ke delapan kalinya, karena Lumajang bisa mempertahankan Piala WTN. "Sejak penghargaan WTN yang ke 5, Lumajang telah mendapatkan WTN Utama," Jelasnya. Dalam penilaian Piala WTN dilakukan beberapa tahap. Mulai dari tim pusat yang turun ke Lumajang, daerah lain yang melakukan penilaian di Lumajang dan beberpa penilaian yang lainya. "Ada penilaian silang dengan kabupaten yang lain yang menjadi wakil Jatim ikut dalam piala WTN," Tambahnya. Yang menjadi persoalan kata Winarno, hanya persoalan parkir yang ada di jalan PB Sudirman. Sebab, masyarakat masih kurang begitu mematuhi rambu larangan parkir diruas jalan sebelah timur. Ia juga meminta kepada masyarakat, agar bisa memarkir kendaraannya diruas jalan sebelah barat, meski toko yang dituju ada disebelah timur. "Kita minta kesadaran masyarakat untuk memarkir diruas sebelah barat," Harapnya. Disamping itu, bagi para pemilik toko dan dunia usaha, jika akan membuat pertokoan agar menyiapkan lahan parkir, minimal untuk kendaraan roda dua. Bagi para karyawan pertokoan, diharapakan memarkir kendaraannya ditempat yang telah ditentukan dan tidak memarkir di tempat yang dilarang. "KIta ingin menyajikan Piala WTN yang sesuai realita sebenarnya, bukan karena ada rekayasa karena ada penilaian WTN," Imbuh pria berambut putih ini. Saat penilaian WTN, petugas mencoba untuk menertibkan parkir di jalan PB Sudirman. Hasilnya cukup bagus, kendaraan bisa tertata dengan rapi, namun hanya bertahan empat hari saja. "Kita minta masyarakat patuh saja mas," Pungkanya. Wakil Bupati As'at Malik dan kepala Dinas Perhubungan Lumajang menerima langsung piala WTN yang diberikan langsung Menteri Perhubungan di Hotel Shangrila, Surabaya.(Yd/red)

Perhutani Juga Rusak Pohon Yang Ditanam Kapolres dan Yonif 527 Lumajang, di Lemongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Aktivis Laskar Hijau mengutuk keras pengrusakan dan pembakaran tanaman konservasi yang berada di kawasan lereng Gunung Lemongan Kabupaten Lumajang. Pasalnya, menurut Koordinator Laskar Hijau A'ak Abdullah AL-Kudus, Perhutani II Probolinggo, telah membuat kesepakatan tidak akan menebang pohon yang berada di lereng Guneung Lemongan. Namun, pada kenyataanya hampir selama sebulan terkahir, perhutani melakukan penebangan dengan membabi buta yang mengakibatkan rusak dan matinya ribuan pohon konservasi yang ditanam oleh berbagai elemen di Lumajang. Tak hanya itu, perhutani juga membakar lahan yang rawan terjadi kebakaran, akibatnya berdampak pada matinya pohon konservasi. "Perhutani telah menginggkari kesepakatan yang kita buat, untuk bersama-sama melakukan pelestarian lingkungan di lereng Gunueng Lemongan," Ujar A'ak, Koordinato Laskar Hijau, Kamis (03/10/2013). Siang tadi, dari pihak perhutani telah meminta ma'af, namun hal itu tidaklah cukup. Pehutani harus berhenti menebang phon dan berjanji ikut menjaga lahan konservasi. Pohon-pohon yang ditanam Kapolres Lumajang, Yonif 527 Lumajang juga hangus terbakar. "Tidak cukup hanya mina ma'af saja, karena perhutani telah melecehkan upaya pelestarian lingkungan yang digagas oleh berbagai elemen di Lumajang," Terangnya. Jika nantinya perhutani tidak bersedia untuk menghentikan penebangan pohon di lereng Gunung Lemongan, maka lebih baik perhutani dibubarkan, Karena hanya menyumbang keruskan alam saja. Pihaknya kata A'ak pada hari Senin 07 Oktober mengundang seluruh elemen yang peduli dengan lingkungan, untuk ikut berdemo di Kantor Perhutani Lumajang, diselatan Rumah Sakit Dr Hariyoto Lumajang.(Yd/red)

