Refleksi Setahun CTBI

Bunda Indah Emosi Menghadapi Aksi Demo PMII Lumajang Tagih Janji Politik

Penulis : lumajangsatu.com -
Bunda Indah Emosi Menghadapi Aksi Demo PMII Lumajang Tagih Janji Politik
Bunda Indah Temui Mahasiswa yang mengelar Aksi Refleksi Setahun Memimpin Lumajang bersama Cak Thoriq. ( foto indana)

Lumajang (Lumajangsatu.com) - 20 Janji politik yang  dijanjikan kepada masyarakat Lumajang pada saat pesta demokrasi kabupaten Lumajang tahun 2018 merupakan program Cak Thori dan Bunda Indah ditunggu oleh masyarakat. Janji tersebut bukanlah sebagai kenangan belaka, apalagi janji hanya sebagai penyakit Demokrasi.

Masyarakat butuh realisasi program dan kinerja yang jelas, tidak hanya sekedar pencitraan yang bikin perut mulas. Dari hasil diskusi dan analisa selama satu tahun kinerja Bupati dan Wakil Bupati Lumajang masih banyak kejanggalan dan kekurangan yang harus diperhatikan secara seksama oleh PMII Lumajang.

PMII Lumajang melakukan aksi demo untuk menuntut janji pemerintah, salah satunya tertibkan truk-truk pasir yang melintas di Lumajang Selatan. Khususnya jalan yang dulu tidak dilewati truk pasir sekarang dilewati (jalan pedesaan). Hal ini disampaikan di depan Pemkab Lumajang, Kamis (26/9/2019).

Bunda Indah langsung menemui mahasiswa PMII Lumajang walaupun sebelumnya terjadi adu mulut, mempertanyakan siapa korlap Demo itu.

"Siapa korlap nya?kami hanya ingin tahu korlapnya" Kata Bunda Indah dengan suara meninggi.

Tetapi mahasiswa tak menyebutkan siapa korlapnya,karena dirasa tidak penting yang terpenting sekarang menyuarakan aspirasi rakyat. Kalau Wakil Bupati tetap saja ngotot meminta ingin tahu korlapnya, mahasiswa juga meminta untul Bupati dihadirkan disini.

"Kalau gitu keinginan kalian, sebaiknya kalian pulang" Kata Bunda Indah dengan nada tinggi.

Saling adu mulut namun bisa diredam dan akhirnya mahasiswa bisa membacakan tuntutannya. Seusai itu Bunda Indah menjawab dari 7 tuntutan itu.

"Jalur khusus tambang belum selesai tapi kami sudah memikirkan, Kalau ada truk yang nakal kami sudah menempatkan Dishub dan Pol PP" Ujar Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar.

Tuntutan selanjutnya yaitu mendesak pemerintah Lumajang segera menyelesaikan jalan penghubung antara Tempursari-Lumajang. Bunda Indah pun menjawab bahwa harus mendapatkan izin dari mentri kehutanan, karena masih menunggu desain.

"Kami akan melakukan trobosan yang hanya cukup untuk sepeda motor dan kami sudah bekerja sama denganTNI. Kami ingin melayani rakyat, tapi kita tidak ingin melanggar undang-undang" Tandasnya.

Peserta demo pun kembali kecewa lantaran jawabannya masih tidak sesuai harapan.

"Kami dikecewakan dua kali, sudah tidak bisa ditemui Bupati dan yang kedua jawabannya tak memuaskan" Kata Ahmad Junaidi , Jubir Aksi. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.