Launching The Red Lava 2019

Anthem Semeru FC Lumajang Bergemuruh di Pendopo Arya Wiraraja

Penulis : lumajangsatu.com -
Anthem Semeru FC  Lumajang Bergemuruh di Pendopo Arya Wiraraja
Semeru Mania saat Nyanyikan Anthem Semeru FC di Pendopo Arya Wiraraja. ( foto semerufc)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Anthem Semeru FC Lumajang bergemuruh saat dinyanyikan oleh pemain, official dan supporter Semeru Mania di Pendopo Arya Wiraja, Jum'at (4/10/2019). Lagu ciptaan Evo supporter asal Desa Klanting Kecamatan Senduro ini memiliki daya magis sebuah harapan bagi orang Lumajang melalui sepak bola.

"Bikin bulu kuduk berdiri," ujar Tepos salah satu Semeru Mania.

Suara koor jadi satu di pendopo menjadi sangat emosional. Karena, para pemain, official dan supporter sangat menghayati.

"Lagu Anthem ini adalah lagu mengugah semua skuad Semeru FC memberikan terbaik untuk Lumajang," jelas Ketua Semeru Mania, Giri.

Capo Semeru Mania, Mifta mengaku setia memimpin Anthem di tribun Stadion Semeru selalu bergetar jantungnya. Lagunya memiliki nilai filosif harapan anak muda Lumajang untuk bangkit melalui sepak bola.

"Semoga Semeru FC menjadi kebanggaan dan pemain bermain spartan disetiap pertandingan," ungkapnya. (ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).