Habiskan Ratusan Juta Uang Rakyat, Air Macur Wonorejo Tak Berfungsi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Proyek ait mancur dipertigaan Wonorejo, banyak disorot dan disesalkan oleh warga. Pasalnya, proyek yang menghabiskan ratusan juta uang rakayt tidak berfungsi dengan baik. Sehingga, tidak menambah indah taman kota, malah menambah kesan tidak ada perawatan dari dinas pengelola. "Itu eman, airnya tidak mancur, seharusnya sangat bagus jika airnya keluar mas," Ujar Rahman, salah seorang warga yang melintas di pertigaan Wonorejo kepada lumajangsatu.com, Kamis (03/10/2013). Lanjut dia, keberadaan air mancur sangat bagus, guna mempercantik wajah Kabupaten Lumajang. Dengan catatan, dirawat dan dipelihara dengan baik, bukan malah digeletakan tanpa ada perawatan. "Tidak hanya bisa membuat saja, tapi harus bisa merawat jangan sampai kelihatan jelek, kumuh dan seakan hanya menghabiskan anggaran," Terangnya. Pertiggaan Wonorejo memang pintu gerbang masuk Kota Lumajang dari arah Probolinggo. Jika pintu masuknya sudah carut marut, maka kesan Lumajang bagi masyarakat yang berkunjung atau sekedar melintas, pasti akan negatif. Jika tidak dirawat dengan benar, mending dibongkar dan dinas yang merencanakan harus ganti rugi, karena merencanakan hal yang tidak ada manfaatnya. "Bongkar saja kalau tidak ada manfaatnya dan yang merencanakan harus ganti rugi," Imbuhnya. Warga menilai, dari pada tidak berguna untuk keindahan Lumajang, seharusnya tidak dibangun dan anggarannya bisa dialihkan kepada hal-hal yang lebih penting. Seperti perbaikan infrastruktur jalan, yang saat ini masih banyak kerusakan. "Jangan hanya bisa menghabiskan anggaran sedangkan hasilnya tidak maksimal," Pungkasnya.(Yd/red)

Hati-hati Kejahatan Cybercrime Dengan Modus Belanja Online, di Facebook

Lumajang(lumajangstau.com)- Jangan mudah percaya dengan model pembelian Online melelui media sosial seperti Facebook atau Twitter, jika tidak ingin kecewa. Pasalnya, banyak orang yang tertipu, karena sudah mentransfer sejumlah uang, namun barang yang dipesan tidak kunjung datang. Hal itu yang pernah dirasakan Rafid Rhomadoni, Warga Desa/kecamatan Gadingrejo Kecamatan Kota Pasuruan, Jawa Timur yang harus merelakan uangnya Rp 3,5 juta raib, karena menjadi korban kejahatan dunia maya atau Cybercrime. Kronogisnya bermula saat Ia memesan laptop satellite Thoshiba L645, Tanggal 24 September 2013, melelui media sosial Fecebook dengan nama akun makmur celluer. Namun, hingga saat ini barang yang dipesan belum kunjung datang dan akhirnya dirinya sadar bahwa telah menjadi korban Cybercrime. "Akun Facebooknya bernama makmur celluler," Terang Rafid, kepada lumajangsatu.com memelui pesan BBM-nya, Kamis (03/10/2013). Merasa ditipu, ia kemudian menelfon mabes Polri, melalui call Center 110 dengen menyampaikan nomor rekening, nomor telefon dan alamat Facebook. Namun hingga kini belum ada kabar, apakah alamat FB, rekening dan nomor telefon telah ditelusuri atau tidak. Tak hanya itu, Ia juga melaporkan kepada Polres Kota pasuruan, namun hanya akan ditampung saja. Sehingga, ia tidak menindak lanjuti laporannya itu. "Kami sudah lapor kepolisi, agar tidak ada korban yang lainnya," jelasnya. Hingga kini, nomor telefon yang ia hubungi masih aktif ketika dihubungi. Ia juga menyebarkan alamat Facebook yang melakukan penipuan, agar yang orang lain tidak tertipu juga. "Pokoknya jangan percaya dengan belanja-belanja Online wes, jika tidak jelas atau tidak kenal dengan orangnya," Pungkasnya.(Yd/red)

