Hikmah Kehidupan

Cara Efektif Dalam Menghadapi Musibah

Penulis : lumajangsatu.com -
Cara Efektif Dalam Menghadapi Musibah
Abdul Wadud Nafis (batik merah) pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Desa Kutorenon

Luajang - Manusia hidup di dunia oleh Allah diberikan bermacam-macam cobaan, ada yang bentuknya berupa menikmatan dan ada yang bermacam-macam kesulitan, Allah menguji hamba-nya sejauh mana ketaatannya dan kesabarannya,  ketika diuji dengan kesulitan menerimanya dengan sabar, tapi yang menerimanya keluh kesah. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara menyikapi musibah yang menimpa pada diri dengan dan keluarga ?

Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya berupa kesulitan seperti sakit,  kekurangan harta,  fitnah, dan bencana alam untuk menguji sejauh mana kesabaran hati-Nya,  orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala apabila mendapatkan musibah dari Allah mempunyai sikap sebagai berikut:

Pertama, menerima musibah dengan tulus ikhlas, karena hatinya yakin, bahwa apa yang ditetapkan Allah itu yang terbaik bagidirinya,  baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat,  dan hatinya yakin,  bahwa setiap musibah yang dihadapinya pasti  dibalas dengan balasan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat, di dunia akan diberikan kesuksesan,  ketentraman hati dan kebahagiaan serta di akhirat kelak akan diampuni segala dosanya,  sehingga diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.

Kedua,  melakukan muhasabatun nafsi, mengoreksi diri sejauh mana keimanannya kepada Allah subhanahu wa ta'ala,  ketakwaannya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan ibadahnya kepada Allah subhanahu wa ta'ala.  Apabila  mendapatkan dirinya imannya lemah, taqwanya rendah dan ibadahnya mengurang,  maka  segera memperkuat imannya dan .meningkatkan ibadahnya kepada Allah,  akan tetapi apabila  mendapatkan ketakwaan dan keimanannya meningkat,  maka lebih ditingkatkan lagi, karena  yakin, bahwa musibah yang  dihadapinya akan menaikkan derajatnya dihadapan Allah dan manusia.

Ketiga, memahami hakikat  musibah yang dihadapinya,  penyebabnya dan solusinya,  karena banyak musibah yang menimpa pada manusia karena kesalahan yang dilakukan  oleh manusia itu senduri,  baik kesalahannya karena human error maupun kurang dekatannya kepada Allah subhanahu wa ta'ala,  maka dengan demikian musibah yang menimpa pada dirinya akan cepat berlalu.

Keempat. berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, agar dirinya dihindarikan dari segala bala' musibah.  baik yang menimpa pada dirinya maupun pada keluarganya.  dan  berdoa kepada Allah, agar diberi kemampuan menerima musibah dengan sabar dan  kemampuan menyelesaikannya.

Kelima,  hatinya yakin dengan mantap,  bahwa semua di dunia ini adalah milik Allah dan semua akan kembali kepada Allah serta lidahnya berkata:  "innalillahi wa innailai hirojiun" yang mana keyakinan ini membuat hatinya ridho terhadap ketetapkan Allah subhanahu wa ta'ala,  sehingga hatinya tenang,  tentram dan dibalas oleh Allah dengan pahala yang sangat besar.

Keenam, banyak bersedekah,  terutama pada fakir miskin dan anak yatim serta mendermakan hartanya di dalam rangka meninggikan agama Allah,  misalnya pembangunan tempat-tempat ibadah, lembaga pendidikan Islam dan organisasi keagamaan.

Orang yang menyikapi musibah dengan enam cara tersebut, maka selalu mendapatkan rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala dan mendapatkan ridho dari Allah subhanahu wa taala,  sehingga hidup bahagia dan di akhirat kelak masuk surga. 

Wallahu a'lam bish shawab

 Penulis : Abdul Wadud Nafis pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Desa Kutorenon

Editor : Redaksi

Jaga Kebersihan Lingkungan Bersama

Pemerintah Ajak Warga Lumajang Bisa Kelola Sampah Mandiri

Lumajang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang meluncurkan program "Sampah Mandiri" sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Program ini bertujuan agar masyarakat lebih bijak dalam membuang sampah dan memahami dampak positif dari lingkungan yang bersih dan sehat. DLH juga mengajak masyarakat melakukan pengelolaan sampah mandiri untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.