Rencana Lumajang Pasca Pandemi

Penjelasan Dinas Soal Pencairan BLT Bagi Mlijo dan UMKM Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Penjelasan Dinas Soal Pencairan BLT Bagi  Mlijo dan UMKM Lumajang
M. Imron Rosadi, Kabid Usaha Mikro, Dinas Koperasi saat ditemui Lumajangsatu.com dikantornya, Senin (23/11/2020).

Lumajang - Pandemi Covid 19 menjadi teror dunia, hingga berbagai negara fokus penyelamatan warga negaranya dari paparan Covid 19. Segala bentuk kebijakan dan alokasi dana, dicurahkan pemerintah atas nama penyelamatan dari dampak pandemi Covid 19.

Kota pisang Lumajang tak kalah bergeliat, ditengah gencarnya perbaikan sektor ekonomi dan pariwisata. Lumajang menginginkan roda perputaran ekonomi masyarakat terus berjalan bahkan meningkat di tengah tekanan pandemi Covid 19, dengan penerapan budaya new normal.

Hal tersebut direspon baik oleh masyarakat, salah satunya Bantuan Presiden (Banpres) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) 2,4 juta yang mendapat antusias tinggi dari masyarakat Lumajang.

"Kita terakhir penerimaan dana hibah 2,4 juta, Jumat (13/11 2020). Jumlah pendaftar rekap sementara 22.483,"jelas M. Imron Rosadi, Kabid Usaha Mikro, Dinas Koperasi saat ditemui Lumajangsatu.com dikantornya, Senin (23/11/2020).

Lumajang menargetkan pendaftar sebanyak 88 ribu, dari target Jawa Timur sebanyak 4 juta. Mengenai pencairan dia mengungkapkan akan masuk langsung ke rekening pemohon dengan notifikasi melalui sms, hingga kini masih 10 persen pengusul yang mendapatkan BLT.

Ditanya mengenai target penerima BLT di Lumajang, dia mengungkapkan jika pemerintah tidak bisa melakukan target, karena semua kehendak pusat.

"Jadi ketentuanya NIK tidak masalah, bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), tidak memiliki pinjaman dan benar pelaku usaha mikro,"jelasnya.

Dia mengungkapkan jika pencairan BLT akan berlangsung akhir tahun hingga Maret 2020.

Selain itu upaya lain untuk menolong perekonomian masyarakat, Dinkop sudah merealisasikan 283 Mlijo untuk mendapatkan punjaman sebesar 1 juta, dan kini Dinkop sedang melakukan verikasi lapangan (Verlap) terhadap peracangan UMKM untuk mendapatkan pinjaman hingga 5 juta rupiah dengan bunga 0%.

"Pendaftar ada 430 proposal sedang kami Verlap, pencairan bulan Desember,"ujarnya.

Dia mengharapkan dengan adanya bantuan pemerintah, usaha masyarakat bisa semakin berkembang. Dia juga menjelaskan jika Dinkop menginginkan adanya bazar UMKM Lumajang disetiap desa, ketika kungkungan Pandemi Covid 19 usai.

"Makanan unik bisa cepat terkenal, saya ingin memperkenalkan produk disana. Dengan Bazar Ketertarikan orang bertambah,"pungkasnya. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.