Seni Bela Diri NU

Kejurkab Pagar Nusa Lumajang Digelar di PP Manarul Qur'an

Penulis : lumajangsatu.com -
Kejurkab Pagar Nusa Lumajang Digelar di PP Manarul Qur'an
Kemeriahan Kejurkab Pagar Nusa di Ponpes Manarul Qur'an Lumajang

Lumajang - Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PC PSNU) Kabupaten Lumajang mengeluar kejuraan untuk bela diri seni dan tarung di Pondok Pesantren Manarul Qur'an Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono (14-16 Januari 2022). Pelaksanaan berjalan meriah karena diikuti oleh para atlet dari Ranting PSNU se Lumajang.

Dalam kejuaraan ini mempertandingkan 150 kategori baik tarung seni kelompok Putra dan Putri. Sebanyak 281 peserta unjuk kebolehan untuk jadi terbaik.

"Alhamdulillah, kami sebagai tuan rumah Kejurkab Pagar Nusa senang, karena sukses pelaksanaan dan prestasi," kata Ketua Yayasan Ponpes Manarul Qur'an, Ustd Zamroni pada lumajangsatu.com, Senin (17/1/2022).

Masih kata dia, kejuraan Pagar Nusa ini adalah bagaiman dari sebuah kehormatan bagi Ponpes Manarul Qur'an. Dalam dalam menggelar kejuaraan pihaknya membuat tempat pertandingan permanen.

"Kami beri nama Manarul Qur'an Hall Pagar Nusa, karena tempat latihan santri disini juga," ungkapnya.

Kejurkab Pagar Nusa ini sebagai ajang seleksi untuk mencari atlet seni tunggal dan tanding untuk diasah dalam persiapan Kejurda IPSI Lumajang serta IPSI Jatim.

Manarul Qur'an menjadi juara umum dan meraih piala bergilir. (har/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).