Usul Mitigasi Bencana bagi Perempuan dan Anak

Menteri PPPA ke LumajangDidampingi Wabup dan Ketua PKK

Penulis : lumajangsatu.com -
Menteri PPPA ke LumajangDidampingi Wabup dan Ketua PKK
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kanan)di Balai Desa Kaliuling, Rabu (28/04/2021). didampingi Wabup Lumajang, Indah Amperwati dan Ketua PKK Ning Farin Thoriq

Lumajang - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengusulkan ada program pelatihan mitigasi bencana bagi perempuan dan anak. Hal itu diungkapkannya saat menerima kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Balai Desa Kaliuling, Rabu (28/04/2021).

"Harapan kami ada program mitigasi bencana bagi perempuan dan anak," ujar Bunda Indah.

Wabup yang juga didampingi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPT-PPA) menjelaskan bahwa mitigasi bencana bagi perempuan dan anak dianggap penting karena mereka merupakan kelompok rentan yang menjadi prioritas apabila terjadi bencana.

Lebih lanjut, Wabup menjelaskan bahwa Pemkab Lumajang dibantu berbagai pihak melakukan trauma healing kepada ibu-ibu dan anak untuk menurunkan tingkat kecemasan dan mengembalikan kondisi emosional anak-anak pasca bencana gempa bumi dengan berbagai macam permainan yang dilakukan secara individu maupun kelompok.

"Trauma healing sudah dilakukan sejak hari pertama sudah kami lakukan, anak-anak dipulihkan, ibu-ibu juga demikian, saya beryukur banyak volunteer yang menghibur termasuk ibu-ibu dari TNI-POLRI yang juga turun melakukan trauma healing," jelasnya.

Sementara itu, Menteri PPPA menyambut baik usulan wabup terkait mitigasi bencana yang dikhususkan untuk perempuan dan anak. Menurutnya ide tersebut merupakan usulan bagus dan akan dibicarakan lebih lanjut bersama BNPB.

"Mitigasi bencana bagi perempuan dan anak ini merupakan ide yang bagus, ini masukan yang luar biasa dari ibu wakil bupati, keterampilan mitigasi bencana bagi ibu dan anak penting, ini akan kami komunikasikan dengan BNPB, upaya mitigasi maksimal sehingga dampaknya minimal," ujarnya.

Bintang Puspayoga sapaan akrab Menteri PPPA tersebut juga mengapresiasi upaya pendampingan pemulihan psikologi Pemkab Lumajang terhadap perempuan dan anak. "Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pendapampingan psikososisal dari pemerintah daerah sudah luar biasa, anak-anak tidak ada beban lagi, tidak ada trauma lagi, anak-anak sudah ceria," ujarnya.

Menteri PPPA dalam kesempatan tersebut juga memberikan bantuan khusus anak sejumlah 200 paket dan bantuan spesifik perempuan. (Komin/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.