Calon Haji Lumajang Meninggal Di Mekkah

Lumajang(lumajangsatu.com)-Seorang calon haji kelompok terbang (Kloter) 39 asal Lumajang, Jawa Timur, Mistadji bin Sarjo (64), meninggal dunia di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Mekkah, akibat pendarahan di lambung. "Jadi, sampai sekarang sudah ada dua calon haji asal Jatim yang meninggal dunia di Tanah Suci yakni Mistadji dari Kloter 39 dan sebelumnya Musiyannah asal Lamongan dari Kloter 1 yang wafat pada Senin (30/9)," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya H Asyhuri di Surabaya, Kamis. Didampingi staf Humas PPIH Embarkasi Surabaya Bagus Budiman, ia menjelaskan Mistadji yang meninggal dunia pada Rabu (2/10) pukul 12.20 WIB akibat gangguan saluran pencernaan itu sudah dimakamkan di Syarayi Mekkah. "Kalau calon haji Kloter 1 asal Lamongan, Jawa Timur, Musiyannah binti Alwi, meninggal dunia akibat serebro vaskuler (stroke) atau disebabkan berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak," katanya. Selain itu, ada seorang calon haji yang dirawat Rumah Sakit Haji Surabaya yang dipulangkan ke rumah sakit daerah yakni Sumilah binti Senen (50) dari Kloter 22/Mojokerto. Sumilah dirawat di rumah sakit haji karena menderita Hipertensi Emergensi (stroke). Hingga Kloter 49 (2/10), calon haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Haji Surabaya sebanyak empat orang, yakni Supatmi binti Tumijan (60) dari Kloter 29/Blitar karena sakit DM (gula), dan Suni Sahat Tajab binti Ma'rup (60) dari Kloter 44/Malang karena sakit Anemia pro tranfusi. Selain itu, Suwadi Poniman Gino bin Ponimin (57) asal Malang dari Kloter 45/Malang karena sakit Anemia pro transfusi, dan Didik Sumarsono bin Suparman (41) dari Kloter 45/Malang karena sakit Kidney Failure. "Ada dua pendamping dari Malang yang akhirnya tertunda bersama mereka yakni Lasmari Ma'ruf Marban bin Ma'ruf, serta Dwi Krisdiana binti Parijo Marsam. Keduanya merupakan pendamping bagi calon haji dari Malang," katanya. Hingga Kloter 49 itu pula, Siskohat PPIH Embarkasi Surabaya mencatat calon haji yang sudah diberangkatkan sebanyak 21.587 orang dengan 245 petugas, sehingga tersisa 6.000-an calon haji yang tergabung dalam 9-10 kloter. "Dari jumlah tersebut tercatat 208 open seat (kursi kosong) atau calon haji gagal berangkat dengan berbagai penyebab, di antaranya wafat, sakit, hamil, mutasi kloter, mutasi daerah, dan sebagainya," katanya.(red) sumber : republika.co.id

