Keanehan di kaki Gunung Lemongan

Unik..! Ada Pohon Kelapa bercabang 6 di Duren Klakah Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Unik..!  Ada Pohon Kelapa bercabang 6 di Duren Klakah Lumajang
Pohon Kelapa unik bercabang 6 di Desa Suren Kecamatan Klakah - Lumajang. (Foto : Yongki Nugroho)

Klakah - Kelapa salah satu jenis tumbuhan monokotil, karena memiliki cabang satu dan akar serabut.  Di Desa Duren Kecamatan Klaka,h ada pohon kelapa unik dan memiliki ciri beda dengan umumnya. Pohon kelapa milik Ibu Sumiati memiliki cabang 6.

"Mulai bercabangnya saya tidak tahu,"ungkap Sumiyati pemilik pohon kelapa bercabang saat ditemui Lumajangsatu.com di kediamanya dusun darungan kidul Rt 01 Rw O2 Desa Duren Klakah, Kamis (20/08/2020).

Wanita tersebut mengungkapkan bahwa pohon tersebut diketahui bercabang waktu sudah besar cabangnya, sekitar 15 Tahun lalu. "Pertamanya cabangnya cuman dua, sekarang sudah ada 6,"ungkap wanita paruh baya tersebut.

Sumiati mengungkapkan bahwa awal mulanya Ia kaget saat mengetahui pohonya bercabang. Karena tidak seperti pohon kelapa milik tetangga lainya. "Takut awalnya karena banyak mitos-mitos yang berkembang,".

Wanita yang mempunyai anak 2 tersebut menjelaskan bahwa hingga kini masih banyak orang-orang yang berkunjung karena penasaran dengan pohon kelapa miliknya.

"Banyak yang melihat, ada juga yang mencari hal-hal mitis pada pohon kelapa itu,"pungkas Sumiati. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).