Duel Carok

Motif Carok di Desa Sruni Lumajang Diduga Akibat Balas Dendam

Penulis : lumajangsatu.com -
Motif Carok di Desa Sruni Lumajang Diduga Akibat Balas Dendam
AKBP Boy JS saat mendatangi TKP

Lumajang - Duel carok yang terjadi di Desa Sruni Kecamatan Klakah akhirnya terkuak motifnya, korban atas nama Sahid (67) harus merenggang nyawa ditangan tetangganya yaitu pelaku Njoto (56). Menurut informasi dari Polisi bahwa motif kejadian berdarah tersebut dilatar belakangi oleh balas dendam yang sudah lama.

Sebelumnya korban ini dulu pernah membunuh bapak dari pelaku. Kemudian korban sudah mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan menjalani hukuman di penjara pada tahun 2015 dan baru menghirup udara segar pada tahun 2022. 

Selama bebas korban tidak pernah pulang ke kampung halamannya dan baru kali ini ada disini. Sedangkan modus pelaku saat itu mendatangi korban dengan cara bertamu kemudian terjadilah duel carok tersebut.

" Pembunuhan berencana ini awalnya pelaku mendatangi rumah korban dengan modus bertamu" kata Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang Jumat, (10/2/2023) 

Sedangkan untuk kondisi korban ditemukan tewas bersimpah darah dengan luka bagian leher dan langsung dibawah ke Rumah Sakit untuk dilakukan otopsi (Ind/red).

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).