Awas Narkoba Disekitarmu

Tim Reskoba Polres Lumajang Bekuk 2 Pengedar Pil Koplo Baru

Penulis : lumajangsatu.com -
Tim Reskoba Polres Lumajang Bekuk 2 Pengedar Pil Koplo Baru
Dua pelaku dan barang bukti narkoba jenis pil koplo baru.

Lumajang - Tim Reskoba Polres Lumajang terus tancap gas memberantas peredaran narkoba. Petugas menangkap 2 pengedar obat keras berbahaya, Deny Susanto (22) Dusun Warkut Rt 19 Rw 03 Desa Besuk Kecamatan Tempeh dan Galuh Eka Kristian (28) Jalan Durian Rt 04 Rw 06 Kelurahan Kepuharjo Kecamatan Lumajang.

Tersangka ditangkap karena kedapatan melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar persyaratan kemanan, khasiat, mutu dan atau tanpa ijin edar.

Mereka ditangkap sesaat setelah menjual (edar) obat/pil warna putih logo 'Y' dan obat/pil warna kuning logo 'DMP' kepada orang lain tanpa keahlian dan kewenangan. AKP Ernowo, Kasatreskoba Polres Lumajang menyatakan dua pelaku ditangkap hasil dari informasi masyarakat sekitar.

"Kami dapat dari informasi masyarakat setelah kami selidiki ternyata benar" Kata AKP Ernowo

Dalam penangkapan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti 1buah wadah kaleng rokok 'Gudang Garam' berisi 6 buah plastik didalamnya berisi 25 tik masing-masing berisi 4 butir pil warna putih logo 'Y'. 1 bungkus rokok RQ Bold berisi 7 tik masing-masing didalamnya berisi 4 butir pil warna putih logo 'Y'.

1 buah plastik kecil berisi 2 tik masing-masing didalamnya berisi 4 butir pil warna putih logo 'Y'. 2 buah plastik kecil berisi 9 butir pil warna kuning logo 'DMP'. 1 buah jaket jumper warna hitam putih (motif garis-garis). Uang tunai Rp. 50.000. Jumlah total pil warna putih logo 'Y' sebanyak 636 butir dan pil warna kuning logo 'DMP' sebanyak 18 butir.

Selanjutnya tersangka beserta BB dibawa ke Polres Lumajang guna proses Sidik lebih lanjut. Kedua tersangka dikenakan Pasal 197 Sub. 196 UURI No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).