Oknum Kades

Polres Lumajang Beri Kesempatan Oknum Kades Kudus Damai

Penulis : lumajangsatu.com -
Polres Lumajang Beri Kesempatan Oknum Kades Kudus Damai
Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan

Lumajang - Ditengah-tengah mencuatnya issue oknum Kades Kudus berinisial LH (33) akan segera bebas menurut masyarakat, ternyata Polres Lumajang memberikan kesempatan Restorative Justice (RJ) antara pihak korban dan pelaku. Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan juga menegaskan hal tersebut harus sesuai dengan mekanisme yang ada.

Sesuai dengan Perkap No 8 tahun 2021 Restorative Justice, pelaku akan di proses dengan peraturan yang ada. "Ya nanti kita lihat perkembangannya" Jelas AKBP Dewa Jumat, (8/7/2022).

 Sebelumnya tersangka melakukan penganiayaan bersama 7 orang yang kini masih buron. Tersangka mengancam korban dengan alih-alih, jika berlari maka akan ditusukkan sebuah senjata tajam berupa celurit ke perut korban.

Dari kejadian tersebut korban langsung melaporkan ke polisi dan ditindak lanjuti. Dalam penangkapannya pelaku usai mengkonsumsi sabu, namun untuk barang bukti hingga saat ini tidak ada.

"Dia positif sabu, tapi barang bukti sabunya tidak ada mungkin sudah habis dikonsumsi " kata AKBP Dewa.

Hingga berita ini diturunkan tersangka masih mendekam dibalik jeruji besi tahanan Polres Lumajang. (Ind/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).