Sembilan Desa di Kecamatan Pasirian Siap Gelar Pilkades Serentak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca pernyataan Bupati Sjahrazad Masdar bahwa 42 desa yang dijadwalkan menggelar Pilkades pada Bulan Desember 2013 bukan angka paten, sejumlah desa sudah bergerak untuk menggelar Pilkades. Hal itu yang setidaknya terpantau di Kecamatan Pasirian, dimana 9 desa yang tidak masuk dalam 42 desa juga telah menemui camat Pasirian. "9 desa selain 2 desa yang masuk 42 desa yang djadwalkan sudah melakukan rapat dengan Muspika dan menyatakan siap untuk menggelar pilkades serentak, totalnya menjadi 11 desa dengan desa Kalibendo dan Semumu" Ujar Sugiantoko, Ketua Komisi A DPRD Lumajang, kepada lumajangsatu.com, Rabu (02/10/2013). Menurutnya, setelah ada surat edaran dari Bupati bahwa desa yang siap menggelar pilkades agar segera menghadap Camat sebagai ketua pengawas Pilkades, maka 9 desa di Pasirian langsung menggelar pertemuan dengan Camat. Hasilnya, seluruh desa siap untuk menggelar pilkades hingga akhir tahun 2013. "Tadi malam PJ Kades dan BPD telah melakukan rapat dengan Muspika dan siap untuk segera menggelar pilkades," Terang legislator Gerindra itu. Sedangkan untuk pembentukan penitia Pilkades juga langsung ditentukan pada pertemuan tersebut. Dua desa yang sudah terjadwal, pembentukan panitia akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober, sedangkan 9 desa yang lainnya pembentukan panitia dilakukan mulai tanggal 4-10 Oktober 2013. "Jadwal pembentukan panitia Pilkades juga sudah ditentukan saat itu juga," Jelasnya. Lanjut Sugiantoko, dengan keluarnya surat edaran dari bupati yang mempersilahkan desa yang siap menggelar pilkades untuk mengahdap Camat, maka ia meminta seluruh Masyarakat untuk segera mendesak BPD agar segera mengehadap Camat dan membentuk panitia pilkades, untuk secepatkan dijadwalkan pemilihan kedesnya. Komisi A juga terus turun ke desa-desa guna memberitahukan bahwa sudah ada surat edaran terbaru dari Bupati, meskipun DPRD hingga saat ini juga tidak diberi surat tembusannya. "Kita terus terun ke desa-desa untuk mendorong desa yang siap agar segera menggelar Pilkades, Imbuhnya. Ia juga meminta kepada selurh PJ kades dan BPD agar tidak memberikan informasi yang diputar balikkan, jika masyarakat menghendaki Pilkades maka harus segera di gelar. Sebab, jika tidak digelar pilkades akan menimbulkan kecemburuan sosial bagi bakal calon yang lainnya dan berdampak potensi timbulnya konflik di desa. "kalau masyarakatnya menghendaki pilkades harus segera digelar, jika tidak maka berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial dan konflik," Pungkasnya.(Yd/red)

Akhirnya Tanah RSUD Dr Hariyoto, Resmi Jadi Aset Pemkab Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah kepemilikan Tanah RSUD Dr Hariyoto oleh ahli waris pemilik tanah, dan pemerintah daerah diminta untuk membayar oleh pengadilan, akhirnya seluruh pembayaran telah dilunasi. Hal itu diungkapkan oleh Mansur Hasan, Kabag Hukum Pemkab Lumajang, Rabu (02/10/2013). Menurutnya, pemerintah telah diundang oleh Pengadilan untuk melakukan penandatangan berita acara, bersama ahli waris terkait dengan pelunasan pembayaran ganti rugi tanah rumah sakit. Dengan penadatanganan itu, maka tanah RSUD sudah tidak ada konflik lagi. "Dengan penandatangan berita acara pembayaran itu, maka tanah RSUD Hariyoto sudah tidak ada persoalan dan resmi menjadi aset pemerintah Lumajang," Ujar Mansur Hasan kepada lumajangsatu.com. Penandatanganan pembayaran untuk tahap terakhir itu dilakukan oleh Pemerintah daerah yang dilakuakn oleh bagian Hukum, para ahli waris dan saksi-saki. Seperti diketahui, pemrintah digugat oleh ahli waris pemilik tanah rumah sakit, dan akhirnya pemerintah harus membayarkan ganti rugi kepada para akhli waris. "Kan dibayarkan dua tahap ya, kalau nominlanya sekitar 5 Milyar, kalau tidak salah ya, sekitar itu," Pungkasnya.(Yd/red)