Maling Motor di Masjid Condro Pasirian Terekam CCTV

Penulis : lumajangsatu.com -
Maling Motor di Masjid Condro Pasirian Terekam CCTV
Maling motor terekam CCTV.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi pencurian motor di tempat ibadah kembali terjadi. Kali ini di Masjid Baiturrohman Desa Condro Kecamatan Pasirian, Senin (29/7/2019) sore.

Aksi pencurian saat Sholat Ashar itu terekam kamera pengintai atau CCTV masjid. Terlihat dua pelaku yang sama-sama memakai celana pendek, berboncengan menggunakan motor matik.

Nampak keduanya yang masih muda itu, langsung menuju lokasi parkir masjid. Pelaku yang membonceng mengenakan kemeja dan helm merah sementara yang dibonceng mengenakan jaket hitam dan helm hitam-putih.

Di sana ada sejumlah motor milik jemaah yang sedang sholat. Pelaku berjaket hitam kemudian turun dari motor dan mendekat ke motor vario putih untuk dieksekusi.

Ia juga sempat melepaskan helmnya sebentar seolah-olah akan parkir, sambil melihat suasana di sekitar. Tak lama kemudian helm Ia pakai lagi dan kemudina merusak lubang kunci motor.

Tak butuh lama bagi pelaku melancarkan aksinya. Sekitar satu menit Ia berhasil membawa kabur motor itu. Kemudian temannya membuntut di belakangnya.

Sementara korban yang enggan disebutkan namanya, mengaku motornya di pakai ayahnya untuk sholat di masjid itu. "Setelah selesai sholat, kaget motor hilang," katanya.

Ia pun segera melaporkan kejadian ini pada Polsek Pasirian. "Saya juga berencana melapor langsung ke Tim Cobra," ujarnya. (nr/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).