Warga Mulai Rajin Datang ke Perpus

Karta Tompokersan Lumajang Bangun Kafe Literasi Heppiii

Penulis : lumajangsatu.com -
Karta Tompokersan Lumajang Bangun Kafe Literasi Heppiii
Kegiatan kafe literasi heppiii di karta Tompokersan Lumajang

Lumajang - Banyak cara yang bisa dilakukan anak muda di desa untuk meningkatkan literasi masyarakat. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan karang taruna (karta) Tompokersan di Lumajang ini.

Komunitas yang tergabung dalam Heppiii Community Lumajang ini mendirikan Kafe Literasi Heppiii yang di dalamnya berisi berbagai macam buku. Untuk mendukung operasional, pengelola Kafe Literasi Heppiii juga menyediakan kopi dan kudapan lainnya.

Ketua Karta Tompokersan, Lumajang Dewi Oktavianawatie yang juga pengelola Kafe Literasi Heppiii mengatakan, tempat ini mulai beroperasi sejak bulan September lalu. Antusiasme warga perlahan mulai merangkak naik seiring dengan banyaknya koleksi buku di tempat tersebut.

"Banyak warga yang membawa anaknya untuk belajar di perpustakaan ini. Antusiasme membaca juga mulai naik, misalnya ada siswa yang awalnya malas membaca soal Bahasa Indonesia perlahan mereka mulai membaca, lalu bisa memahami dan akhirnya bisa menjawab soal," kata Dewi Oktavianawatie yang biasa disapa Dewi ini, akhir pekan kemarin.

Jumlah koleksi buku di Kafe Literasi Heppiii saat ini sekitar 400-an buku. Terdiri dari buku paket yang sifatnya bergulir, yakni buku pelajaran yang bisa dipakai oleh pelajar dari tahun ke tahun yang bisa digunakan oleh adik kelas. Tersedia buku-buku dengan beragam tema seperti sastra, cerita anak, motivasi, parenting, dan buku-buku nonfiksi lainnya.

"Kemarin ada mahasiswa yang datang ke tempat kami ingin membuat karya sastra. Kami juga mendampingi pelajar yang belajar membuat puisi. Makin ramai pokoknya," terang Dewi.

Pihaknya berharap dengan adanya Kafe Literasi Heppiii ini tingkat minat baca warga di lokasi sekitar meningkat. Karta juga berharap anak-anak muda di desa setempat bisa menjadi motor penggerak untuk gerakan membaca.

"Jadi di karta kami ada beberapa divisi termasuk juga divisi wiraswasta dengan membuat kopi di kafe literasi. Karena masih pandemi yang datang baru belasan orang setiap harinya," ulasnya.

Dalam dunia literasi Dewi sendiri cukup produktif. Dia sudah membuat karya puisi dalam tujuh buku yang berbeda. Buku yang sudah diterbitkan seperti buku berjudul Oktober Sejuta Rasa (antologi karya bersama), I Love You Bu, Ayah, Antologi Sejuta Pena, kemudian buku berjudul Menukik Rindu (buku sendiri), Antologi Puisi Cinta, dan esai Dharma Bhakti untuk Negeri.

Kemampuannya menulis kini juga mulai tertular ke anak-anak muda desa setempat. Di Kafe Literasi Heppiii ini juga disediakan jaringan internet dengan laju kecepatan 20 MBPS, kapasitas yang cukup untuk mengakses berbagai macam literasi di internet.  

"Kami berharap kedepannya minat baca makin meningkat dan koleksi buku juga bisa bertambah," harapnya. 

Koordinator Karta Heppiii Community Miftachul Arif sangat mendukung gerakan literasi di Lumajang, dengan adanya Kafe Literasi Heppiii perlahan minat baca masyarakat di Tompokersan dan sekitarnya meningkat.

"Konsep dari kegiatan ini memadukan perpustakaan dan kafe, dengan konsep ini bisa memancing minat baca dan membuat kegiatan membaca lebih asik dan heppiii. Karena itu kami sangat mengapresiasi kegiatan ini," ungkapnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.