Dugaan Penganiayaan
Perawat UGD Puskesmas Kunir Lumajang Laporkan Kades Jatigono ke Polisi
Lumajang - Kepala Desa (Kades) Jatigono Kecamatan Kunir, Rudi Prasetyo dilaporkan ke polisi dengan
tuduhan telah melakukan penganiayaan terhadap Rayi Ilhamfan (23) seorang perawat di UGD
Puskesmas Kecamatan Kunir, pada Selasa (07/4/2020) malam.
Informasi dihimpun di Mapolres Lumajang, Rabu (15/4/2020), Rayi Ilham (pelapor) saat itu sedang membantu temannya dinas malam di tempat kerjanya di UGD Puskesmas Kunir. Malam itu sedang ada pasien yang harus segera ditangani karena kondisinya sangat mengkawatirkan. Ketika pukul 22.00, tiba-tiba datang seorang pria (pelapor) ke UGD minta segera disediakan mobil ambulan untuk mengangkut pasien anak-anak umur 10 tahun asal Desa Jatigono yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di tempat tersebut.
Kebetulan lanjut pelapor, mobil ambulan malam itu sedang mengantar pasien ke RSUD dr. Haryoto Lumajang. Namun dengan nada emosi, terlapor tetap memaksa untuk menelpon sopir ambulan yang sedang mengantar pasien tersebut. Dengan terpaksa, akhirnya pelapor menelpon sopir ambulan dan menyuruhnya untuk segera kembali karena ada salah satu pasien yang meninggal untuk diantar ke rumahnya.
Selanjutnya, pelapor mengambil kursi roda untuk mengangkut pasien yang ada di ruang UGD untuk dibawa ke kamar perawatan. Pada saat korban mendorong kursi roda, tiba-tiba pria itu marah lalu menendang kursi roda hingga tiga kali. Akibatnya, mengenai kaki korban hingga memar dan membiru.
Atas tindakan itu, korban tidak terima dan saya minta pelaku dihukum ke Polsek Kunir.
Sementara Kades Jatigono Kecamatan Kunir Rudi Prasetyo menolak dirinya dikatakan melakukan penganiayaan seperti yang dituduhkan pelapor. Dia datang ke UGD Puskesmas Kunir setelah mendapat laporan dari salah satu warga jika anaknya meninggal dunia.
Setelah di menjalani perawatan di tempat itu. Sebagai kepada desa, Rudi bermaksud meredam suasana karena dari pihak keluarga pasien yang meninggal dunia tidak terima dan akan menuntut pihak pengelola UGD Puskesmas tersebut yang dianggap lalai dalam memberikan pelayanan kurang maksimal.
Melihat keluarga pasien yang berdatangan ke UGD, terlapor lalu mencoba meredam situasi kan
tidak semakin memanas. Namun herannya kata Kades, sudah tiga jam meninggal dunia ambulan yang mengirim pasien ke Rumah Sakit Lumajang tidak datang-datang.
Bahkan, pelapor malah sibuk mengurus pasien yang baru datang hingga membuat dirinya naik darah (emosi). Pak Kades memita melihat rekaman CCTV yang ada di ruang IGD itu dari jam 10 malam hingga jam 2 pagi. jika perlu, silahkan tanya langsung kepada orang tua pasien yang melihat langsung kejadian tersebut.
Sementara itu Kapolsek Kunir, Iptu Hariyono membenarkan terkait laporan tentang dugaan
penganiyaan tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap kedua belah
pihak yaitu antara pelapor dan terlapor termasuk beberapa saksi di lkoasi kejadaian untuk dimintai
keterangannya.
“Permintaan dari pihak pelapor, kasus ini minta dilanjutkan kemeja hijau. Apapun hasilnya, nanti akan kami kabarkan" Tegas Iptu Hariyono. (ind/ls/red)
Editor : Redaksi